Dalam gerakan nasi bungkus, ini sungguh seperti gerakan para malaekat yang diutus menyertai para pengungsi dari Mesir dalam perjalanan di padang gurun.
Kalau manna yang diturunkan dari langit waktu umat Israel keluar dari Mesir, hanya dapat dipakai masak dan makan hari itu saja, begitu pula dengan nasi bungkus. Orang yang mau serakah mengambil manna berlebihan, pada malam hari malah menjadi busuk. Orang yang mau serakah menguasai nasi bungkus sendiri, ya pada malam hari mulai busuk.
Nasi bungkus sungguh memberi makan bagi para pengungsi dan korban bencana. Ini pertolongan seperti Tuhan memberi pertolongan kepada bangsa Israel itu.
Sejajar dengan doa Bapa Kami semangatnya yang mohon : Berilah kami roti / rejeki / makanan pada hari ini. Menghayati pemeliharaan Tuhan dari hari ke hari. Sebuah latihan masal untuk tidak serakah.
Ini sekedar refleksi.- Br Yoanes Jogya