“Dalam namaNya berita tentang pertobatan dan pengampunan dosa harus disampaikan kepada segala bangsa. Kamu adalah saksi dari semuanya ini.”
Perikop “Emaus” ini adalah salah satu favorit saya yang mengisahkan betapa kuatnya cinta Tuhan menarik murid-muridNya kembali kepada rencana keselamatanNya. Betapa lambannya hatimu , kata Yesus (bhs anak saya : Guobl…gnya) adalah kritikan pedas bagi orang-orang ring-1 Nya yang tidak memahami rencanaNya. Bagaimana bisa di saat yang sama setelah menerima kabar kebangkitan Yesus (Luk 34:12 & 34) mereka berdua ini kok ya malah ngacir, memilih mudik ke kampungnya Emaus. Mereka tidak percaya pada kebangkitan Yesus bahkan kecewa. Dua orang ini sepakat untuk tidak mempercayai kesaksian para perempuan di kubur dan dengan kekecewaan berat mereka memutuskan mudik kembali ke kehidupan lamanya justru di hari Paskah ! Bener-bener guob…
Orang-orang yang tidak berpengharapan tidak punya gairah hidup, waktu berasa begitu lamban. Sehingga jarak tempuh 7 mil atau sekita 9 km memakan waktu seharian, dari pagi hingga menjelang malam. Mereka berjalan tanpa tujuan, tanpa arah, saling menyalahkan dan mencari kambing hitam. Mereka lupa tujuan hidup mereka awalnya saat kesengsem mengikuti Yesus.
Tetapi begitu mereka mengalami perjumpaan kembali dengan Yesus, apalagi lewat Ekaristi, jantung mereka kembali berdenyut dipenuhi cinta Tuhan yang menyala. Kedua murid ini kembali bersemangat, bahkan bersepakat untuk kembali kepada rencana Tuhan, kembali ke Jerusalem. Apa yang terjadi kemudian? Jarak tempuh 7 mil yang seharian mereka lalui, cukup diterabas dalam beberapa jam. Mereka bergegas dan bersemangat untuk bertemu murid-murid yang lain di Jerusalem, yang ternyata masih berkumpul di meja perjamuan. Akhirnya mereka semua mengalami penampakan Kristus dan membuktikan bahwa Ia memang telah bangkit.
Dalam hidup ini begitu banyak kita mengalami kekecewaan, apapun yang dikatakan keluarga dan pasangan kita seolah kita tidak percayai lagi. Dan tanpa sadar kita berjalan dengan orang-orang yang juga mengajak kita menjauh dari rencana Tuhan. Tapi begitu kita kembali menemukan cinta Tuhan, menikmati perjumpaanNya melalui Ekaristi, serta mengijnkan cintaNya kembali menyala dalam hidup kita, kita akan bergegas melakukan apapun yang menjadi tugas dan rencana Tuhan. Kita kembali bersemangat dan berdebar-debar menantikan tugas berikutnya.
Perjuangan di masa kampanye sudah saya lewati, banyak hal dilakukan bersama mereka yang sepakat meniti di jalan Tuhan, dan juga mereka yang mengajak menjauh dari jalan Tuhan. Tapi pada akhirnya cinta Tuhan lah yang mengembalikan kita untuk tetap berdebar-debar merasakan cintaNya, dan terus bersaksi pada dunia bahwa Kristus telah bangkit dan kasihNya harus diberitakan. Pertobatan dan pengampunan telah disediakan bagi banyak orang terutama bagi kita yang kurang percaya. Justru disaat seperti inilah, saat dimana banyak orang kecewa, banyak teman-teman aktivis dari puluhan parpol tidak lolos PT, dan banyak caleg yang tidak lolos mendapatkan kursi, bahkan tragisnya beberapa orang membutuhkan pendampingan spiritual. Maka iman kristiani kita pun dipertaruhkan, tetapkah kita berjalan dalam perjuangan bagi kesejahteraan rakyat? Dengan siapakah kita bersepakat karenanya? kalau begitu sejauh mana kah kita berani menjawab dengan lantang “Akulah Saksi Kristus!”
==================================================================
Luk 24:35-48
“Lalu kedua orang itu pun menceriterakan apa yang terjadi di tengah jalan dan bagaimana mereka mengenal Dia pada waktu Ia memecah-mecahkan roti. Dan sementara mereka bercakap-cakap tentang hal-hal itu, Yesus tiba-tiba berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata kepada mereka: “Damai sejahtera bagi kamu!” Mereka terkejut dan takut dan menyangka bahwa mereka melihat hantu. Akan tetapi Ia berkata kepada mereka: “Mengapa kamu terkejut dan apa sebabnya timbul keragu-raguan di dalam hati kamu? Lihatlah tangan-Ku dan kaki-Ku: Aku sendirilah ini; rabalah Aku dan lihatlah, karena hantu tidak ada daging dan tulangnya, seperti yang kamu lihat ada pada-Ku.” Sambil berkata demikian, Ia memperlihatkan tangan dan kaki-Nya kepada mereka. Dan ketika mereka belum percaya karena girangnya dan masih heran, berkatalah Ia kepada mereka: “Adakah padamu makanan di sini?” Lalu mereka memberikan kepada-Nya sepotong ikan goreng. Ia mengambilnya dan memakannya di depan mata mereka. Ia berkata kepada mereka: “Inilah perkataan-Ku, yang telah Kukatakan kepadamu ketika Aku masih bersama-sama dengan kamu, yakni bahwa harus digenapi semua yang ada tertulis tentang Aku dalam kitab Taurat Musa dan kitab nabi-nabi dan kitab Mazmur.” Lalu Ia membuka pikiran mereka, sehingga mereka mengerti Kitab Suci. Kata-Nya kepada mereka: “Ada tertulis demikian: Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga, dan lagi: dalam nama-Nya berita tentang pertobatan dan pengampunan dosa harus disampaikan kepada segala bangsa, mulai dari Yerusalem. Kamu adalah saksi dari semuanya ini.”