Ytk. Mbak Ratna,
Sharing pengalaman salah satu kerja pastoralku untuk membantu Keuskupan Agung Singapore, yakni ikut menggalakkan Panggilan Imamat, khususnya di paroki di mana saya melayani saat ini dan sebelumnya. Untuk retret panggilan ini, Sint Francis Major Seminary di Punggol/Sg, tiap tahun menawarkan retret 2 kali untuk para orang muda (anak 13-15) yang ini biasanya di akhir Juni, dan untuk yang lebih dewasa pada akhir November (mengingat jadwal liburan sekolah/PT/Universi tas), retret ini biasanya dikoordinir oleh siswa2 seminary (frater2) yang datang/belajar dari Semenanjung Malaisia; Serawak,Brunai, Sg,KL, Myanmar,Vietnam dan bahkan China (1), dalam hal ini Singapore hanya ada 5 frater, 2 masih dalam persiapan (seorang dari paroki di mana saya pernah kerja Christ The King).1 di Teology I, dan ada 2 lagi toper di paroki sebelum menempuh Teology.
Para frater menyiapkan proses, dan materi yang diberikan, kemudian pada pelaksanaan di bantu oleh sebuah grup, namanya Friends of Serra Club terdiri dari kaum awam yang mendukung panggilan imamat, biasanya ada perwakilan2nya di paroki2, yang tidak ada Ministry of Vocation Team, seperti di mana saya bekerja saat ini.
Nah, kembali ke soal inti, salah satu tugas di paroki saya menjadi spiritual director of Altar Server/Boy (Misdinar), maka saya perlakukan kewajiban pada anak2 asuhanku, jika sudah menginjak umur 13-15 harus/wajib untuk mengikuti retret bulan Juni, ini juga demi pembentukan pribadi/building their determination, kemudian bagi yang sudah menginjak 15-17 wajib ikut retreat di akhir November, semua retret ini dibiayai oleh paroki, dari kedua retret itu, terus diadakan retret khusus untuk para misdinar, fasilitasi di bantu oleh mereka yang pernah ikut retret.
Hasilnya, sebagian besar misdinar sering berdoa brevir, berani berdoa secara spontan, komitmen untuk bertugas melayani Misa juga bertambah, nah untuk menjaga ini, saya adakan Holy Hour/Penyembahan pada Sakramen Maha Kudus setiap Jumat I, dikoordinir oleh anggota2 tim panggilan yang terdiri dari anak2 misdinar yang sudah retret 1 atau dua kali di Seminari, di bantu oleh beberapa awam. Anak2 Misdinar itu saya percayakan untuk memilih bacaan, atau nyanyian2 tentang panggilan, bahkan ada yang mau mengekspresikan refleksinya, juga doa2 permohonannya. Ini saya lakukan di Christ The King Church dan sekarang masih berjalan di bawah Romo yang menggantikan saya, dan di paroki Santa Anna yang saat ini saya melayani, tidak ada Tim Panggilan tapi ada Friends of Serra Club, kami berkumpul dan berdoa, penyembahan Sakramen Maha Kudus selama 1-2 jam tentang Panggilan Imamat, setiap Kamis ke II dalam bulan.
Program untuk retret wajib bagi para misdinar belum berjalan, karena saya baru masuk paroki baru ini tanggal 1 Agustus lalu. Dan tahun ini tidak ada retret ke II, karena SFX Major Seminary mau merayakan 25 tahun keberadaannya di Sg. Oh…perlu diketahui program yang saya wajibkan untuk anak2 misdinar ini di dukung oleh bapak Uskup Sg, Pastor Kepala juga orang tua para misdinar. Nah, ini sharing saya tentang Retret Panggilan Imamat di KASg.
Terima kasih,
sarwi
===================================================================
Silahkah di forward ke kenalan dan kerabat terutama mengingat rendahnya jumlah imam, tetapi disatu sisi ada peningkatan panggilan untuk ‘late vocation’ atau panggilan untuk menjadi imam bagi mereka yang sudah dewasa dan masih lajang.
Berani untuk menanggapi panggilan sebagai Imam Diocesan Jakarta?
Bagi kamu yang masih mahasiswa, karyawan atau profesional muda dan ingin mengikuti Retret Panggilan, Seminari Tinggi Yohanes Paulus UU KAJ akan kembali mengadakan Retret Panggilan Seminari Tinggi KAJ pada hari Jum-at – Minggu 7-9 November 2008 dimulai pk 15.00 WIB – selesai.
Di rumah Retret Jl Dermaga 6 Klender Jakarta 13470
Peminat dapat menghubungi Wisma Cempaka Putih (021 420 3374) ,Wisma Puruhita ( 021 8660 1331) atau mengirimkan email ke seminarikaj@gmail.com