Presiden Toyota Motor Corp Akio Toyoda meminta maaf kepada Kongres dan masyarakat Amerika dan mengatakan bahwa ia sangat menyesal terhadap kecelakaan yang dikaitkan dengan recall 8,5 juta produk Toyota secara global. Demikian diberitakan Kompas.
Toyoda (53), cucu pendiri Toyota, menaikkan tangannya ke atas, bersumpah mengatakan yang sesungguhnya kepada Komite Dewan Pengawas dan Reformasi Pemerintahan, satu dari tiga panel Kongres yang melakukan penyelidikan terhadap Toyota yang bermasalah. Testimoni berlangsung selama 3,5 jam.
“Kami tidak akan pernah lari dari tanggung jawab atau membiarkan masalah ini begitu saja. Saya justru khawatir dengan pertumbuhan kami yang terlalu cepat,” kata Toyoda. “Anda sudah mendengar komitmen pribadi saya bahwa Toyota bekerja keras, tanpa henti memperbaiki kepercayaan terhadap pelanggannya,” beber Toyoda.
Toyoda meminta maaf beberapa kali—kepada wanita Tennessee yang ditestimoni pada hari Selasa tentang kecelakaan pada 2006 dan keluarga Flint yang menyebabkan nenek 77 tahun meninggal ketika Toyota Camry-nya bertabrakan pada 2008. Toyoda mengatakan, ia ikut berduka dari hati yang paling dalam.
Apa yang dilakukan Toyoda adalah langkah berani dan rendah hati, serta bertanggung jawab. Langkah yang bagi sebagian besar “dianggap MEMALUKAN” ini justru merubah kemarahan dan kebencian justru menjadi simpati dan membangkitkan kepercayaan yang sempat hilang. Adakah para pemimpin negeri ini berani meminta maaf bila ada kesalahan dalam penyelenggaraan negara sebagai tanda pertanggungan-jawab kepada rakyat? Beranikah kita juga meminta maaf kepada karyawan kita atas kesalahan yang ada?
Firman Tuhan berkata: “Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita. Namun, jika kita mengaku dosa kita, maka Tuhan adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.” (1 Yohanes 1:9)
Tuhan tidak suka dengan KEBOHONGAN, namun Tuhan begitu murah hati jika kita MENGAKU DOSA dan bertobat.
Renungan:
MENGAPA KITA TERUS MENERUS BERBOHONG DAN MENYANGKALI DOSA-DOSA KITA? AKUILAH DOSA KITA DIHADAPAN TUHAN DAN TUHAN AKAN MENGAMPUNI DAN MENYUCIKAN KITA
Doa:
Tuhan Yesus, ampuni kebodohan kami yang senantiasa berbohong dan menyangkali dosa-dosa kami, saat ini kami mengakui dosa-dosa kami, kami bertobat dan menerima Engkau sebagai Juru Selamat pribadi kami. Tuhan Yesus, masuklah Engkau dalam hidup kami. [Christovita Wiloto]