Bagaimana ahli-ahli Taurat dapat mengatakan, bahwa Mesias adalah anak Daud?
Sangat masuk akal, dengan apa yang dikatakan oleh Yesus, sekaligus juga menjawab dengan argumentasi yang tepat, dan caranya adalah menguasai dulu Taurat sebelum berdiskusi mengenai Taurat. Begitu pula, ketika belajar tentang Ajaran Sosial Gereja, pastor yang mengajar bercerita pengalamannya, ketika Gus Dur diundang sebagai pembicara di STF dan mayoritas para pendengarnya adalah calon pastor (mungkin saja ada ada pastor). Hal pertama-tama yang ditanyakan oleh Gus Dur adalah: ”Apakah para hadirin yang ada didepan saya ini sudah pernah membaca Ajaran Sosial Gereja yang bagus itu dan memahaminya?” Pertanyaan tersbut membuat semua peserta yang hadir menjadi diam (mungkin saja malu), karena sebagai pemilik, seharusnya lebih tahu mengenai Ajaran Sosial Gereja yang merupakan pengejawantahan Injil secara praxis, tetapi yang terjadi justru sebaliknya, orang lain lebih mengagumi dan mempelajarinya ketimbang kita yang hanya sampai tingkat berbangga.
Saya sendiri yang mengikuti hanya sekilas, begitu terkesan dan kaget dengan ajaran tersebut, begitu luar biasa dan banyak hal yang baru diketahui setelah 23 tahun menjadi Katolik. Bahkan sekarangpun hanya 5% saja yang baru bisa saya serap sebagai pengetahuan. Ajaran tersebut merupakan pedoman dasar yang lengkap bagi kita yang diutus mewartakan Kerajaan Allah, menterjemahkan hukum Kasih Kristus dalam kehidupan sehari-hari, baik itu persoalan ekonomi, sosial, ideologi, hubungan kerja industri, dan lain-lain. Gereja sudah berbicara berabad-abad lalu.
Disinilah saya memahami, betapa sulitnya melayani sesama jika tiada mengetahui dasar pelayanan tersebut, ditambah lagi jarangnya membaca Firman Tuhan. Sehingga bukan tidak mungkin kita akan frustasi pada sebuah titik, akhirnya lebih memilih menjadi domba yang hilang. Marilah kita mengenali Ajaran Sosial Gereja yang merupakan arah dasar perjuangan Gereja Katolik dalam mengarungi jaman.
Seorang Pastor pernah berharap, kapan saya diundang untuk berdiskusi tentang Ajaran Sosial Gerja, tidak melulu diminta mempersembahkan misa oleh umat. Bahkan kalau kami ini sebagai Gembala hanya diminta mempersembahkan misa, tidaklah perlu belajar hingga bertahun-tahun.[Samsi Darmawan]
===============================================================================================
Bacaan Mrk 12:35-37
“Pada suatu kali ketika Yesus mengajar di Bait Allah, Ia berkata: “Bagaimana ahli-ahli Taurat dapat mengatakan, bahwa Mesias adalah anak Daud? Daud sendiri oleh pimpinan Roh Kudus berkata: Tuhan telah berfirman kepada Tuanku: duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai musuh-musuh-Mu Kutaruh di bawah kaki-Mu. Daud sendiri menyebut Dia Tuannya, bagaimana mungkin Ia anaknya pula?” Orang banyak yang besar jumlahnya mendengarkan Dia dengan penuh minat”