Sumber: http://pujasumarta.web.id/index.php/vatikan/11-vatikan/59-pesta-takhta-santo-petrus-rasul!
Jumat, 22 Februari 2013, Gereja Katolik merayakan Pesta Takhta Santo Petrus Rasul. Dari bacaan Injil hari ini kita dengarkan sabda Tuhan kepada Petrus, “Aku berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya..” (Mat. 16: 18)
Kata “Takhta” terjemahan dari kata Latin “sedes-sedis, F”, yang berarti juga kursi, tempat duduk. Takhta tersebut disebut “suci” karena digunakan untuk pelayanan (Latin: ministerium-i, N) Uskup Roma, Pengganti Santo Petrus. Dengan pengunduran diri Paus Benediktus XVI pada tanggal 28 Februari 2013, 20.00 (Waktu Roma, atau jam 02.00 WIB) Takhta Suci tersebut akan kosong sampai terpilihnya Paus yang baru.
Paus Benediktus XVI menyatakannya, “Quapropter bene conscious ponderis huius actus plena libertate declaro me ministerio Episcopi Romae, Successoris Sancti Petri mihi per manus Cardinalium die 19 aprilis MMV commissum renuntiare ita ut a die 28 februarii MMXIII, hora 20, sedes Romae, sedes Sancti Petri vacet et Conclave ad eligendum novum Summum Pontificem ab his quibus competit convocandum esse.” (Terjemahan dalam bahasa Indonesia: “Oleh karena itu, sadar akan seriusnya hal ini, saya menyatakan bahwa saya meninggalkan pelayanan Uskup Roma, Pengganti Santo Petrus, yang telah dipercayakan kepada saya melalui para Kardinal pada tanggal 19 April 2005, dengan demikian pada tanggal 28 Februari 2013, jam 20.00 Takhta Roma, Takhta Santo Petrus akan kosong, dan bahwa Konklav untuk memilih Paus Baru harus diselenggarakan oleh mereka yang berwenang)”
Keputusan pengunduran diri Paus Benediktus XVI menimbulkan berbagai macam tanggapan, yang membuat hati kita cemas. Pemelintiran fakta dengan berita-berita tanpa dasar begitu marak dan membingungkan karena tidak akurat, tidak disertai informasi cukup tentang 5 W 1 H. Karena itu, saya sampaikan pertanyaan kepada Nuntius, Duta Besar Vatikan untuk Indonesia, 18 February 2013 15:13, sbb. : “Dear Excellency, berapa bobot kebenaran berita ini? http://t.co/15ijyNGT? Marilah kita berdoa. Salam, doa ‘n Berkah Dalem, + J. Pujasumarta.”
Atas email tersebut, Nuntius melalui Sekretarisnya membalas, “Dear Excellency, On behalf of the Apostolic Nuncio, H.E. Msgr. Antonio Filipazzi, I am writing Your Excellency to assure you that the news, enclosed in your previous e-mail, is utterly false and completely unfounded. With kind regards and prayerful wishes, Msgr. José-Luis Díaz-Mariblanca Secretary”.
Terhadap jawaban tersebut saya katakan, “Dear Msgr. José-Luis Díaz, thank you very much for the response to the question I raised for the Nuncio. I will ask my people to pray for the Pope, as a gesture of our love to him. My best wishes n warm regads, + Johannes Pujasumarta “
Saya ajak Anda semua untuk memanjatkan “Doa Syukur dan Permohonan untuk Gereja Katolik Semesta atas Penggembalaan Bapa Suci Benedictus XVI, dan Pemilihan Sri Paus yang Baru”.
Kita percaya, bahwa Tuhan kita Yesus Kristus di atas batu karang Petrus mendirikan jemaat-Nya dan alam maut tidak akan menguasainya (bdk. (Mat. 16: 18).
Salam, doa ‘n Berkah Dalem,
+ Johannes Pujasumarta
Uskup Agung Semarang