“DiutusNya memberitakan Injil dan diberiNya kuasa untuk mengusir setan”
Cukup banyak acara televisi yang mengekspos berbagai cara pengusiran setan sebagai konsumsi publik. Gambaran setan yang diberikan muncul dari berbagai keadaan yang menyeramkan sampai yang menggelikan sebagai bahan lelucon seolah-olah setan itu juga manusia. Tayangan-tayangan tersebut mengaburkan arti sebenarnya setan sehingga manusia menjadi lebih takut dan dibuat ‘akrab’ dengan setan. Kita lupa bahwa setanpun punya tugas utama untuk menghancurkan manusia. Sayangnya manusia sering lebih takut setan daripada takut pada Tuhan. Lebih sering menceritakan kuasa setan daripada kuasa Tuhan yang jauh lebih besar.
Bacaan hari ini mengingatkan kita bahwa tidak semua orang rupanya diberikan kuasa untuk mengusir setan. Sekaligus kita diingatkan bahwa pengusiran setan itu bukan tugas utama seorang murid Kristus. Kita telah dipilih menjadi murid yang dipanggil untuk diutus. Pada awal pelayananNya, Yesus mulai memilih dan memanggil murid pertama, kedua… kedua-belas, ke seratus sampai ke 3,000,007 dan akhirnya sampai kepada kita pada saat dibaptis. Saat dipanggil mungkin kita tidak siap, umumnya selalu tidak merasa siap, tapi kalau memang kita tulus mau mengikuti Kristus, pasti ada jalan keluar dan ternyata memang ada teman-teman seperjalanan yang saling membantu meneguhkan dalam pertumbuhan iman kita dan menyertai setiap pelayanan kita.
Kita dipanggil untuk meneladani kehidupanNya, untuk menjadi intim dan akrab seperti para murid yang selalu bersama-sama denganNya. Tapi bukan sekedar intim dan akrab, bukan sekedar sebagai penggembira yang ikut Yesus kemana-mana, tapi untuk kemudian diutus mewartakan Kabar Gembira, mulai dari saat pembaptisan, diperlengkapi dengan berbagai persenjataan rohani dan kemudian diutus untuk berkarya dimanapun kita ditempatkan.
Yesus memilih dan memanggil murid-muridNya secara bertahap. Dimulai dari dua- tiga orang murid, lalu menjadi 12 orang. Setelah itu naik menjadi 70 orang di ring-2 nya dan akhirnya menjadi 120 orang yang berkumpul di Upper Room saat pencurahan Roh Kudus terjadi dalam kurun waktu 3,5 tahun. Itupun tidak berhenti disana, terus berkembang sampai ratusan, ribuan dan sekarang menjadi milyardan dimulai dari Yerusalem, Yudea, Samaria bahkan sampai ke ujung-ujung bumi dan sampai sekarang….Ia tetap berkarya melalui Roh Kudus mendampingi Anda dan saya.
Jesus mengajak para muridNya untuk melihat, mengalami, merasakan, mencoba dan akhirnya ceritakan ke orang lain. Tidak lah mudah menceritakan sesuatu yang tidak kita alami. Bagaimana caranya mengisahkan susahnya belajar naik sepeda kalau tidak merasakan sakitnya jatuh dari sepeda, tapi tetap terus dicoba kan? Lalu bagaimana menceritakan nikmatnya bisa berenang tanpa melalui proses kelelep (tenggelam) dan keselek air masuk ke hidung. Gak enak sih, tapi diteruskan toh semua tetap dilakukan agar bisa lancar berenang. Setelah alami itu semua, mana kita ingat lagi sakitnya jatuh dari sepeda dan air yang masuk hidung? Sudah lupa karena senang bisa naik sepeda dan berenang.
Demikian juga kalau kita memiliki pengalaman iman, jatuh berkali-kali tapi tetap bangkit dan berdiri teguh berpegang pada Sang Sabda, tetap berdoa dan tetap setia pada Sakramen-sakramenNya. Maka dengan mudah kita bercerita seperti air mengalir begitu saja; tanpa peduli apakah kisah perjuangan iman itu menarik untuk orang lain apa tidak. Karena kita melakukannya dengan sukacita dan berharap orang lain ingin juga merasakannya. Prinsipnya : Yang penting kesaksian dan pengalaman imanku sudah didengar 1-2 orang.
Maka bilamana seseorang sering mendengar pengalaman iman orang lain, manakala mereka mengalami kesulitan yang sama, mereka (siapa tahu) ingat kesaksian yang serupa dan ingin mengalami hal yang serupa. Dan siapa tahu mereka juga akan berbagi kisah iman dengan kerabatnya. Siapa tahu… and it works for thousand years ! Mengapa? Itulah karya Roh Kudus yang menyertai setiap pengalaman hidup seseorang bersama Tuhan. Kuasa Tuhan menghancurkan setiap ketakutan.
Kita pernah mendengar atau membaca pengalaman iman orang lain dan berharap juga suatu saat kita bisa mengalami sukacita yang serupa. Tetapi kalau kita tidak pernah mendengarkan pengalaman iman orang lain, kalau tidak pernah ada yang bercerita nikmatnya mengikuti jalan Tuhan, mana ada keinginan untuk mengalaminya? Oleh karena itu dibuka lowongan sebesar-besarnya bagi mereka yang ingin menjadi pemasar Kerajaan Allah yang selalu berani berbagi pengalaman iman kepada banyak orang. Berceritalah suka-duka kehidupan bersama Yesus kepada 1-2 orang sekarang dan besok, baik dalam menghadapi kepahitan dan manisnya kehidupan.Tidak mungkin kita menjadi saksi Kristus tanpa memiliki pengalaman iman, tanpa menyadari penyertaan kasihNya dalam kehidupan kita. Oleh karenanya perlu kita sadari bahwa semua hal yang terjadi dalam hidup kita membuat iman kita bertumbuh senantiasa sehingga pada akhir nya sampai pada tahap siap menjadi saksi Kristus serta mengajak orang lain lebih dekat kepadaNya. Kuasa Tuhan akan menyertai setiap perjuangan iman.
Mari kita akui bahwa kitapun mengenal Yesus sampai seperti sekarang ini, karena ada orang-orang yang mengasihi kita yang selalu bersemangat bercerita tentang pengalamannya dicintai Tuhan.
Maka inilah saatnya juga kita mau dilatih menjadi ‘sales’nya Kerajaan Allah. Benar sekali pemeo tak kenal maka tak sayang. Mari belajar mengenal Dia sedalam-dalamnya dan sedekat-dekatnya dalam setiap saat kehidupan kita, dalam suka dan duka. Menceritakan kasih Kristus lebih banyak daripada cerita tentang setan. Justru mereka yang lebih takut dan cerita tentang setan, perlu mengenal siapa Kristus dan kuasaNya yang jauh melebihi setan. Kita tidak usah takut pada setan karena setan justru takut dengan para pembawa Kabar Baik tentang kasih Bapa yang ingin menyelamatkan setiap manusia agar kembali kepadaNya. Kabar Baik akan kasih Tuhan menjadi kabar buruk bagi setan.
===========================================================================================
Bacaan INjil Mrk 3:13-19
“ Kemudian naiklah Yesus ke atas bukit. Ia memanggil orang-orang yang dikehendaki-Nya dan mereka pun datang kepada-Nya. Ia menetapkan dua belas orang untuk menyertai Dia dan untuk diutus-Nya memberitakan Injil dan diberi-Nya kuasa untuk mengusir setan. Kedua belas orang yang ditetapkan-Nya itu ialah: Simon, yang diberi-Nya nama Petrus, Yakobus anak Zebedeus, dan Yohanes saudara Yakobus, yang keduanya diberi-Nya nama Boanerges, yang berarti anak-anak guruh, selanjutnya Andreas, Filipus, Bartolomeus, Matius, Tomas, Yakobus anak Alfeus, Tadeus, Simon orang Zelot, dan Yudas Iskariot, yang mengkhianati Dia.”