Apa yang kaukehendaki supaya Aku perbuat bagimu?”
Pertanyaan diatas serupa dengan kalimat yang diucapkan dalam SOP standard-operating-procedure setiap petugas Customer Service. Umumnya setelah menyebutkan nama mereka, lalu menanyakan: Ada yang bisa saya bantu? Mengenali kebutuhan pelanggan adalah hal yang paling penting dalam prinsip marketing. Bahkan untuk belajar memahaminya saja orang mau mengambil program master di negaranya Obama.
Walaupun demikian kalau sistem di belakang (back office) para customer service yang menjadi ujung tombak perusahaan ini tidak mendukung, pelanggan pun bisa frustrasi dan dengan mudah pindah ke lain hati. Bisa dibayangkan saat kita membutuhkan penanganan masalah kita. jawabannya lama sekali dan masih di ping pong dengan berbagai alasan. Paling menyebalkan bila mendapat jawaban “maaf sudah menjadi prosedur kami”. Duh bukannya prosedur dibuat demi memudahkan pelanggan? Atau dibuat untuk mengamankan pemilik?
Tawaran Jesus dalam Injil hari ini mengingatkan kita juga apakah kita memahami apa yang diinginkan orang lain serta berusaha memenuhi keinginannya. Yesus yang juga Tuhan tahu bahwa si buta ini ingin sekali melihat, bahkan sebelum ia berteriak-teriak agar Yesus mengetahui keberadaannya. Tapi Yesus ingin membangun relasi dengan menanyakan apa kebutuhannya. Disisi lain para murid yang lain juga mendengar dan tahu kebutuhan si buta ini, tapi mereka justru mengusiknya dan menyuruhnya untuk diam.
Dibutuhkan kepekaan dalam mengenali dan memenuhi kebutuhan orang lain. Mengenalinya adalah satu hal yang harus dilatih, tapi juga untuk memenuhinya perlu kesadaran bahwa Allah dan bukan kekuatan kita sendiri yang berkarya dalam kita bagi orang tersebut.
Kita punya pilihan untuk belajar semakin peka mendengarkan dan memenuhi kebutuhan orang lain dengan mengandalkan Allah. Atau pilihan lain adalah tidak memperhatikannya, bahkan menghalangi mereka untuk menerima rahmat Allah.
Semoga kita bisa menjadi Customer Service Kerajaan Surga, yang sudah terbukti punya kuasa dan karya di ‘back office’ nya untuk mengirimkan rahmat sebanyak-banyaknya bagi orang lain melalui kita, para petugasNya. Sama seperti para staff CS, mereka dilatih berkali-kali untuk menjawab dan menanggapi permintaan pelanggan, maukah kita juga berlatih bersamaNya untuk mendengarkan dan memenuhi kebutuhan orang lain ?
Saat ini negeri ini sedang dibutakan dengan hal-hal yang tidak mendasar. Kemiskinan didepan mata tidak terlihat tapi yang dipeributkan adalah masalah liturgi di gereja, masalah etika berpakaian dan ritual lainnya. Pada akhirnya apakah setelah selesai ibadah berlangsung, hal ini berguna bagi masyarakat sekitar kita ? Sebagai Customer Service Kerajaan Surga, semoga kita belajar membuka mata dan melihat masalah masyarakat ditempat kita tinggal dan berani menjadi bagian dari solusi.
==============================================================
Bacaan ; Luk 18:35-43
“Waktu Yesus hampir tiba di Yerikho, ada seorang buta yang duduk di pinggir jalan dan mengemis. Waktu orang itu mendengar orang banyak lewat, ia bertanya: “Apa itu?” Kata orang kepadanya: “Yesus orang Nazaret lewat.”Lalu ia berseru: “Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!” Maka mereka, yang berjalan di depan, menegor dia supaya ia diam. Namun semakin keras ia berseru: “Anak Daud, kasihanilah aku!”Lalu Yesus berhenti dan menyuruh membawa orang itu kepada-Nya. Dan ketika ia telah berada di dekat-Nya, Yesus bertanya kepadanya: “Apa yang kaukehendaki supaya Aku perbuat bagimu?” Jawab orang itu: “Tuhan, supaya aku dapat melihat!”Lalu kata Yesus kepadanya: “Melihatlah engkau, imanmu telah menyelamatkan engkau!” Dan seketika itu juga melihatlah ia, lalu mengikuti Dia sambil memuliakan Allah. Seluruh rakyat melihat hal itu dan memuji-muji Allah”
November 17, 2008 at 10:16 am
Great post. I will read your posts frequently. Added you to the RSS reader.