Kalimat yang sama ini diulang lagi, dan akan terus diulang lagi oleh Yesus kepada kita semua, karena memang inilah inti dari ajaran Yesus itu. Tetapi yang berkembang saat ini, orang berlomba-lomba ingin menguasai dunia dan menjadi nomor satu, tanpa peduli bagaimanapun caranya, termasuk mengkhianati nilai-nilai kemanusiaan.
Pernah saya menyatakan diri untuk menjadi pejuang kaum marjinal atau orang-orang yang terbuang (outsider), tetapi tentangan dari dalam mau dari luar begitu kencang bahkan sulit saya lawan. ”Kamu harus ingat, akan tanggung jawabmu mengenai 3 anak dan 1 istri yang harus diberi makan” kemudian ada lagi yang mengatakan, ”Tidak usah sok jadi pahlawan kesiangan deh” begitu juga dengan orang tua yang marah, ”Sudah disekolahkan tinggi-tinggi cuma mau jadi seperti itu..nggak pake otak” dan banyak lagi komentar dan ungkapan yang menjatuhkan mental.
Akhirnya saya menyadari, bahwa memang berat mengikuti Yesus, dan sayapun tidak ingin menelantarkan keluarga, sekaligus tidak mau dianggap tidak berterima kasih sama orang tua, maka keinginan tersebut saya simpan dulu, hingga suatu saat yang pas dan Tuhan menghendaki saya merealisasikan mimpi tersebut. Tentunya ketika itu tidak ada lagi orang yang akan menderita akibat keberpihakan sikap saya terhadap kehidupan marjinal tersebut.
Hidup dijalur profesional ini sungguh membinasakan jiwa saya, karena tidak bisa mandiri atau idealis, tetapi selalu saja harus melawan hati nurani. Memang saya memiliki segala kemudahan dan kemapanan yang lumayan, maka tidak heran jika biarawan/biarawati Katolik dituntut hidup selibat, untuk menjaga independensi dan flesibilitas, walaupun mereka punya orang-tua dan saudara, tetapi hidup mereka sudah diserahkan sama Tuhan Yesus. Walaupun ada juga yang tidak bisa menjaganya karena hal-hal duniawi namun akhirnya membinasakan dirinya sendiri.
Padahal sudah ribuan orang yang menjadi contoh hidup dalam menterjemahkan ajaran Tuhan Yesus, bahkan banyak yang sudah menjadi santa dan santo, juga orang-orang yang terpanggil menjadi pahlawan kemanusiaan dan mendapatkan kehidupannya di Surga, tetapi itu semua masih juga belum cukup untuk menyadarkan kita semua. Namun, walaupun belum bisa meninggalkan keinginan duniawi, hendaknya kita jauhkan diri dari tindakan yang sungguh merugikan atau menyakiti sesama, bahkan lebih baik lagi kalau bisa menjaga dan memelihara lingkungan.[Samsi Darmawan]
====================================================================================
Lukas 9:14-15
Dan Yesus berkata: “Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga.”
Kata-Nya kepada mereka semua: “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku. Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan menyelamatkannya. Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia membinasakan atau merugikan dirinya sendiri?