Mari, ikutlah Aku dan kamu akan Kujadikan penjala manusia

Kalau ditanya: ”Siapa diantara kita yang mau ikut Yesus?” Pasti semua akan mengacungkan tangannya tinggi-tinggi, tetapi ketika ditanya siapa yang mau menjadi Yesus bagi sesamanya, pasti hanya berapa gelintir orang yang mau. Tetapi dalam perjalanan waktu, baru ketahuan banyak yang mau ikut Yesus itu asal omong saja atau asal Jeplak, karena tidak tahu cara dan bagaimana mengikuti Yesus yang sesungguhnya dan apa yang hendak diteladani-Nya?

Bagi kita, mungkin cukup ke Gereja, berdoa, punya Alkitab tanpa keharusan dibaca, punya patung Yesus atau Salib, pakai kalung salib, punya gambar-gambar Yesus dan lain-lain yang merupakan simbol pengikut Yesus. Tetapi jika membaca warta gembira diatas, kita diwajibkan menjadi penjala manusia dan lebih dalam lagi, kita juga diharuskan menjadi pelayan sesama.

Lihat saja bagaimana sikap Simon dan Andreas ketika diajak Yesus, langsung meninggalkan jalanya tanpa menghitung untung-rugi, peluang dan tantangan. Begitu juga dengan Yakobus dan Yohanes mereka dengan rela meninggalkan ayahnya walaupun disaat sedang bekerja, tanpa banyak tanya. Tetapi kita? Ketika diajak mengikuti teladan Yesus, banyak sekali alasan, mulai dari sakit, sibuk, menemani orang tua, urus anak dan lain sebagainya yang seringnya mencari alasan bohong untuk menghindar salib.

Dalam misa yang saya ikuti Minggu sore kemarin, Homili sang Imam yang memimpin misa, sungguh mematahkan kesombongan saya yang sudah merasa mengikuti teladan Yesus, ternyata masih belum apa-apa. ”Ketika dibaptis anda menambahkan nama Santo/santa pelindung pada bagian depan nama, dan siapa diantara anda yang tahu siapa dan mengenal Santo/santa Pelindung tersebut?” demikian tanya imam tersebut. Saat itu saya hanya terkesima dan terdiam tanpa bisa menjawab, karena hanya tahu nama baptis, yaitu ”Gregorius”, tetapi Gregorius yang mana, bagaimana rupanya serta riwayat hidupnya dan teladannya? Sungguh saya tidak tahu, lalu bagaimana mungkin begitu berani mengatakan Gregorius adalah pelindung saya tanpa mengenalnya apalagi mau mengikuti teladan Gregorius. Astaga….! Ketika browsing di Internet, ada tiga nama Santo Gregorius.

Ini hanyalah soal kecil, tetapi soal lain yang lebih besar dan lebih penting adalah, bagaimana mungkin kita berani mengatakan kepada semua orang, bahwa kita mengikuti Yesus, tetapi tidak tahu ”Yesus” yang mana itu, karena hanya tahu ceritanya dari melihat gambarNya, membaca sejarahNya dan mendengar ceritaNya tetapi tidak pernah tahu dan tidak mau tahu apa yang dikehendakiNya pada diri kita.

Mari kita introspeksi diri lebih jauh kedalam, benarkah kita mau ikut Yesus, ataukah cuma sekedar ingin beragama Kristen/Katolik saja, agar terlihat hebat? Kalau demikian, benarlah apa yang dikatakan Yesus, “Waktunya telah genap; Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil!”- Maka tinggalkan dan tanggalkan semua hal-hal duniawi yang membebani kita, mulai dari beban perasaan, lalu beban pikiran dan seterusnya hingga tidak ada lagi yang membebani perjalanan hidup dan mengikuti Tuhan menjadi ringan.[Samsi Darmawan]

===============================================================================================

Bacaan Markus 1:14-20

Sesudah Yohanes ditangkap datanglah Yesus ke Galilea memberitakan Injil Allah, kata-Nya: “Waktunya telah genap; Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil!”

Ketika Yesus sedang berjalan menyusur danau Galilea, Ia melihat Simon dan Andreas, saudara Simon. Mereka sedang menebarkan jala di danau, sebab mereka penjala ikan. Yesus berkata kepada mereka: “Mari, ikutlah Aku dan kamu akan Kujadikan penjala manusia.”

Lalu merekapun segera meninggalkan jalanya dan mengikuti Dia. Dan setelah Yesus meneruskan perjalanan-Nya sedikit lagi, dilihat-Nya Yakobus, anak Zebedeus, dan Yohanes, saudaranya, sedang membereskan jala di dalam perahu.

Yesus segera memanggil mereka dan mereka meninggalkan ayahnya, Zebedeus, di dalam perahu bersama orang-orang upahannya lalu mengikuti Dia.