Tetapi tidak sehelai pun dari rambut kepalamu akan hilang. Kalau kamu tetap bertahan kamu akan memperoleh hidupmu.”
Dalam beberapa kunjungan ke beberapa daerah di kabupaten Semarang dan Salatiga, saya sering ditanya ” apakah ibu tetap teguh beriman sampai nanti bila telah terpilih ke Senayan? Gak akan tergoda seperti yang lain seperti yang terjadi sekarang ini dengan banyaknya anggota DPR terjaring operasi pemberantasan korupsi oleh KPK?” Saya bisa memahami kekecewaan mereka, karena saya pun juga dikecewakan oleh orang-orang yang saya pilih. Memang semua ini kembali kepada masing-masing kita, kembali kepada integritas kita, tergantung pada seberapa kuat iman itu berakar dalam kehidupan kita.
Setiap orang bahkan setiap profesi pernah terikat sumpah jabatan. Baik ia seorang dokter, pegawai bank juga pegawai negeri. Saat mengucapkan sumpahnya dengan Kitab Suci nya masing-masing, mereka menyebutkan tanda setia pada kode etik profesi. Tetapi apa yang terjadi kemudian bisa berbeda satu orang dengan yang lainnya. Dokter yang terikat sumpah jabatan pun bisa melanggarnya karena godaan hati untuk mendapatkan ‘lebih’ dengan cara mudah. Para artis yang kita lihat di infotainment pun mengucapkan janji sumpah setia saat mereka menikah, toh akhirnya bercerai juga karena pasangannya tidak setia. Bahkan dalam perusahaan pun ada konsekwensi bagi karyawan yang tidak setia pada peraturan perusahaan. Beberapa klien mengisahkan bagaimana mereka harus tegas dalam hal ini untuk menjaga integritas perusahaan.
Injil hari ini mengingatkan kita akan janji setia saat kita dibaptis sebagai pengikut Kristus. Janji setia tersebut kita ulang setiap perayaan Paskah, dimana kita menolak godaan setan dan memilih setia padaNya. Dalam perjuangan iman kita, akan banyak hal yang kita alami. Ditolak, disisihkan, bahkan mengalami berbagai ancaman termasuk tidak akan mendapat proyek kalau tidak kasih ‘persembahan’. Tidak akan di promosi bahkan akan dimutasi bila saja kita mau menyangkal iman kita. Bahkan di kalangan pengusaha ada pemeo mengatakan ” kalau mau jujur, bakalan mati gak dapat bisnis”. Kenyataannya masih banyak pengusaha yang tetap setia berpegang pada komitmen nya untuk berbisnis dengan ‘bersih’ karena berprinsip ” kalau kita main bersih, hidup pun lebih tenang”. Ada saja cara Tuhan memberikan jalan untuk tetap menjalankan usaha bagi mereka yang memegang teguh imannya dan tidak mudah tergoda. Dengan demikian hidup kita tenang, tidur nyenyak, masih bisa tersenyum dengan hati damai sejahtera. Semoga juga rambut kitapun tidak rontok karena stress ketakutan akan akibat melanggar sumpah jabatan.
Marilah kita bersama-sama saling mengingatkan untuk saling setia pada janji yang kita ucapkan pada Tuhan, baik janji baptis, janji saat sakramen pernikahan, dan janji saat sakramen imamat. Yesus Kristus sudah terbukti setia pada janji perutusanNya, setia saat sengsara sampai wafat di kayu salib. Para santo dan santa sudah terbukti setia dengan imannya, mereka adalah para pahlawan iman yang menjadi teladan kita. Namanya telah diabadikan sebagai nama baptis kita agar kita hidup seperti mereka, bertahan sampai kesudahannya. Semoga kita tetap didapati setia disetiap tantangan kehidupan, godaan kehidupan kita salibkan agar kita tetap memperoleh harapan akan datangnya kebangkitan.
====================================================================
Bacaan Luk 21:12-19
“Tetapi sebelum semuanya itu kamu akan ditangkap dan dianiaya; kamu akan diserahkan ke rumah-rumah ibadat dan penjara-penjara, dan kamu akan dihadapkan kepada raja-raja dan penguasa-penguasa oleh karena nama-Ku. Hal itu akan menjadi kesempatan bagimu untuk bersaksi. Sebab itu tetapkanlah di dalam hatimu, supaya kamu jangan memikirkan lebih dahulu pembelaanmu. Sebab Aku sendiri akan memberikan kepadamu kata-kata hikmat, sehingga kamu tidak dapat ditentang atau dibantah lawan-lawanmu. Dan kamu akan diserahkan juga oleh orang tuamu, saudara-saudaramu, kaum keluargamu dan sahabat-sahabatmu dan beberapa orang di antara kamu akan dibunuh dan kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku. Tetapi tidak sehelai pun dari rambut kepalamu akan hilang. Kalau kamu tetap bertahan, kamu akan memperoleh hidupmu.”