“Takutlah terutama kepada Dia yang berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka”
Rasanya terlalu banyak alasan kita untuk takut hidup di Jakarta. Takut kena macet, takut terlambat, takut tidak dapat proyek, takut ketularan penyakit, takut mati perlahan-lahan kena polusi, bahkan takut bangkrut dan menganggur sampai takut miskin. Semua manusia dari yang kaya-miskin, tua-muda, single-married bahkan anak-anak memiliki berbagai macam ketakutan bahkan adayang memilih lebih baik mati dari pada menghadapi kehidupan. Takut setengah mati atau takut setengah hidup?
Kata takut disebut dalam 566 kali kalau di search di Alkitab Elektronik. Tetapi dalam Fil 4:6 dikatakan bahwa ketakutan yang dekat dengan kekhawatiran itu harus dinyatakan dalam doa: Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Karena sudah ada jawaban di ayat selanjutnya: Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.
Jadi rasa takut adalah akibat bagi kita yang kehilangan damai sejahtera Allah. Rasa takut akan terus tinggal kalau kita mulai jarang berdoa, karena berarti kita menolak rahmat damai sejahtera Allah.
Injil hari ini menjelaskan hanya ada satu jenis ketakutan yang boleh dimiliki manusia. Yaitu takutlah hanya kepada Dia yang dapat membinasakan tubuh dan jiwa di dalam neraka. Kalau kita tahu dan menyadari hidup dan mati kita di tangan Nya, maka sudah seharusnyalah kita tunduk dan hormat kepadaNYa. Sama juga kalau dikantor dimana semua orang tunduk dan takut pada orang yang menentukan hidup mati karirnya sehingga ada yang disebut office politics agar posisinya ‘aman’ dikantor. Rata-rata orang mencari cara untuk mendapatkan PW (=Posisi Wuenak) baik di dunia politik, usaha, bahkan ditengah masyarakat. Apapun yang dilakukan, kita diingatkan jangan takut kehilangan itu semua, tapi kita harus lebih takut untuk kehilangan kehidupan itu sendiri. Hidup di bumi yang katanya bisa 70-80 tahun tidak sebanding dengan kehidupan selanjutnya yang tak terhingga tanpa batas waktu.
Oleh karenanya sebagai pengikut Kristus kita diminta untuk mengikutiNya dengan totalitas bahkan menuju sampai menyerupai Dia; ya pikiran dan kehendakNya, perbuatanNya dan terutama kasihNya. Ia yang telah mencintai kita sehabis-habisnya melalui sengara, wafat dan kebangkitanNya; Ia juga yang akan menyambut kita di pintu kehidupan selanjutnya. Pertanyaannya adalah sejauh mana kita menanggapi cintaNya? Apakah kita lebih takut pada manusia yang ada disekitar kita daripada kepada Allah yang menguasai kehidupan kita?
Jangan sampai kita sendiri yang begitu berharga dihadapan Allah, telah merendahkan diri serendah- rendahnya dengan menggadaikan Tuhan kita demi hal-hal lain bahkan sampai tidak mau mengakuiNya atau menyangkal Dia dengan perkataan, perbuatan dan tindakan nyata. Tapi marilah kita menjadi berani untuk menyatakan kebenaran, bertindak demi kebaikan dan menyuarakan suara kenabian ditempat kita berkarya. Menjadi saksi atas kebenaran bahkan menjadi pembongkar segala kemunafikan dan kebusukan adalah juga teladan Yesus Kristus yang ditinggalkan bagi kita. Siapa berani ?
Quotes
You cannot be half a saint. You must be a whole saint or no saint at all you will remain.
– St Therese of Lisiuex
====================================================================
Bacaan Mat 10:24-33
“Seorang murid tidak lebih dari pada gurunya, atau seorang hamba dari pada tuannya. Cukuplah bagi seorang murid jika ia menjadi sama seperti gurunya dan bagi seorang hamba jika ia menjadi sama seperti tuannya. Jika tuan rumah disebut Beelzebul, apalagi seisi rumahnya. Jadi janganlah kamu takut terhadap mereka, karena tidak ada sesuatu pun yang tertutup yang tidak akan dibuka dan tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi yang tidak akan diketahui. Apa yang Kukatakan kepadamu dalam gelap, katakanlah itu dalam terang; dan apa yang dibisikkan ke telingamu, beritakanlah itu dari atas atap rumah. Dan janganlah kamu takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh, tetapi yang tidak berkuasa membunuh jiwa; takutlah terutama kepada Dia yang berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka. Bukankah burung pipit dijual dua ekor seduit? Namun seekor pun dari padanya tidak akan jatuh ke bumi di luar kehendak Bapamu. Dan kamu, rambut kepalamu pun terhitung semuanya.Sebab itu janganlah kamu takut, karena kamu lebih berharga dari pada banyak burung pipit.Setiap orang yang mengakui Aku di depan manusia, Aku juga akan mengakuinya di depan Bapa-Ku yang di sorga. Tetapi barangsiapa menyangkal Aku di depan manusia, Aku juga akan menyangkalnya di depan Bapa-Ku yang di sorga.”