“Sesungguhnya pemungut cukai dan perempuan sundal akan mendahului kamu masuk ke dalam Kerajaan Allah”.
Banyak orang merasa tidak pantas saat diminta menjadi ketua lingkungan, apalagi kalau diminta menjadi prodiakon. Litaninya panjang banget deh, dari alasan sibuk dan tidak ada waktu …hhmmm … padahal modal kita sama-sama diberi 7 x 24 jam ya? Konglomerat dan pengemis modal waktunya juga sama Ada lagi alasan klasik: Wah saya belum sempurna, masih banyak ‘bolong’nya, masih suka marah dsb, dsb. Nanti apa kata orang kalau saya jadi ketua lingkungan? Mengapa tidak dibalik dengan bertanya: apa kira-kira kata Tuhan ya?
Saya sering juga dihinggapi rasa malas, rasa tidak pantas bilamana sudah tiba saatnya membawakan renungan atau tugas mengajar disebuah tempat. Terutama bila satu-dua hari sebelumnya saya sempat marah atau menyesal karena berbuat salah. Rasanya saya sangat tidak layak membawakan renungan dan menjadi pemberita Injil. Kadang pernah juga berdoa ” semoga panitya menelpon saya bilang acara nya diundur karena bla bla bla…” Well, ternyata doa saya tidak dijawab. And I have to go. Akhirnya ya berangkat juga, dan saat tiba disana, saat saya ikut menaikkan pujian dan penyembahan ; saat itulah saya berserah dan menyerahkan segalanya pada Dia. Firman Tuhan dalam 2 Tim 4:2 pasti kembali melintas dalam benak saya : Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran. Maka firman inilah yang meneguhkan saya, bukan ‘saya’ yang harus diberitakan; tapi Yesus lah yang telah memilih dan mengutus orang berdosa ini, yang memakai lidah bibir ini untuk menyampaikan Kabar SukacitaNya. Akhirnya saya harus tetap menunaikan tugas sampai selesai. Manakala umat memberi salam sembari mengatakan bahwa merasa diteguhkan dan dikuatkan setelah renungan berakhir, saya tahu (saat renungan tadi ) itu bukan kekuatan saya lagi yang bekerja, karena saya tahu saya sangat rapuh dan tidak mungkin melakukannya sampai selesai. Sehingga bagi saya setiap pelayanan adalah suatu kesempatan mendapatkan rahmat Tuhan, bukan hanya untuk orang lain, tapi justru terlebih bagi saya karena saya kembali merasakan cinta kasih Tuhan. I am falling in love again… to My Lord ! He is awesome.
Maka saya ingat beberapa kali pembimbing saya mengatakan, saat kita mau menjauh dari Tuhan karena merasa tidak layak, karena merasa berdosa, justru saat itulah kita membutuhkan kasihNya. Ia lah yang melimpahi kita rahmat dan lebih ingin merengkuh kita kembali daripada kita yang ingin menjauh dariNya. Jangan pernah menolak tawaranNya, jangan pernah menolak kesempatan melayaniNya dalam berbagai bentuk sekecil apapun. Karena justru saat kita tidak berdaya, saat itulah sebenarnya kita membutuhkan rahmatNya, dan karenanya kita bisa semakin bersuka cita didalam Tuhan.
Teguran keras Yesus pada kerumunan orang mengingatkan kita juga bahwa “action speaks louder than words”. Tindakan pertobatan lebih dibutuhkan daripada kata-kata dan janji belaka tanpa perbuatan nyata, tanpa perilaku yang menjadi lebih baik. Pemungut cukai dan perempuan sundal yang bertobat dan tingkah lakunya berubah jauh lebih dihargai karena mereka membuat orang lain disekitarnya merasa nyaman dan damai berdekatan dengan mereka kembali.
Marilah kita berlari-lari menuju kebaikan, meninggalkan segala kebiasaan buruk dan membuat semua orang disekitar kita melihat buah pertobatan kita.
=============================================================================================
Bacaan Injil Matius 21:28-32
“Tetapi apakah pendapatmu tentang ini: Seorang mempunyai dua anak laki-laki. Ia pergi kepada anak yang sulung dan berkata: Anakku, pergi dan bekerjalah hari ini dalam kebun anggur. Jawab anak itu: Baik, bapa. Tetapi ia tidak pergi. Lalu orang itu pergi kepada anak yang kedua dan berkata demikian juga. Dan anak itu menjawab: Aku tidak mau. Tetapi kemudian ia menyesal lalu pergi juga. Siapakah di antara kedua orang itu yang melakukan kehendak ayahnya?” Jawab mereka: “Yang terakhir.” Kata Yesus kepada mereka: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pemungut-pemungut cukai dan perempuan-perempuan sundal akan mendahului kamu masuk ke dalam Kerajaan Allah. Sebab Yohanes datang untuk menunjukkan jalan kebenaran kepadamu, dan kamu tidak percaya kepadanya. Tetapi pemungut-pemungut cukai dan perempuan-perempuan sundal percaya kepadanya. Dan meskipun kamu melihatnya, tetapi kemudian kamu tidak menyesal dan kamu tidak juga percaya kepadanya.”