“Iri hatikah engkau, karena aku murah hati?”
Kembali masuk ke dunia maya setelah 4 hari oplen rasanya seperti pulang kampung. Begitu buka FB dan BB… wuaaaah… sampai hang BB karena sudah ditunggu ratusan message dan email di inbox. Mulai dari berita duka-nya mo Met (Slamet Lasmunadi pr)… romo yang selalu ceria dan rendah hati, kadang jahil juga – pasti di Surga sana tambah rame ada mo Met. Doaku menyertai romo senantiasa, semoga kami dapat ikut mewujudkan cita-cita romo di bumi Indonesia. Missed u so much mo! Terima kasih untuk pertemanan bertahun-tahun lewat dunia maya. Ada lagi permohonan doa teman-teman yang sakit, Lany di ICU juga Djoko yang kecelakaan … u r n my prayer list already, may God gives u strength. Demikian juga rencana kegiatan perayaan dan ‘permenungan’ Ultah ibu kita -ibu pertiwi yang masih bersedih hati dengan kondisi negara ini. Semua orang Indonesia bertanggungjawab kepada Ibu Pertiwi yang telah dipercayakan Tuhan kepada kita. Lets build this country with love ! Itu beberapa pesan yang sempat saya baca diantara doa dan ucapan selamat ulang tahun. Yang bisa tembus roaming hanya yang kirim SMS, itupun byarpet karena HP lobat dibawa jalan seharian.
Terima kasih untuk semuanya, Monsinyur, para romo, bruder, para punokawan dan sobat semuanya yang tidak dapat saya sebut satu per satu, mulai dari teman masa kecil sampai teman yang belum pernah jumpa (maklum… onlen terus ketemuannya). Semua hari adalah indah didalam Tuhan, tetapi saat ulang tahun adalah yang terindah karena disinilah kita menyadari ‘kekayaan’ kita sebenarnya. Betapa banyak teman dan kerabat yang mendoakan kita. Wooww….. gak bisa diganti dengan apapun deh. Mohon maaf saya belum sempat membalas satu-persatu, karena kami sekeluarga baru mendarat di Jakarta semalam. Terima kasih kepada Tuhan telah mempertemukan kita dan menemani saya dalam penziarahan hidup ini. Semoga kita semua bisa terus mengisi sisa hidup kita dengan berbagai hal yang membahagiakan banyak orang.
Diantara sekian banyak SMS yang masuk, ada satu yang paling membahagiakan saya, inilah kado Ultah terindah yang pasti membuat Surga bersorak karena satu domba telah kembali menemukan Gembalanya. Isi SMS sbb: Apa kabar mbk? Msh inget aq, sepupunya X? Td mlm kepikiran mb Ratna, rasanya sll ingin bilang terimakasih krn bantu aq u/ memiliki keberanian u/ ikuti hati nurani, the only true guide I feel peaceful & tdk pnah merasa sedekat ini sama Tuhan Yesus & Bunda Maria. Oh ya meniru tindakanmu, tiap pagi aku broadcast Firman Tuhan ke teman2. Luar biasa mbak, ada yang datar, ngomel tp yg plg banyak adl mrk merasa senang. Ada yg menunggu2 kalau blm dikirim, ada yg mnybtnya Daily Bread. ada yg blg baru kali ini bisa baca Firman Tuhan tiap pagi. Thanks a lot mbak, Tuhan berkati mb Ratna sekelg. Love, Z.
Untuk SMS yang satu ini tidak bisa tidak harus saya balas, karena saya tahu gara-gara satu orang ini Surga bersorak, penuh suka cita, ada seorang yang kembali menemukan kedamaian didalam Tuhan. Akhirnya kehausan dan dahaga akan kasih Tuhan terpenuhi sudah. Demikian juga kerinduan Sang Gembala akan domba-dombaNya juga terpenuhi.
Injil hari ini tidak berlaku bagi mereka yang suka membanding-bandingkan pelayanan satu dengan yang lainnya, yang merasa pelayanannya lebih penting dan memberi arti. Semua itu tidak ada gunanya begitu ada rasa iri hati melihat keberhasilan dan kesuksesan orang lain apalagi didalam pekerjaan Tuhan. Siapapun yang bisa membawa kemuliaan dan pujian bagi Tuhan, yang bisa membuat Surga bersorak karena seorang anak manusia telah menemukan Dia Sang Gembala Agung, tetap mendapatkan upah yang sama. Sama dengan si domba itu yang baru belakangan saja datang.
Marilah kita berlomba-lomba memberikan kado terindah bagi Tuhan, yang membuat isi Surga bersorak karena seseorang telah kembali menemukan jalan dan bertemu dengan Sang Gembala. Kalau kita terus menerus memelihara iri hati, maka kita lah yang kehilangan damai suka cita, bahkan kehilangan semangat melayani Tuhan dalam berbagai hal. Yang terdahulu menggebu-gebu, bisa menjadi yang paling belakang – suka cita didalam Tuhan hilang sekejap karena iri hati… keciaaan deh lu..
==============================================================================================
Bacaan Injil Matius 20:1-16a
Sekali peristiwa Yesus mengemukakan perumpamaan berikut kepada murid-murid-Nya, “Hal Kerajaan Surga sama seperti seorang tuan rumah yang pagi-pagi benar keluar mencari pekerja-pekerja untuk kebun anggurnya. Setelah ia sepakat dengan pekerja-pekerja itu mengenai upah sedinar sehari, ia menyuruh mereka ke kebun anggurnya. Kira-kira pukul sembilan pagi ia keluar pula dan dilihatnya ada lagi orang-orang lain menganggur di pasar. Katanya kepada mereka: Pergi jugalah kamu ke kebun anggurku dan apa yang pantas akan kuberikan kepadamu. Dan mereka pun pergi. Kira-kira pukul dua belas dan pukul tiga petang ia keluar pula dan melakukan sama seperti tadi. Kira-kira pukul lima petang ia keluar lagi dan mendapati orang-orang lain pula, lalu katanya kepada mereka: Mengapa kamu menganggur saja di sini sepanjang hari? Kata mereka kepadanya: Karena tidak ada orang mengupah kami. Katanya kepada mereka: Pergi jugalah kamu ke kebun anggurku. Ketika hari malam tuan itu berkata kepada mandurnya: Panggillah pekerja-pekerja itu dan bayarkan upah mereka, mulai dengan mereka yang masuk terakhir hingga mereka yang masuk terdahulu. Maka datanglah mereka yang mulai bekerja kira-kira pukul lima dan mereka menerima masing-masing satu dinar. Kemudian datanglah mereka yang masuk terdahulu, sangkanya akan mendapat lebih banyak, tetapi mereka pun menerima masing-masing satu dinar juga. Ketika mereka menerimanya, mereka bersungut-sungut kepada tuan itu, katanya: Mereka yang masuk terakhir ini hanya bekerja satu jam dan engkau menyamakan mereka dengan kami yang sehari suntuk bekerja berat dan menanggung panas terik matahari. Tetapi tuan itu menjawab seorang dari mereka: Saudara, aku tidak berlaku tidak adil terhadap engkau. Bukankah kita telah sepakat sedinar sehari? Ambillah bagianmu dan pergilah; aku mau memberikan kepada orang yang masuk terakhir ini sama seperti kepadamu. Tidakkah aku bebas mempergunakan milikku menurut kehendak hatiku? Atau iri hatikah engkau, karena aku murah hati? Demikianlah orang yang terakhir akan menjadi yang terdahulu dan yang terdahulu akan menjadi yang terakhir.”