“Inilah ibumu!”
Seorang anak penyemir sepatu dengan semangat menyemir sepatu seorang bapak yang kelihatannya seorang pendeta. Sambil memperhatikan anak ini menggosok sepatunya agar mengkilat, ia memperhatikan bandul kalung si anak penyemir sepatu dan bertanya “Siapakah yang ada dalam bandul kalungmu?” Dengan semangat anak ini menjawab “Oh ini adalah Bunda Maria, kalung ini pemberian ibuku dan aku memakainya senantiasa. Kata ibu -walau ibu tidak bersama saya, Bunda Maria ada bersama saya.” Lalu jawab pria ini ” Didalam Alkitab tidak disebutkan bahwa kita harus menghormati Bunda Maria, Yesuslah yang diutamakan sebagai Juru Selamat. Bunda Maria hanyalah wanita seperti ibu-ibu lainnya.” Sambil tetap menyemir sepatu anak ini menjawab dengan santai ” Betul, ibunya mungkin sama pak. Tetapi Anaknya kan beda.” #jleb….
Siapa sih yang tidak mengagungkan ibunya sendiri? Semua orang besar dikenal banyak orang pada saat namanya sudah termashur. Tetapi dalam prosesnya menjadi terkenal pasti ada seseorang yang mendampinginya. Umumnya kalau bukan isterinya, ya ibunya yang mendampingi dan mendidik sedari kecil. Orang lain hanya melihat kesuksesannya selama tahun-tahun terakhir, tetapi seorang yang mencintai ibunya menghargai puluhan tahun kesabaran dan ketekunan membimbing dan mengarahkan sang anak sampai ia mandiri.
Betul sekali, Bunda Maria mungkin sama seperti ibu-ibu lainnya yang juga ingin mendidik anaknya agar mandiri dan hidup berguna bagi agama, masyarakat dan bangsanya. Walaupun demikian Allah pasti tidak salah pilih menentukan satu dari sekian banyak bahkan ribuan wanita Yahudi yang dipilih yang bakalan tahan banting mampu mendidik dan mendampingi Yesus sampai akhir hayatnya.
Bunda Maria,yang masih sangat muda tetapi imannya sungguh dewasa, ia memutuskan hal tersulit dalam hidupnya demi mengikuti rencana Allah. Ketaatannya dan kecintaannya akan Yahwe sungguh ditunjukkannya dengan cinta kasih tulus bahkan mengalahkan ketakutannya sendiri saat mengikuti Yesus memanggul salib. Tidak semua wanita mampu bertahan melihat dengan mata kepalanya sendiri, mendampingi anaknya sampai titik darah penghabisan.
Yesus sudah memikirkan dan mempersiapkan masa depan ibunya sepeninggal Dia. Seorang wanita yahudi yang tidak punya anak laki-laki maka ia akan terlantar masa tuanya, tidak ada yang akan mewaratnya. Maka Yesus sudah menyerahkan ibunya kepada para murid, dan menyerahkan para murid kepada ibunya untuk kembali didampingi dan diterima sebagai pengganti Yesus. Sejak itulah Bunda Maria menjadi Ibu bagi gereja purba, gereja perdana yang terdiri dari para murid-murid Kristus yang pertama. Bunda Maria sama setianya mendampingi mereka bertahan di ruang atas menanti pencurahan Roh Kudus dan kemudian mewartakan Injil dengan berani dan setia sampai akhir hidup mereka.
Saya pribadi belajar untuk taat seperti Bunda Maria, taat saat semuanya baik-baik itu mudah. Tetapi taat saat keadaan tidak berpihak pada kita…. itu soal lain. Maka kalimat Bunda Maria yang sangat terkenal sungguh menjadi rhema buat saya – aku ini hamba Tuhan, terjadilah padaku menurut kehendakMu. Fiat Voluntas Tua.
===========================================================================================
Bacaan Injil Yoh 19:25-27
“Dan dekat salib Yesus berdiri ibu-Nya dan saudara ibu-Nya, Maria, isteri Klopas dan Maria Magdalena. Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya: “Ibu, inilah, anakmu!” Kemudian kata-Nya kepada murid-murid-Nya: “Inilah ibumu!” Dan sejak saat itu murid itu menerima dia di dalam rumahnya”
September 29, 2012 at 3:55 am
Mari kita bawa Bunda Maria dalam hati kita terutama cinta dan hormat kepad Bunda Yesus dan bunda kita juga. Dimana ada Bunda Maria di situ ada Puteranya Yesus. Bunda dan anak tidak bisa dipisahkan. Kalau bapa ibu sungguh mencintai Bunda Maria, sungguh dekat kepada Bunda Maria, dia akan membawa kamu kepada Yesus. Dan Yesus juga pasti ada di dalam rumahmu dan ada di dalam keluargamu. Jika di antara kalian di sini yang sedang khawatir karena ada anggota keluarga yang jauh dari gereja, mungkin ada keluarga yang sesat, mungkin ada anak-anak yang malas ke gereja, malas berdoa; mintalah pertolongan bunda Maria. Dia yang akan menarik kembali anggota keluarga itu. Dia akan kembalikan mereka ke dalam rumah dan keluarga karena misi kita yang indah itu yaitu Rosario bersama. “The family that prays together, stays together.”Keluarga yang biasa berdoa bersama selalu bersama. Dan dalam arti doa itu adalah doa rosario. Jadi sambil kita memohon, sambil kita meminta sesuatu dari Tuhan, hal yang paling kita inginkan dalam novena ini ialah makin seperti Bunda Maria, terutama kemurahan hatinya, keterbukaanya, kebaikan hatinya dan kerendahan hatinya.