Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang.
Memang beda sekali dampak yang dihasilkan bila seorang kaya bertobat, hati yang tadinya beku menjadi cair setelah disentuh Roh Kudus. Yang tadinya hanya memikirkan keluarga sendiri, sekarang mudah sekali diajak berbagi dengan orang lain yang sedang kesulitan. Maka dengan hati yang telah diperbarui seseorang bisa menjadi murah hati dengan kekayaannya. Beberapa kali saya menyaksikan sendiri teman-teman yang sukses dengan usaha dan pekerjaannya, yang awalnya tenggelam dalam kesibukan usaha, ternyata setelah mengalami pembaharuan dalam hidup rohaninya, mudah sekali diajak untuk berbagi dan memberikan bantuan kepada mereka yang kekurangan.
Saat terjadi gempa di Tasikmalaya, dalam waktu singkat terkumpul bahan bantuan yang dikirim langsung dengan 2 mobil box ke lokasi bencana. Demikian juga saat terjadi gempa di Padang, segera terkumpul bantuan seberat 10 ton, yang langsung dikirim ke lokasi. Mereka bergerak tanpa birokrasi dengan menggunakan jaringan pertemanan mereka mencari barang-barang yang dibutuhkan, juga dengan kendaraan yang dimiliki tinggal diangkut dan langsung jalan menuju lokasi bencana. Demikian juga saat membantu sebuah sekolah menengah di pedalaman papua, tanpa kesulitan berarti dikirimkanlah mesin foto kopi dan mesin cetak agar pihak sekolah memiliki unit usaha sekaligus mampu menggandakan bahan pembelajaran dengan lebih efisien.
Yesus pernah bersabda ” orang miskin selalu ada padamu, tetapi Aku tidak selalu bersamamu”, tidak akan kurang orang miskin dan orang malang disekitar kita. Tapi yang kurang dan yang dibutuhkan adalah orang-orang yang ‘kaya’ dengan kemurahan hati, yang mudah tergerak untuk menolong dan mendampingi si miskin dan si malang menghadapi kesulitan hidupnya. Yang memberikan makan bagi mereka yang lapar, memberikan minum mereka yang haus, memberikan pakaian bagi yang telanjang, mengunjungi penjara dan memberikan tumpangan bagi mereka yang membutuhkan tempat tinggal. Termasuk juga mencarikan pekerjaan mereka yang jobless, memberikan upah yang layak dsb.
Maka gak heran kalau seorang pastor pernah berkotbah, alangkah besarnya sukacita di surga bila seorang pengusaha yang bertobat dibandingkan para pastor dan pendeta yang piawai berkotbah. Karena dengan kekayaannya, para pengusaha ini mampu melakukan karya misi yang nyata dengan memberikan pekerjaan bagi karyawannya dan memberi makan ratusan perut sanak anggota keluarga mereka yang tergantung pada usahanya. Diharapkan para pemilik usaha inipun tidak lagi menjalankan praktek-praktek yang menyengsarakan orang lain seperti para pekerja dan suppliernya serta merusak lingkungan alam.
Tidak salah menjadi kaya, tidak dosa juga. Tapi jadilah orang kaya yang murah hati, bukan orang yang menjadi kaya karena memeras orang lain atau melakukan tindakan tidak terpuji. Yesus tidak pernah salah memilih orang, dan saat pertobatan terjadi pada orang tersebut, maka suka cita pasti dirasakan oleh orang-orang disekitarnya. Maka pertobatan haruslah membawa berkat bagi sekitarnya, terutama dan pertama=tama dialami oleh orang-orang terdekat seperti pasangan hidup dan keluarga. Semoga kita senantiasa menjaga pertobatan kita dengan menjaga hati yang senantiasa peka dan peduli dengan keadaan disekitar kita sehingga mampu memilih tindakan yang benar untuk menjadi saluran berkat bagi orang-orang yang membutuhkan pertolongan.
==============================================================================================
Bacaan Injil Luk 19:1-10
“Yesus masuk ke kota Yerikho dan berjalan terus melintasi kota itu. Di situ ada seorang bernama Zakheus, kepala pemungut cukai, dan ia seorang yang kaya. Ia berusaha untuk melihat orang apakah Yesus itu, tetapi ia tidak berhasil karena orang banyak, sebab badannya pendek. Maka berlarilah ia mendahului orang banyak, lalu memanjat pohon ara untuk melihat Yesus, yang akan lewat di situ. Ketika Yesus sampai ke tempat itu, Ia melihat ke atas dan berkata: “Zakheus, segeralah turun, sebab hari ini Aku harus menumpang di rumahmu.” Lalu Zakheus segera turun dan menerima Yesus dengan sukacita. Tetapi semua orang yang melihat hal itu bersungut-sungut, katanya: “Ia menumpang di rumah orang berdosa.” Tetapi Zakheus berdiri dan berkata kepada Tuhan: “Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat.” Kata Yesus kepadanya: “Hari ini telah terjadi keselamatan kepada rumah ini, karena orang ini pun anak Abraham. Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang.”