Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang.”
Siapa diantara kita tidak ingin kaya? Rumah besar, mobil seliweran keluar masuk garasi, perabotan mewah dengan pernak-perniknya, anak-anak bisa sekolah di luar negeri. Apalagi kalau mendapatkan tempat tinggal mewah seperti iklan tivi hari Sabtu. Rasanya semua serangan media mengagungkan kemewahan dan kekayaan sebagai bahasa sehari-hari. Semua ingin hidup nyaman, tapi ada juga yang mengatakan ” ah itu kan hasil korupsi” seperti tampak beberapa hari ini tentang anggota DPR yang seolah-olah pamer kekayaan.
Tetapi tahukah kita bagaimana rasanya menjadi orang kaya yang kesepian, tidak punya teman, dijauhi orang karena dicap ‘korupsi’, konglo berbisnis hitam, pengusaha pengemplang pajak? Mungkin juga ketakutan tidak bisa tidur karena takut dikejar KPK. Apakah kita senang bila melihat orang lain susah, atau susah melihat orang lain senang ?
Isi hati orang memang hanya Tuhan yang mengetahui. Jesus mengetahui ‘kegalauan’ hidup Zakheus yang sebenarnya. Demikian pula apabila kita bisa berteman dan membangun relasi yang dekat dengan orang-orang semacam ini, tentu kita bisa melihat bagaimana ‘galau’nya hidup mereka. Sayangnya, kita lebih mengutamakan ‘kata orang’ daripada menggunakan mata iman melihat bagaimana sedihnya menjadi orang yang tersisih. Kalau saja Yesus mendengarkan apa kata orang saat ia menyapa Zakheus dan bahkan datang bertamu dirumahnya, tentu mujizat tidak terjadi. Yap, seorang yang bertobat adalah mujizat terbesar yang dinanti-nantikan seluruh isi Surga.
Renungan hari ini mengajak kita merenungkan seberapa jauh kita menyadari sosok disekeliling kita. Jangan-jangan banyak zakheus-zakheus yang kesepian dalam hidupnya ditengah gemerlapnya kehidupan mereka. Masih banyak jiwa-jiwa yang ‘bungkus’ luarnya yang ‘wah’, tersembunyi dibalik ruang kaca Direksi dan komisaris, termasuk juga dibalik hutan beton dan apartemen yang menjulang di Jakarta. Mungkin kita minder bila diminta masuk kesana, tetapi tidak ada yang mustahil bila tujuan kita adalah memberitakan Kabar Baik.
Atau jangan-jangan kita sendiri serupa Zakheus yang hanya ingin tahu seperti apa Yesus yang dicari banyak orang? Kita sekedar tahu siapa Yesus, tetapi belum sungguh-sungguh bersedia membuka pintu hati kita agar Ia dapat tinggal bersama menguasai kehidupan kita. Yesus selalu ingin datang dan mengetuk setiap pintu hati manusia. Ia ingin kita memiliki relasi yang dekat, Ia bukan sosok selebriti yang nun jauh disana tidak terjangkau. Ia mau duduk sama rendah bersama kita orang berdosa.
Semoga kita yang telah membuka pintu hati kita, juga meneladani Yesus untuk setia mencari Zakheus-Zakheus jaman sekarang. Allah bisa mengirimkan siapa saja untuk kita layani agar mereka memiliki perjumpaan pribadi dengan Yesus. Tuhan tidak akan mempercayakan seseorang untuk dibimbing oleh mereka yang belum mengenal siapa Yesus dan mengikuti langkah kehidupanNya. Mana mungkin seorang yang belum bisa berenang mengajari orang lain berenang? Atau bagaimana mengajarkan naik sepeda kalau kita belum merasakan jatuh bangun dan susahnya agar bisa naik sepeda? Maka bersiaplah mereka yang telah bersedia menjadi murid dan meneladani sikap Yesus, sudah pasti diberi kepercayaan dan kemampuan untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang. Pertobatan kita bukan hanya membawa keselamatan pribadi tetapi juga membawa kesalehan sosial. Kekayaan tiada artinya lagi bila kita tidak memberikan nilai lebih bagi orang-orang yang berkekurangan disekitar kita.
===========================================================================================
Bacaan Injil Luk 19:1-10
“Yesus masuk ke kota Yerikho dan berjalan terus melintasi kota itu. Di
situ ada seorang bernama Zakheus, kepala pemungut cukai, dan ia seorang
yang kaya. Ia berusaha untuk melihat orang apakah Yesus itu, tetapi ia
tidak berhasil karena orang banyak, sebab badannya pendek. Maka
berlarilah ia mendahului orang banyak, lalu memanjat pohon ara untuk
melihat Yesus, yang akan lewat di situ. Ketika Yesus sampai ke tempat
itu, Ia melihat ke atas dan berkata: “Zakheus, segeralah turun, sebab
hari ini Aku harus menumpang di rumahmu.” Lalu Zakheus segera turun dan
menerima Yesus dengan sukacita. Tetapi semua orang yang melihat hal itu
bersungut-sungut, katanya: “Ia menumpang di rumah orang berdosa.” Tetapi
Zakheus berdiri dan berkata kepada Tuhan: “Tuhan, setengah dari milikku
akan kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang
kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat.” Kata Yesus
kepadanya: “Hari ini telah terjadi keselamatan kepada rumah ini, karena
orang ini pun anak Abraham. Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan
menyelamatkan yang hilang.”