“Aku datang bukan untuk menghakimi dunia melainkan untuk menyelamatkannya.”
Yang saya maksud SMS disini bukannya Short Message Services, tapi Susah Melihat orang Senang atau Senang melihat orang Susah, atau ada lagi Sendirinya Mau Senang, Suka Menang Sendiri…. silahkan d tambahin lagi. Mengapa? Kelihatannya budaya seperti ini kok jadi umum dan banyak ditemui disekitar kita ya? Hmm… kadang kita pun tergoda mengatakan hal serupa lho. Sebagian besar orang memilih tinggal dan menikmati hidup dalam kegelapan hati dan tidak perduli orang lain, kita sebenarnya melihat kesulitan orang lain dengan mata tapi tidak terlihat dengan hati nurani lagi. Hati menjadi gelap, mata yang melihat pun serasa buta.
Kita bisa melihat apa yang ditayangkan di infotainment dan media, kesusahan keluarga para seleb jadi makanan empuk berita di media. Tertangkapnya dedengkot KPK disikapi dengan sorak sorai para tahanan korupsi, katanya hukum karma. Halaah… para pesakitan ini lupa bahwa mereka sendiri terjaring karena perbuatan pelanggaran hukum. Masih banyak kejadian yang memanfaatkan kesusahan orang lain, salah satunya teganya para koruptor beraksi di berbagai proyek kemanusiaan di bidang kesehatan dan pendidikan bahkan kegiatan agama sekalipun.
Jadi tawaran Tuhan Yesus dalam bacaan hari ini masih sangat amat valid, Ia tidak datang untuk menghakimi saudara dan saya, tapi justru untuk menyelamatkan kita yang tanpa sadar terjerat hidup dalam kegelapan. Atau mungkin agak sadar tapi tidak berdaya keluar dari kegelapan itu sendiri. Sulit memang menolong diri sendiri karena pada dasarnya hidup dalam kegelapan itu memang nikmat, nikmat duniawi lah. Mana ada dosa yang menyakitkan sih? Tidak membayar pajak juga enak kan, atau kalau bisa bayar sedikit mengapa tidak? Kalau bisa dipersulit mengapa dipermudah? Kalau bisa dipermudah dengan uang, kenapa tidak?
Semoga kita yang masih bisa mendengar dan membaca sabda Tuhan, memiliki kekuatan untuk setia melakukan dan melaksanakannya. Kalaupun kita tidak setia, pernah tidak setia, percayalah bahwa kekuatan dan cinta Tuhan lah yang menarik kita keluar dari kegelapan itu sendiri. Kita tidak memiliki cukup kekuatan untuk keluar dari belitan kesalahan dan kelemahan kita. Itulah mengapa kita layak menyebut Yesus Kristus Sang Juru Selamat. Sekarang tergantung kita apakah mau menyambut uluran tanganNya untuk menyelamatkan kita dari berbagai lubang yang membuat kita terjeblos. Kata pepatah keledai memang tidak akan terjeblos pada lubang yang sama. Keledai bisa belajar untuk tidak jatuh pada kesalahan yang sama. Tapi manusia sering memilih lebih dari keledai, bisa terjeblos berkali-kali di lubang yang sama.
Kita bersyukur untuk cinta Tuhan yang begitu kuat, menarik siapapun yang memang telah dikarunikan kepadaNya. Sakramen Ekaristi dan Pengakuan Dosa selalu tersedia bagi kita yang menanggapi panggilanNya agar kembali kepada rencanaNya, rencana keselamatan dan damai sejahtera.
==================================================================
Bacaan Yoh 12:44-50
“Tetapi Yesus berseru kata-Nya: “Barangsiapa percaya kepada-Ku, ia bukan percaya kepada-Ku, tetapi kepada Dia, yang telah mengutus Aku; dan barangsiapa melihat Aku, ia melihat Dia, yang telah mengutus Aku. Aku telah datang ke dalam dunia sebagai terang, supaya setiap orang yang percaya kepada-Ku, jangan tinggal di dalam kegelapan. Dan jikalau seorang mendengar perkataan-Ku, tetapi tidak melakukannya, Aku tidak menjadi hakimnya, sebab Aku datang bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya. Barangsiapa menolak Aku, dan tidak menerima perkataan-Ku, ia sudah ada hakimnya, yaitu firman yang telah Kukatakan, itulah yang akan menjadi hakimnya pada akhir zaman. Sebab Aku berkata-kata bukan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang mengutus Aku, Dialah yang memerintahkan Aku untuk mengatakan apa yang harus Aku katakan dan Aku sampaikan. Dan Aku tahu, bahwa perintah-Nya itu adalah hidup yang kekal. Jadi apa yang Aku katakan, Aku menyampaikannya sebagaimana yang difirmankan oleh Bapa kepada-Ku.”