Pada suatu musim panas mentari tampak cerah, langit biru, bunga-bunga indah berrnekaran, buah-buahan banyak yang masak dan lezat rasanya. Belalang sangat gembira menikmati musim panas itu. Tiap hari ia bernyanyi, bermain dan bersenang-senang.
Dia bertanya kepada semut, “Mengapa engkau tidak ikut bersenang-senang bersamaku? Mumpung cuaca cerah dan indah, mari kita bersenang-senang.” Tetapi semut itu berpikir sebaliknya. Dia sibuk menyimpan makanan untuk musim dingin yang akan segera tiba. Dia bekerja tanpa kenal lelah. Belalang berpikir bahwa semut memang terlalu tolol, sehingga dia tidak lagi mengajaknya bermain-main. Ia bermain sendirian.
Musim dingin pun tiba. Hawa dingin sangat menyengat dan salju turun di mana-mana. Belalang tersiksa. Ke mana pun mencari makanan dia tidak menemukan. Akhirnya dia datang kepada semut. Dia memohon, “Sahabatku, tolong bagi makananmu kepadaku. Aku sungguh kelaparan.”
Tetapi semut berkata, “Maaf, persediaan makananku harus cukup sampai musim dingin usai.”
Belalang berkata, “Tetapi engkau mempunyai begitu banyak makanan.”
Jawab semut dengan dingin, “Memang, tetapi aku tak berani menanggung risiko kekurangan makanan. Dan karena engkau telah memboroskan waktumu sepanjang musim panas, engkau harus menanggung akibatnya.”
Banyak orang memboros-boroskan harta kekayaan yang dimilikinya untuk hal-hal yang tidak begitu berguna. Dulu kita begitu boros menggunakan BBM. Akibatnya, sekarang kita harus hemat BBM. Ada pemadaman listrik secara bergilir. Dulu kita tidak perlu mengeluh, karena kita punya banyak minyak bumi. Tetapi beberapa waktu lalu kita mengeluh tentang harga BBM yang dinaikkan pihak pemerintah.
Mengapa hal ini bisa terjadi? Karena kita hanya berpikir tentang kebutuhan kita saat ini. Kebutuhan hari esok nanti dicari. Benarkah sistem seperti ini kita gunakan untuk kemajuan diri kita? Dari kisah di atas tampak bahwa hemat dan kerja keras akan lebih menguntungkan bagi masa depan hidup kita. Orang yang mau bekerja keras dan hemat akan menikmati hidup yang lebih aman dan bahagia.
Karena itu, dalam hidup ini kita mesti hati-hati dalam menggunakan apa yang kita miliki. Yang kita miliki itu bukan hanya untuk kebutuhan satu hari. Tetapi juga menjadi kebutuhan hidup kita di hari-hari mendatang. Untuk itu, kita perlu memiliki semangat menabung. Tujuannya untuk kesejahteraan kita di masa yang akan datang. Orang yang berani bersusah-susah dalam hidupnya akan menuai hasil yang melimpah. Hidupnya akan aman di hari yang akan datang.
Mari kita budayakan semangat hidup hemat. Meski berbagai tawaran menggiurkan datang kepada kita, kita mesti berani mengatakan tidak. Kita ingin hidup hemat demi masa depan kita. **
Frans de Sales, SCJ