Fiat Voluntas Tua

Pawang Hujan

| 0 comments

Dan heranlah orang-orang itu, katanya: “Orang apakah Dia ini, sehingga angin dan danaupun taat kepada-Nya?”

Tahun 1987 saya bersama teman-teman mengadakan fund raising ”Ice cream party” di lapangan basket terbuka Sekolah Kanisius – Jakarta, dalam rangka pendanaan Ziarek untuk mahasiswa, dari sinilah istilah Ziarek yang kami singkat dari kata Ziarah dan Rekoleksi dikenal dan semakin meluas, bahkan diplesetkan menjadi Ziarah dan Rekreasi.

Acara yang diselenggarakan dari pagi hingga siang hari itu masih dalam periode musim hujan, dan kami tidak punya budget untuk memanggil pawang hujan, selain itu juga saya kurang percaya. Untunglah ada seorang teman yang juga panitia, mengatakan: ”Mengapa tidak minta sama Tuhan Yesus saja, karena seorang suster beri tahu aku, jika kita percaya tidak Hujan, maka tidak akan hujan.”

Akhirnya kami putuskan untuk berdoa saja dan percaya sungguh untuk meminta pada sang Ilahi, maka benarlah semua itu, satu hari itu sungguh terang benderang dan tiada setetes air yang turun dari langit, bahkan semua jualan air minum, es cream dan lain sebagainya laris manis, Puji Tuhan.

Banyak diantara teman-teman yang katanya beriman, ternyata sama saja dengan para murid-murid didalam perahu tersebut, justru lebih percaya pada pawang hujan dan rela mengeluarkan uang ratusan ribu hingga jutaan rupiah, daripada berlelah diri harus berdoa dan percaya sungguh pada Yesus. Dan anehnya, semakin hari semakin dibutuhkan jasa pawang hujan ini oleh berbagai kalangan dan saya tetap pada prinsip tidak mempercayainya, walaupun terbukti menggunakan jasa pawang hujan itu cukup ampuh menghalau hujan.

Memang susah untuk menjadi orang yang percaya, bahkan seringkali argumentasi saya soal ini selalu di mentahkan karena tidak mau repot dan dipusingkan soal kegagalan acara akibat hujan, selain itu memang tidak ada garansi uang kembali, seperti yang dijanjikan oleh pawang hujan. Seharusnya kita tidak perlu lagi garansi dari Yesus, karena sudah terbukti. [Samsi Darmawan]

===============================================================================================

Bacaan  Matius 8:23-27

Lalu Yesus naik ke dalam perahu dan murid-murid- Nyapun mengikuti-Nya. Sekonyong-konyong mengamuklah angin ribut di danau itu, sehingga perahu itu ditimbus gelombang, tetapi Yesus tidur. Maka datanglah murid-murid- Nya membangunkan Dia, katanya: “Tuhan, tolonglah, kita binasa.”

Ia berkata kepada mereka: “Mengapa kamu takut, kamu yang kurang percaya?” Lalu bangunlah Yesus menghardik angin dan danau itu, maka danau itu menjadi teduh sekali. Dan heranlah orang-orang itu, katanya: “Orang apakah Dia ini, sehingga angin dan danaupun taat kepada-Nya?”

Leave a Reply

Required fields are marked *.