”Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil.”
Hari ini hari kerja pertama saya setelah kembali dari cuti selama seminggu. Satu minggu meninggalkan kantor, tanpa membawa laptop kantor, tanpa buka email kantor bahkan tidak menerima telpon dari kantor itu ternyata bisa membuat pikiran tenang. Badan memang lelah tetapi pikiran bisa terang lantaran ganti suasana. Pada awalnya saya tidak menyangka bahwa perjalanan saya ke ujung timur Indonesia bahkan sampai ke perbatasan Timor Leste ini hanya sekedar pemenuhan janji atas komitmen yang saya buat bagi seorang kawan yang kebetulan romo. Eh memang sejak saya mengenal romo Yance Laka juga sudah jadi romo hehehe… Tetapi ternyata menjadi suatu pencerahan bagi saya, ada rahasia tersembunyi dibalik pelayanan ini.
Sejak tahun lalu romo Yance menghubungi saya untuk meminta waktu saya agar datang ke Atambua memberikan pembekalan bagi aktivis CU (Credit Union) disana. Romo Yance mengenal saya melalui FB (jiaaah…) dan sering melihat aktivitas saya dari status saya. Beberapa tahun kemudian tanpa sengaja kami bertemu di SAGKI 2010 di wisma Kinasih. Saya mewakili Keuskupan Agung Jakarta dan Romo yance mewakili Keuskupan Atambua. Jadilah kita berbincang seru tentang berbagai hal termasuk tentang pemberdayaan masyarakat. Romo Yance yang asli Atambua, sempat membentuk komunitas tukang ojek agar mereka bisa bangkit memperbaiki kehidupannya.
Akhirnya datanglah hari yang telah ditentukan dimana saya akan meluangkan 3 hari khusus bersama aktivis CU Atambua yang merupakan 10 besar dari Puskopdit BK3D Kalimantan. Dalam usianya yang baru 6 tahun, mampu merekrut hampir 13 ribu anggota dengan aset hampir Rp 200 M ! Wow… koprol bxx deh… Bukan hal mudah menggalang anggota dan mempertahankan kinerja keuangan yang sehat lho. Tetapi rupanya mereka tidak berpuas diri, tetap harus ada peningkatan dan perubahan. Maka disepakatilah 2 hari pembekalan Customer Relationship Management (CRM) diberikan bagi sekitar 50 orang aktivis CU dari 5 tempat pelayanan dan hari ketiga diperuntukkan bagi para pengurus dan manajemen CU.
Dalam kesempatan ini saya menyempatkan diri datang ke kantor CU, bertemu masyarakat dan juga keliling Atambua sampai ke perbatasan Timor Leste. Kotanya yang kecil dan tenang, jauh dari hingar bingar kemewahan berbagai toko waralaba menimbulkan kesan tersendiri bagi saya. Tidak terlihat tukang gerobak makanan berkeliaran layaknya di kota besar, bahkan nyaris tidak ada kegiatan setelah jam 20. Kelihatannya penduduk Atambua betah di rumah, atau mungkin memang bersiap-siap untuk menonton pertandingan liga piala Eropa yang sedang berlangsung?
Secara fisik memang dampak pembangunan sangat berbeda di Atambua.Listrik masih tidak stabil, sehari bisa mati berkali-kali. Tetapi saya melihat semangat ingin maju masyarakat Atambua melalui perkembangan CU dan juga keinginan untuk terus mengutamakan pendidikan terbaik bagi anak-anaknya. Mereka tidak mudah tergoda dengan pola hidup konsumtif seperti pada umumnya orang kota.
Saya merasa apa yang saya berikan bagi para aktivis CU selama 3 hari ini tidak sebanding dari pembelajaran yang saya terima dari perjalanan saya ke Atambua. Ini menunjukkan kepada saya betapa besar potensi setiap orang apabila mereka sungguh dapat mengembangkan sumber daya dan potensinya. Berdampak besar bukan hanya bagi keluarga dan akhirnya bagi komunitas dan masyarakat. Sayangnya tidak semua orang mampu melihat dan menyadarinya. Persis seperti bacaan hari ini, hal-hal tersebut seperti suatu misteri, suatu rahasia yang hanya dapat dikenali oleh mereka yang rendah hati. Mereka yang mengandalkan Tuhan dalam memahami kehidupan, bukan mengandalkan kekuatan dirinya sendiri dan akhirnya menjadi sombong.
===================================================================================================
Bacaan Injil Mat 11:25-30
Pada waktu itu berkatalah Yesus: “Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil. Ya Bapa, itulah yang berkenan kepada-Mu. Semua telah diserahkan kepada-Ku oleh Bapa-Ku dan tidak seorang pun mengenal Anak selain Bapa, dan tidak seorang pun mengenal Bapa selain Anak dan orang yang kepadanya Anak itu berkenan menyatakannya. Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan.
August 6, 2013 at 2:28 pm
Rm Yance Laka, Pr.
RIP: Nela – Atambua, 06 Agustus 2013.
Beliau adalah seorang guru dan Senior bagi kami, sayang sekali Ia begitu cepat dipanggil oleh Yang Kuasa. Kami menghormati dan mengasihi dia, tapi Tuhan tahu yang terbaik bagi Rm Yance…
Selamat Jalan Romo. Kasih dan Penebusan Kristus, kepada siapa Romo telah mempersembahkan seluruh diri, kiranya menghantar Romo memasuki kebahagiaan kekal…
October 26, 2013 at 6:29 am
Menjaga dan memperjuangkan supaya C U tetap berdaya guna bagi yang Kecil, kurang beruntung, dilupakan