“Ia menetapkan dua belas orang untuk menyertai Dia dan untuk diutusNya memberitakan Injil”
Model pemasaran MLM Multi Level Marketing merupakan model yang berkembang pesat di abad terakhir ini. MLM memotong jalur distribusi bahkan memangkas anggaran promosi yang umumnya mengambil porsi yang sangat besar dalam COGS (Cost of Goods Sold). Pembeli membayar lebih mahal karena biaya promosi yang jor-joran. Makin mahal barang makin mahal pula biaya promosinya. Lihat saja cara pemasaran launching apartemen dan barang mewah…. walhasil semua itu dibayar konsumen kan?
Dengan berkembangnya teknologi informasi maka model MLM, yang ditawarkan secara person to person, dari orang ke orang yang mulai dari kerabat ke kerabat lain lalu ke teman dan relasi, menjadi semakin cepat menjamur melintasi batas negara dan bahkan menggurita dimana-mana. Maka begitu jaringan MLM sudah terbangun, lalu lintas barang dengan mudah berjalan diatasnya. Apa saja bisa ditawarkan disana, mulai dari barang-barang sehari-hari sampai asuransi bahkan pulsa dan jasa perjalanan liburan sekalipun.
Tapi rupanya pemarket MLM ulung pertama adalah Yesus dimana Ia memulainya jauh sebelum ada teknologi mesin cetak apalagi internet. Tapi prinsisp MLM sudah Ia terapkan dengan konsisten. Ia memanggil dan memilih murid-muridNya secara bertahap. Dimulai dari dua- tiga orang murid, lalu menjadi 12 orang. Setelah itu naik menjadi 70 orang di ring-2 nya dan akhirnya menjadi 120 orang yang berkumpul di Upper Room saat pencurahan Roh Kudus terjadi dalam kurun waktu 3,5 tahun. Itupun tidak berhenti disana, terus berkembang sampai ratusan, ribuan dan sekarang menjadi milyardan dimulai dari Yerusalem, Yudea, Samaria bahkan sampai ke ujung-ujung bumi sampai sekarang.
Sistem MLM yang diajarkan Yesus kurang lebih serupa dengan MLM yang ada disekitar kita. Rasakan dulu, alami dan akhirnya ceritakan ke orang lain. Tidak lah mudah menceritakan sesuatu yang tidak kita alami. Gimana caranya coba mengisahkan susahnya belajar naik sepeda kalau gak jatuh bangun, tapi tetap terus dicoba kan? Lalu bagaimana menceritakan nikmatnya bisa berenang tanpa melalui proses kelelep (tenggelam) dan keselek air masuk ke hidung. Gak enak sih, tapi diteruskan toh biar bisa lancara berenang. Demikian juga kalau kita memiliki pengalaman iman, jatuh bangun tapi tetap bangkit dan berdiri teguh berpegang pada Sang Sabda, maka dengan mudah kita bercerita seperti air mengalir begitu saja; tanpa peduli apakah kisah perjuangan iman itu menarik untuk orang lain apa tidak. Karena kita melakukannya dengan sukacita dan berharap orang lain ingin juga merasakannya. Yang penting kesaksian dan pengalaman imanku sudah didengar 1-2 orang. Maka kalau semakin banyak orang sering mendengar pengalaman iman orang lain, manakala mereka mengalami kesulitan yang sama, mereka (siapa tahu) ingat kesaksian yang serupa dan ingin mengalami hal yang serupa. Dan siapa tahu mereka juga akan berbagi kisah iman dengan kerabatnya. Siapa tahu… and it works for thousand years !
Kita pernah mendengar atau membaca pengalaman iman orang lain dan berharap juga suatu saat kita bisa mengalami sukacita yang serupa. Tetapi kalau kita tidak pernah mendengarkan pengalaman iman orang lain, kalau tidak pernah ada yang bercerita nikmatnya mengikuti jalan Tuhan, mana ada keinginan untuk mengalaminya? Oleh karena itu dibuka lowongan sebesar-besarnya bagi mereka yang ingin menjadi pemasar Kerajaan Allah yang selalu berani berbagi pengalaman iman kepada banyak orang. Berceritalah suka duka kehidupan bersama Yesus kepada 1-2 orang sekarang dan besok, baik dalam menghadapi kepahitan dan manisnya kehidupan.Tidak mungkin kita menjadi saksi Kristus tanpa memiliki pengalaman iman, tanpa menyadari penyertaan kasihNya dalam kehidupan kita. Oleh karenanya perlu kita sadari bahwa semua hal yang terjadi dalam hidup kita membuat iman kita bertumbuh senantiasa sehingga pada akhir nya sampai pada tahap siap menjadi saksi Kristus serta mengajak orang lain lebih dekat kepadaNya.
Mari kita akui bahwa kitapun mengenal Yesus sampai seperti sekarang ini, karena ada orang-orang yang mengasihi kita yang selalu bersemangat bercerita tentang pengalamannya dicintai Tuhan. Maka inilah saatnya juga kita mau dilatih menjadi ‘sales’nya Kerajaan Allah. Benar sekali pemeo tak kenal maka tak sayang. Mari belajar mengenal Dia sedalam-dalamnya dan sedekat-dekatnya dalam setiap saat kehidupan kita, dalam suka dan duka. Menjadi pemasar MLM yang bukan lagi Multi Level Marketing, tetapi menceritakan berbagai pengalaman iman kita dengan cara MLM – Mulut Lewat Mulut.
===============================================================================================
Bacaan Injil Mrk 3:13-19
“Kemudian naiklah Yesus ke atas bukit. Ia memanggil orang-orang yang dikehendaki-Nya dan mereka pun datang kepada-Nya. Ia menetapkan dua belas orang untuk menyertai Dia dan untuk diutus-Nya memberitakan Injil dan diberi-Nya kuasa untuk mengusir setan. Kedua belas orang yang ditetapkan-Nya itu ialah: Simon, yang diberi-Nya nama Petrus, Yakobus anak Zebedeus, dan Yohanes saudara Yakobus, yang keduanya diberi-Nya nama Boanerges, yang berarti anak-anak guruh, selanjutnya Andreas, Filipus, Bartolomeus, Matius, Tomas, Yakobus anak Alfeus, Tadeus, Simon orang Zelot, dan Yudas Iskariot, yang mengkhianati Dia.”