Fiat Voluntas Tua

Antara Dosa dan Pendosa

| 0 comments

“Setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat.”

Kisah Zakheus termasuk kisah dari Alkitab yang kita kenal sejak kecil, kisah seorang yang tadinya cuma ingin tahu seperti apa Yesus karena cerita orang. Tapi begitu ia mengalami perjumpaan pribadi, makna pertobatannya justru berarti bagi orang banyak.

Zakheus kelihatannya secara fisik, tubuhnya lebih pendek dari orang Yahudi yang rata-rata tinggi besar. Kelihatannya dengan fisiknya saja ia sudah tersisihkan diantara orang yahudi. Mungkin juga karena ia pendek ia tidak menarik untuk dipekerjakan dimana-mana, sehingga satu-satunya tawaran pekerjaan adalah menjadi pemungut cukai. Pekerjaan ini adalah pekerjaan yang dinilai tidak pantas, karena ia memungut pajak dari sesama orang yahudi untuk di bayarkan kepada penguasa orang Rum. Dari pungutan terhadap bangsanya sendiri ia bertahan hidup.Sebagai pemungut cukai tidak banyak orang mau bergaul dengannya, ia menjadi semakin tersisihkan dari komunitas Yahudi. Maka saat Yesus datang ke Yerikho, ia pun menyelinap sendiri karena ingin tahu seperti apakah Yesus itu.

Bila seorang tokoh ingin datang kerumah kita tentu kita merasa tersanjung, apalagi Zakheus yang tidak banyak temannya, sangat bahagia karena Yesus mau datang kerumahnya. Rupanya pribadi Yesus tidak sama dengan umumnya orang Yahudi, Ia begitu mengasihi dan memperhatikan Zakheus. Pasti Yesus tahu seperti apakah Zakheus itu. Ia tahu apa yang dilakukan Zakheus, Zakheus pun tahu apa yang ia lakukan salah, karena memungut lebih dari seharusnya. Ya, ia korupsi tepatnya.  Tapi Yesus memberi kesempatan kepadanya untuk menerima rahmat pertobatan. Dan dampaknya justru berakhibat pada orang lain yang menjadi korban perbuatan Zakheus.

Dalam kehidupan kita, jangan-jangan kita pun seperti Zakheus, karena terjepit melakukan sedikit demi sedikit kompromi dengan berbagai hal yang menjauhkan kita dengan Allah. Tapi Yesus menunjukkan betapa Ia tidak bisa kompromi dengan dosa, tapi Ia masih mengasihi sang pendosa dengan memberinya kesempatan memperbaiki relasi dan menerima pertobatan. Pertobatan yang sungguh-sungguh pasti membawa rahmat bagi orang-orang disekitar kita yang menderita akibat perbuatan kita.

Dalam kehidupan kita, mungkin kita juga sulit membedakan antara dosa dan pendosa, sehingga kita bertindak seperti orang Yahudi, menghakimi orang-orang yang menurut kita tidak layak untuk disapa karena perbuatannya. Bahkan menjauhkan mereka dan tidak memberi kesempatan mengenal Yesus. Kita justru menjadi penghalang mereka yang berdosa untuk kembali menerima rahmat Allah. Begitu banyak korban narkoba, para penghuni RS jiwa dan mantan PSK yang bertobat dari perbuatannya, tapi akhirnya jatuh lagi dalam dosa karena mereka ditolak oleh keluarganya sendiri. Perbuatan mereka telah membuat malu dan menjauhkan nama keluarga, sehingga saat mereka ingin kembali, tidak ada tempat lagi tersedia. Pendosa kembali jatuh dalam dosa karena kita menolak mereka.

Semoga kita mendapatkan rahmat Tuhan senantiasa untuk mengasihi setiap orang, termasuk para pendosa dan memberikan kesempatan dan pengharapan bahwa mereka pun dapat menerima rahmat pertobatan. Sakramen Pertobatan adalah rahmat yang selalu tersedia tapi sering jarang kita nikmati karena kita mungkin kurang menyadari bahwa kita memerlukan rekonsiliasi sesering mungkin.

=============================================================

Bacaan Luk 19:1-10

“Yesus masuk ke kota Yerikho dan berjalan terus melintasi kota itu. Di situ ada seorang bernama Zakheus, kepala pemungut cukai, dan ia seorang yang kaya. Ia berusaha untuk melihat orang apakah Yesus itu, tetapi ia tidak berhasil karena orang banyak, sebab badannya pendek. Maka berlarilah ia mendahului orang banyak, lalu memanjat pohon ara untuk melihat Yesus, yang akan lewat di situ. Ketika Yesus sampai ke tempat itu, Ia melihat ke atas dan berkata: “Zakheus, segeralah turun, sebab hari ini Aku harus menumpang di rumahmu.” Lalu Zakheus segera turun dan menerima Yesus dengan sukacita. Tetapi semua orang yang melihat hal itu bersungut-sungut, katanya: “Ia menumpang di rumah orang berdosa.” Tetapi Zakheus berdiri dan berkata kepada Tuhan: “Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat.” Kata Yesus kepadanya: “Hari ini telah terjadi keselamatan kepada rumah ini, karena orang ini pun anak Abraham. Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang.”

Leave a Reply

Required fields are marked *.