Fiat Voluntas Tua

Buatku Yesus Adalah..

| 0 comments

“Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini? 

Dalam beberapa bulan ini beberapa kawan telah dipanggil Tuhan diusianya yang relatif masih muda. Rasanya usia 40-50 tahun berasa sudah masuk lansia, karena mendengar beberapa orang meninggal diusia 30an.  Saya bersyukur atas segala kebersamaan serta pengalaman iman yang telah dialami dan  dibagikan satu sama lain. Saling membantu, saling menghibur, saling mendokan dan saling meneguhkan membuktikan sejauhmana Tuhan Yesus telah hadir dalam kehidupan mereka.

Kita perlu menyadari  kehadiran Yesus dalam hidup keseharian kita, betulkah kita  menghadirkan Yesus setiap saat sebagai Tuhan dan juru selamat kita? Ataukah saya hanya membutuhkan Yesus di saat susah saja dan menganggapnya seperti mesin ATM, yang diperlukan saat tertentu saja? sementara saat hidup kita ‘baik-baik’ saja kita merasa bahwa we are in control of our life. Tidak perlu membuat sibuk Yesus, bahkan ada yang berkata sambil bercanda “Biar Yesus mengurusi mereka yang lebih susah dari kita”.

Saat  mengambil waktu untuk berdiam diri, berefleksi melihat apa yang sudah terjadi, kita bisa mensyukuri serta berupaya memelihara dan menjaga hubungan, baik dengan Tuhan Yesus dan dengan orang-orang terkasih. Saat yang berharga untuk menyadari bahwa kita sungguh dicintai Tuhan dan wajib membalas cintaNya dengan melakukan yang terbaik dalam segala hal dan terus memiliki iman yang berdiri teguh.

Siapa Yesus buatku? Penting gak sih? Kalau kita kedatangan orang penting VVIP, pasti segalanya dipersiapkan dengan heboh. Mungkin rapatnya bisa 3- 4 bulan padahal si VVIP cuma datang tidak sampai satu jam. Nah, bagaimana persiapan kita menyambut Yesus yang lebih dari VVIP, bahkan Ia sebagai Juru Selamat  berhak  menentukan kehidupan kita? Ia hadir dalam keseharian kita sesuai dengan janjiNya – Aku menyertai kamu hingga akhir jaman.

Siapa Yesus bagi kita harus tampak dan dirasakan oleh orang-orang disekitar kita. Dari perkataan dan perbuatan kita ,orang lain dapat merasakan sejauhmana kasih Kristus itu menguasai kehidupan kita. Bagaimana sikap kita saat menghadapi kesulitan dan tantangan hidup, bagaimana sikap kita melihat orang lain yang sedang susah dan bagaimana kita memperlakukan orang-orang yang mencintai kita. Badai bisa datang silih berganti, tapi Yesus tetap sama, dari dulu, sekarang dan selamanya.  Ia selalu setia, sekarang dan selamanya. Kitalah yang belum terbukti kesetiaannya.

===============================================================================================-

Bacaan Injil Mrk 8:27-33

“Kemudian Yesus beserta murid-murid-Nya berangkat ke kampung-kampung di sekitar Kaisarea Filipi. Di tengah jalan Ia bertanya kepada murid-murid-Nya, kata-Nya: “Kata orang, siapakah Aku ini?” Jawab mereka: “Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia, ada pula yang mengatakan: seorang dari para nabi.” Ia bertanya kepada mereka: “Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?” Maka jawab Petrus: “Engkau adalah Mesias!” Lalu Yesus melarang mereka dengan keras supaya jangan memberitahukan kepada siapa pun tentang Dia. Kemudian mulailah Yesus mengajarkan kepada mereka, bahwa Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan bangkit sesudah tiga hari. Hal ini dikatakan-Nya dengan terus terang. Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping dan menegor Dia. Maka berpalinglah Yesus dan sambil memandang murid-murid-Nya Ia memarahi Petrus, kata-Nya: “Enyahlah Iblis, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia.”

Leave a Reply

Required fields are marked *.