Adalah wajar bila manusia mengalami ketakutan. Saya coba search kata “takut” di Alkitab Elektronik dan menemukan ada 566 kata tersebut di semua perjanjian (belum termasuk Deuterokanonika). Tapi kata “jangan takut” hanya 28 buah, termasuk yang dikatakan malaikat kepada Maria dan Yusuf saat menerima kehadiran Yesus dalam rahim Maria.
Jadi wajar saja kalau kita menghadapi segala ketidakpastian didunia ini dengan takut. Bahkan kalau setiap hari takut saja cuma ada 360 kali, padahal di Alkitab dikatakan 566 kali! Bisa jadi dalam sehari kita beberapa kali ketakutan, takut terlambat datang tender, takut ditinggal pasangan, takut anak-anak menjadi terlantar, yang jomblo pun takut tidak mendapat pasangan seiman dan banyak lagi litani ketakutan lain dalam kehidupan manusia masa kini.
Tetapi ada hal yang patut kita teladani dari Keluarga Kudus ini dalam menghadapi ketakutan. Mereka melakukan ‘discernment’ , mempertimbangkan dan merenungkan serta belajar membedakan apakah ini rencana Allah, apakah ini keinginan pribadi ataukah ini godaan si jahat. Kalau ini keinginan pribadi dan hanya ingin menghindar dari tantangan, jangan-jangan kita menolak rahmat Allah. Kalau ini godaan setan, hendaknya kita diberi kekuatan untuk melawannya. Tapi kalau sungguh rencana Tuhan, kita mintakan kekuatan untuk menghadapi segala konsekwensi yang timbul.
Menonton Kick Andy semalam menjadikan peneguhan bagi semua pasangan yang menghadapi Anak-anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Mas Jeffrey Dompas dan mbak Ira telah membuktikan ketulusannya menerima rahmat Allah dengan mendampingi Oscar yang menderita Autis selama 28 tahun. Siapa pernah menyangka Oscar mampu berprestasi sampai menerbitkan dua buah buku bahkan lulus sarjana Sastra Inggris di Atmajaya sehingga bisa bekerja di Singapura. Saya belajar banyak dari pasangan ini khususnya dalam menghidupkan cinta dan membesarkan anak-anak dengan kasih dan pengenalan akan Kristus. Semoga kesaksian pasangan yang sungguh-sungguh mengimani Kristus dalam keluarga mereka ini menjadi inspirasi bagi semua pasangan bahkan para lajang dalam menempuh tantangan kehidupan berkeluarga.
Rupanya sebagai orang tua kita harus lebih banyak melakukan permenungan seperti yang dilakukan Yusuf dan Maria, sehingga dalam setiap keputusan dalam keluarga adalah keputusan-keputusan Ilahi yang didasarkan pimpinan Roh Kudus. Mengijinkan kehendak Allah terjadi dalam hidup kita, karena kita tahu pasti ada sesuatu yang baik bahkan lebih baik dari yang kita inginkan didalam keluarga kita.Tidak mudah memang tapi kalau kita tahu bahwa Immanuel, Allah menyertai kita, maka bukan lagi kekuatan kita manusia serba terbatas yang bekerja, tetapi kita mengijinkan rahmat Allah melingkupi kita dan memampukan kita melaksanakannya.
Hanya dengan ketulusan kita mampu mendengarkan tuntunan Roh Kudus dalam setiap pengambilan keputusan dalam mendampingi anak-anak menjadi dewasa dan mandiri. Semoga kita lebih sering mengambil sikap hening ditengah kesibukan beraktivitas apalagi ditengah hiruk pikuk dan hingar bingarnya kehidupan metropolitan, sehingga keputusan-keputusan yang kita ambil dalam hidup ini adalah keputusan yang tunduk pada rencana Allah semata dan akhirnya membawa kepada kehidupan yang memuliakan Kerajaan Surga.
================================================================
Bacaan Mat 1:18-23
Mat 1:18 Kelahiran Yesus Kristus adalah seperti berikut: Pada waktu Maria, ibu-Nya, bertunangan dengan Yusuf, ternyata ia mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami isteri. Mat 1:19 Karena Yusuf suaminya, seorang yang tulus hati dan tidak mau mencemarkan nama isterinya di muka umum, ia bermaksud menceraikannya dengan diam-diam. Mat 1:20 Tetapi ketika ia mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata: “Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus. Mat 1:21 Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka.” Mat 1:22 Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi: Mat 1:23 “Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel” –yang berarti: Allah menyertai kita.