Meminta maaf adalah perbuatan sulit yang membutuhkan kerendahan hati. Tetapi memberikan maaf juga tidaklah mudah. Dibutuhkan usaha luar biasa untuk dapat memberikan maaf dengan tulus, tanpa syarat, tanpa keraguan. Berikut adalah coretan Hendrik Lie tentang seorang WB (warga binaan) yang dilayaninya di salah satu lapas. Semoga kita tetap dimampukan memberi maaf seperti doa Bapa Kami yang kita daraskan setiap hari.
41 tahun lalu papaku dipanggil Tuhan
waktu itu aku masih kelas 2 SD
sejak peristiwa itu
aku tumbuh menjadi anak yang brandalan
anak yang nakal
bahkan anak yang jahat
hampir semua kejahatan sudah pernah aku lakukan
tapi aku tidak mau menyalahkan mamaku
sampai aku sudah berkeluarga , sudah punya anak
aku tetap menjadi seorang penjahat
kini aku di penjara
4 tahun sudah aku tinggal di istana jeruji besi
hukumanku masih belasan tahun lagi
aku di penjara karena perbuatan jahatku
karena aku berkelahi sampai lawanku meninggal
aku memang jahat aku memang pantas dihukum
tapi siang ini aku mau bertanya padaMu Tuhan
kalau aku dulu tumbuh jadi anak yang jahat apakah ini hanya salahku saja ?
apakah karena aku ditakdirkan harus jadi penjahat ?
apakah aku tercipta hanya untuk jadi penjahat ?
kalau kini mamaku tidak mau memaafkan aku
apakah mamaku bukan seorang penjahat juga Tuhan ?
maafkan aku Tuhan
kalau aku berkata – kata seperti ini
aku sudah kehabisan kata – kata
aku sudah kehabisan kata – kata manis Tuhan
aku juga sepertinya sudah kehabisan air mata
memang aku pernah jadi anak durhaka
tapi kini aku menyesalinya Tuhan
aku mau bertobat
Engkau tahu apa yang tersembunyi di hatiku
saat ini aku mau minta maaf pada mamaku
andai mamaku datang kembali padaku
andai mamaku mau mengunjungi aku di penjara ini
aku akan berlari bukan slow motion lagi Tuhan
tapi aku akan berlari sekencang – kencangnya untuk memeluk mamaku
mama yang aku rindukan selama ini
akan kucium kaki mamaku
aku pasti akan menangis sejadi -jadinya
dan air mataku akan membasahi kaki mamaku
aku juga langsung akan mencium bumi ini Tuhan
sebagai bukti pertobatanku
setelah itu mamaku akan kupeluk erat2 Tuhan
kapan ya Tuhan peristiwa ini akan terjadi ?
apakah ketika aku sudah tidak bernafas lagi baru mamaku mau memaafkan aku
padahal yang kutahu mamaku rajin berdoa
rajin baca Kitab Suci
dan mamaku seorang katolik
aku hanya butuh mamaku mendengar 1 kalimat aku mohon maaf pada mama dan
aku hanya butuh 2 kata dari mamaku dan cukup 1x saja mamaku mengucapkannya
yakni “mama memaafkanmu”
hanya itu Tuhan
andai itu sudah terjadi selesailah Tuhan
jadi bila aku yang harus pergi lebih dulu menyusul papaku
puaslah hatiku
t’rima kasih ya Tuhan
t’rima kasih pengampunan yang Kau b’ri pada hamba yang hina ini
tak habis2nya rahmat dan kasihMu
pada masa prapaskah ini aku mau bertobat
bantu aku Tuhan
kasihanilah aku
kasihanilah aku orang yang berdosa ini. T’rima kasih Tuhan. Amin