“ Pada waktu itu datanglah murid-murid itu kepada Yesus dan bertanya: “Siapakah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga?” Maka Yesus memanggil seorang anak kecil dan menempatkannya di tengah-tengah mereka lalu berkata: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga. Sedangkan barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga. Dan barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku.” Ingatlah, jangan menganggap rendah seorang dari anak-anak kecil ini. Karena Aku berkata kepadamu: Ada malaikat mereka di sorga yang selalu memandang wajah Bapa-Ku yang di sorga.”
Malaikat Pelindung “Baby Sitter” Kita Seumur Hidup
October 2, 2012 | 0 comments
“Ada malaikat mereka di sorga yang selalu memandang wajah BapaKu yang di sorga.”
Pernahkah anda memperhatikan betapa riuhnya keadaan hari-hari pertama anak-anak TK dan SD bersekolah? Kita banyak menjumpai para ibu yang dengan setia ingin memastikan bahwa anak-anaknya bisa menghadapi suasana pergantian lingkungan dari rumah ke sekolah dengan gembira. Tidak jarang memang dijumpai beberapa anak masih menangis, tidak mau ditinggal ibunya. Bahkan beberapa ibu berusaha mendapatkan ijin gurunya agar boleh mendampingi si anak beberapa waktu di kelas. Tentu saja umumnya para guru ini tidak akan membiarkannya, mereka berharap anak-anak cepat mandiri dan dapat beradaptasi dengan singkat. Banyak sekolah menerapkan aturan para penunggu/pengantar diminta menunggu diluar garis batas tertentu. Setelah lewat beberapa waktu, umumnya para ibu menyerahkan ‘penjagaan’ terhadap anak-anak mereka pada para baby sitter.
Baby sitter menjadi pengganti para ibu dalam melayani anak-anaknya. Kalau anda perhatikan merekalah yang paling sering ditelpon oleh para ibu untuk menanyakan keadaan anaknya. Apakah anak-anak sudah makan, sedang berbuat apa, apakah sudah diganti baju kalau basah, termasuk mereka sedang bermain apa dsb. Ada juga orangtua yang memasang CCTV dirumah untuk memastikan bahwa anaknya ‘aman’ dan sekaligus mengecek apakah para baby sitter ini bisa dipercaya untuk menjaga anak-anak yang dicintainya.
Injil hari ini mengingatkan kita bahwa kitapun diberikan ‘baby sitter’ yang dipercaya Allah Bapa untuk menjaga kita setiap waktu. Bukan saja pada waktu kita kecil tetapi sampai kita mati nanti, para malaikat ini dipercaya untuk mendampingi kita. Dalam dokumen gereja disebutkan apa peran malaikat – KGK 336 Sejak masa anak-anak sampai pada kematiannya malaikat-malaikat mengelilingi kehidupan manusia dengan perlindungan” dan doa permohonan. “Seorang malaikat mendampingi setiap orang beriman sebagai pelindung dan gembala, supaya menghantarnya kepada kehidupan” (Basilius, Eun. 3,1). Sejak di dunia ini, dalam iman, kehidupan Kristen mengambil bagian di dalam kebahagiaan persekutuan para malaikat dan manusia yang bersatu dalam Allah. Selanjutnya dapat dibaca disini.
Mungkin kita serupa dengan anak-anak itu, kalau sudah sibuk bermain dengan teman-temannya,kita lupa bahwa kita diberikan baby sitter oleh Bapa di Surga. Kita tidak peduli dan sibuk dengan kesenangan dan kesibukan kita. Padahal malaikat ini dengan setia mengingatkan kita untuk berdoa, untuk bersyukur dan melihat kebaikan Tuhan. Ia bahkan mengingatkan kita saat kita berbuat salah, mengajak kita menyesal dan kembali bertobat dengan memandang wajah Allah. Kita sering kali kurang peka mendengarkan bisikan malaikat pelindung kita.
Semoga kita menyadari bahwa Allah jauh lebih mencintai kita daripada ibu kita sendiri. Allah Bapa ingin memastikan kita berada dalam lindunganNya senantiasa. Bahkan kita tidak akan keluar dari rencana keselamatanNya. Ia ingin kita mampu berhasil melewati berbagai rintangan dan tantangan penziarahan kehidupan, sampai saatnya nanti kita kembali kerumah Bapa. Oleh karenanya marilah kita syukuri rahmat Allah dengan telah diberikannya malaikat pelindung. Kita tidak perlu takut karena kita tidak sendiri dan kita akan selalu diingatkan sang malaikat pelindung atas segala mara bahaya yang akan menjauhkan kita dari cinta Allah Bapa.
=================================================================================================================
Bacaan Injil Mat 18:1-5.10