Siapa yang menerima kesaksian-Nya itu, ia mengaku, bahwa Allah adalah benar.
Demikian hebat kuasa Tuhan ini, berkat dan rahmatNya demikian besar melampaui batas kemampuan manusia, termasuk kemampuan berpikir, berperasaan dan kemampuan meramal atau supra natural. Tetapi anehnya tetap saja kita masih bergantung pada kemampuan sendiri.
Awalnya menulis Renungan Pribadi Harian (RPH) ini karena diajak menjadi anggota millis Renungan Pagi JD, dan ketika itu juga sering membaca renungan Jeffrey Dompas, romo Maryo, Mbak Ratna Ariani, kadang-kadang ada teman-teman lain juga mengirimkan tulisannya. Saya melihat ada roh kebaikan yang patut diikuti, sejalan dengan sebuah pertobatan diri.
Awalnya saya sendiri tidak yakin, untuk mampu menulis renungan firman, karena RPH ini laksana pisau bermata lima, 1 mata untuk orang lain dan 4 mata lainnya siap menghujam diri kita, jika tidak konsisten dengan apa yang kita tulis dan melanggarnya, artinya kita tiada berbeda dengan kemunafikan orang-orang Farisi atau imam-imam Yahudi.
Kemudian, harus jujur dengan apa yang ditulis, termasuk berani mengungkapkan sisi gelap kehidupan kita jika itu memang ada, sebab RPH ini adalah kesaksian akan kehidupan, dengan konsekuensi siap-siap untuk dihujat atau dicaci atau dicemooh orang, karena kesalahan, kejahatan, kenakalan dan kebohongan dimasa lalu tersebut.
Juga harus siap-siap menerima komentar pedas orang lain atas RPH ini, karena sok tahu, padahal bukan diakon, pastor, pendeta, pewarta atau ahli Alkitab, tidak pernah ikut pendidikan Alkitab, bahkan paling malas untuk ikut pendalaman alkitab di lingkungan maupun di paroki.
Ternyata inilah kuasa Tuhan yang demikian besar, sungguh ajaib, saya mampu menulis dan terus menulis hingga detik ini telah 1 tahun 3 bulan, walaupun sesekali ada jeda karena situasi pekerjaan yang tidak memberikan luang waktu yang cukup. Hal utama dan terutama yang paling saya rasakan adalah hidup kami jauh lebih baik, bahagia dan damai sejahtera.
Saya memang pernah menjadi wartawan, hobbi menulis, tetapi bukan berarti langsung bisa menulis RPH yang dilandasi oleh Firman Allah tanpa kendala, ini sungguh tidak main-main dan ada aura yang berbeda, karena Tuhan Yesus mengawasi kita, suara Roh Kudus akan menegur ketika kita mencoba tidak jujur dapat dipastikan tulisan itu tidak akan pernah selesai dan tidak akan menarik untuk dibaca. Namun sebaliknya Roh Kudus terus memberi ilham.
Saudara-saudariku semua, marilah kita berbagi dan menulislah akan refleksi pengalaman hidup, dengan demikian semakin banyak orang yang membaca firman Tuhan akan semakin banyak orang yang disadarkan, karena tugas perutusan kita yang pertama-tama adalah mewartakan Kerajaan Allah, mulailah menulis dan serahkan segala kepada kehendakNYa.
Segala apapun yang menjadi kekuatiran saya, itu tidak terjadi sama sekali, bahkan berkat dan rahmat yang saya terima semakin besar, termasuk semangat dari teman-teman yang juga mendapat pencerahan atau tersadarkan, minimal mereka bisa membaca firman Tuhan.
Samsi Darmawan
==================================================================
Yohanes 3:31-36
Siapa yang datang dari atas adalah di atas semuanya; siapa yang berasal dari bumi, termasuk pada bumi dan berkata-kata dalam bahasa bumi. Siapa yang datang dari sorga adalah di atas semuanya. Ia memberi kesaksian tentang apa yang dilihat-Nya dan yang didengar-Nya, tetapi tak seorangpun yang menerima kesaksian-Nya itu.
Siapa yang menerima kesaksian-Nya itu, ia mengaku, bahwa Allah adalah benar. Sebab siapa yang diutus Allah, Dialah yang menyampaikan firman Allah, karena Allah mengaruniakan Roh-Nya dengan tidak terbatas.
Bapa mengasihi Anak dan telah menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya. Barangsiapa percaya kepada Anak, ia beroleh hidup yang kekal, tetapi barangsiapa tidak taat kepada Anak, ia tidak akan melihat hidup, melainkan murka Allah tetap ada di atasnya.”