“Siapa pun yang melakukan kehendak BapaKu di sorga”
Saat menonton televisi kita sering melihat bagaimana media merubungi para tokoh selebriti untuk mendapatkan tempat terdekat, entah untuk wawancara maupun untuk mendapatkan gambar dari sudut terbaik. Momen seperti ini jadi kesempatan ‘tampil’ beberapa orang untuk sekedar bisa ikut dipotret. Siapa tahu bisa ikut tampak di layar kaca televisi maupun di koran. Padahal besar kemungkinan mereka yang ‘numpang beken’ belum tentu juga sempat melihat di televisi maupun mencari koran yang bakal menayangkan foto tersebut. Pokoknya curi kesempatan aja dulu.
Kita juga sering melihat bahwa orang-orang tenar sering sekali dikelilingi orang-orang tertentu, entah ajudan atau asistennya. Bisa jadi ada juga tim ahli yang selalu diminta keberadaannya dalam mendampingi sang tokoh tersebut. Tentu orang-orang seperti ini adalah orang-orang pilihan, yang dipercaya dan diminta mendampingi setiap waktu.
Kita mau pilih yang mana, menjadi orang yang dekat-dekat biar ‘numpang beken’ atau menjadi orang pilihan yang memang selalu dekat dengan sang tokoh? Yang satu melihat kesempatan dalam kesempitan waktu yang ada. Yang lainnya adalah membutuhkan waktu untuk bisa menjadi ‘yang terpilih’. Meminjam istilah mbak Anjar Anastasia, yang menyebut Yesus Kristus dengan “Kang Je” agar terdengar lebih akrab di telinga orang muda, kitapun punya dua pilihan seperti di atas.
Kalau memang Yesus adalah tokoh yang penting dalam kehidupan kita, kita mau pilih ‘numpang beken’ dengan ketokohan Sang Juru Selamat, agar dikenal orang sebagai pengikut Kristus? Atau memang kita menyiapkan diri menjadi orang-orang yang layak untuk dipilih dan dipakai sebagai alat KerajaanNya?
Dengan jelas bacaan hari ini menegaskan bahwa Kristus mengutamakan mereka yang bukan hanya sebagai pendengar Sabda Tuhan, tetapi mereka yang melakukannyalah yang layak menjadi orang-orang dekatNya; bahkan layak disebut sebagai saudara-saudaraNya.
Memang tidak mudah melaksanakan SabdaNya, untuk itulah Ia memberi kita pendamping, Roh Kudus yang sejak kita dibaptis telah menyertai kita, membimbing kita untuk senantiasa taat dan setia melaksanakan SabdaNya. Semoga kita memiliki telinga yang cukup lebar mendengarkan SabdaNya setiap saat, dan hati yang subur untuk menyimpannya dan kemauan keras untuk melakukannya. Bukan untuk nebeng beken, tetapi sebagai balasan atas cinta Allah kepada kita yang telah memberikan janjiNya atas kehidupan kekal.
============================================================================
Bacaan Injil Mat 12:46-50
“ Ketika Yesus masih berbicara dengan orang banyak itu, ibu-Nya dan saudara-saudara-Nya berdiri di luar dan berusaha menemui Dia. Maka seorang berkata kepada-Nya: “Lihatlah, ibu-Mu dan saudara-saudara-Mu ada di luar dan berusaha menemui Engkau.” Tetapi jawab Yesus kepada orang yang menyampaikan berita itu kepada-Nya: “Siapa ibu-Ku? Dan siapa saudara-saudara-Ku?” Lalu kata-Nya, sambil menunjuk ke arah murid-murid-Nya: “Ini ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku! Sebab siapa pun yang melakukan kehendak Bapa-Ku di sorga, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku.”