Barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku dan karena Injil, ia akan menyelamatkannya.
Penasaran dengan arti kata Jihad yang sering digunakan untuk menyerang atau perang, akhirnya saya menemukannya di Wikipedia sbb: Dalam Islam, arti kata Jihad adalah berjuang dengan sungguh-sungguh. Jihad dilaksanakan untuk menjalankan misi utama manusia yaitu menegakkan Din Allah atau menjaga Din tetap tegak, dengan cara-cara sesuai dengan garis perjuangan para Rasul dan Al-Quran. Jihad yang dilaksanakan Rasul adalah berdakwah agar manusia meninggalkan kemusyrikan dan kembali kepada aturan Allah, menyucikan qalbu, memberikan pengajaran kepada ummat dan mendidik manusia agar sesuai dengan tujuan penciptaan mereka yaitu menjadi khalifah Allah di bumi. Jihad disini tentu bukan dengan berupaya kembali ke jalan Allah dengan melanggar Undang-Undang yang telah ditentukan negara.
Hal perjuangan iman juga disemangati dari bacaan Injil hari ini. Berjuang bagi kebenaran, berjuang bagi prinsip iman yang tak terkompromikan juga dilakukan oleh para martir. Mereka rela mati daripada menyangkal imannya manakala harus berhadapan dengan penguasa yang menjatuhkan hukuman mati. Mereka mempertahankan kebenaran dengan resiko disebut makar, bidaah, sesat dsb.
Lalu bagaimana kita harus bersikap menghai kehidupan ini? Banyak tantangan juga godaan dimana kita sering dihadapkan pada situasi yang bertentangan dengan iman dan keyakinan kita. Godaan untuk korupsi waktu dan pemanfaatan jabatan, godaan untuk mendapatkan penghasilan extra diam-diam, godaan untuk menjalin hubungan diluar pernikahan sah, juga godaan untuk ‘membocorkan’ rahasia perusahaan , bahkan godaan untuk ‘mengamankan’ posisi dengan menyangkal Kristus dsb. Dimana-mana godaan itu tidak ada yang sulit bahkan mengenakkan dan memabukkan diri. Sekali enak, dua kali masih enak akhirnya jadi keterusan deh.
Maka kalau dikatakan menjadi pengikut Kristus itu harus menyangkal diri, memang berat sekali karena kita harus mengakui bahwa kita lemah, mudah tergoda dan berusaha sekuat mungkin melawan godaan dan berkata ” Aku tahu aku lemah, tapi aku tidak akan melakukannya demi Kristus.” Menyangkali diri adalah keadaan dimana kita menolak keinginan ‘daging’ seperti percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainyA (Gal 5:19-21).
Demi Kristus yang telah menderita sengsara, wafat dan bangkit agar kita mendapatkan rahmat keselamatan, kita mau ikut memikul salib penderitaan. Memikul salib termasuk menanggung akibat dari penolakan kita diatas. Bisa jadi kita dikucilkan karena tidak mau ikut-ikutan korupsi, kita memilih menghadapi kesulitan membina hubungan dengan pasangan daripada mencari solusi diluar rumah, kita memilih hidup sederhana daripada foya-foya dengan uang panas, bahkan kita memilih tidak naik pangkat bahkan di mutasi daripada harus kompromi dengan dosa atau menyangkal Sang Penebus. Seorang kawan bahkan memilih tidak menikah daripada meninggalkan imannya demi orang yang dicintainya. Cinta Kristus lebih besar bagiku daripada cintaku padanya, demikian ulasnya.
Mengikuti Kristus adalah suatu keputusan yang harus terus menerus dibuat setiap hari, apa yang menjadi pilihan kita, siap menanggung akibat dari setiap keputusan. Dan akhirnya menerima setiap konsekwensi dengan damai sejahtera. Konsekwensi apapun akan kita hadapi karena kita yakin Kristus tidak pernah meninggalkan kita, kita akan diberi kekuatan extra saat kita merasa letih dan lesu dalam menanggung salib kehidupan yang berat. Menjadi setia adalah keputusan yang dibuat dari hari ke hari. Semoga kita bertahan sampai garis akhir, siap berjihad melawan diri sendiri. Memiliki semangat para martir yang setia untuk memuliakan Tuhan. AMDG
===============================================================================================
Bacaan Injil, Mrk 8:34-9:1
Lalu Yesus memanggil orang banyak dan murid-murid-Nya dan berkata kepada mereka: “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku. Karena siapa yang mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku dan karena Injil, ia akan menyelamatkannya. Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia kehilangan nyawanya. Karena apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya? Sebab barangsiapa malu karena Aku dan karena perkataan-Ku di tengah-tengah angkatan yang tidak setia dan berdosa ini, Anak Manusia pun akan malu karena orang itu apabila Ia datang kelak dalam kemuliaan Bapa-Nya, diiringi malaikat-malaikat kudus.” Kata-Nya lagi kepada mereka: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya di antara orang yang hadir di sini ada yang tidak akan mati sebelum mereka melihat bahwa Kerajaan Allah telah datang dengan kuasa.”