“Yesus bangun, menghardik angin dan danau, maka danau menjadi teduh sekali.”
Setting Injil pagi ini adalah laut, badai, perahu, Yesus dan murid-muridNya dan Yesus tidur lelap. Murid-murid ketakutan dan membangunkan Dia. Yesus menghardik dan memberi mereka hadiah “men of little faith!”. Tapi Yesus tidak berhenti disana, Yesus memberi solusi dengan berseru pada Ombak untuk tenang dan segera laut-pun tenang. Refleksi: sebenarnya saya masih menunggu Yesus menghardik badai yang melanda kehidupan ku yang tidak kunjung berhenti.
Sepertinya masalah demi masalah datang silih berganti, sepertinya laut kehidupan ku belum juga tenang. Ada apa sebenarnya? Annus Horribilis, 2011 secara umum merupakan tahun yang penuh tantangan, tidak semulus yang aku proyeksikan sehingga kadang aku bertanya dalam doa pagi ku, “apalagi Tuhan?”. Tapi dalam keraguan dan ketidak berdayaan ku, aku belum pernah merasa dihardik Tuhan dengan kata-kata keras seperti saat badi bersama murid-muridNya itu. Bahkan Tuhan menunjukkan juga kemenangan kemenangan kecil yang terjjadi dalam kehidupanku, bahkan tahun ini aku mendapat seorang cucu perempuan yang sehat dan menggembirakan hatiku. Juga aku mendapat mainan baru dalam bisnis yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya. Maka “annus horribilis” menjadi tidak tepat untuk menggambarkan suasana kehidupanku.
Syukurlah! Tahun ini juga kerinduan ku yang bertahun-tahun lamanya bagi sebuah gerakan seribu rupiah yang kini menjadi Gerakan Serbiu Kasih boleh terlaksana karena dukungan banyak pihak, maka menjadi lebih tepat untuk mengatakan 2011 adalah tahun persiapan untuk lepas landas dan meraih cita cita yang pernah dicanangkan dari tahun-tahun yang berlalu. Maka kesimpulan saya pagi ini, Yesus telah berseru agar ombak tenang dan laut kehidupanku reda. Hanya saja saya harus lebih peka lagi, mengasah keutamaan-keutamaan hidup spiritual ku agar lebih mantap dalam peziarahan. Semper Reformanda (Alan Jeffrey Dompas)
================================================================================================
Bacaan Injil Matius (8:23-27)
Pada suatu hari Yesus naik ke dalam perahu dan murid-murid-Nyapun mengikuti-Nya. Sekonyong-konyong mengamuklah angin ribut di danau itu, sehingga perahu itu ditimbus gelombang, tetapi Yesus tidur. Maka datanglah murid-murid-Nya membangunkan Dia, katanya: “Tuhan, tolonglah, kita binasa.” Ia berkata kepada mereka: “Mengapa kamu takut, kamu yang kurang percaya?” Lalu bangunlah Yesus menghardik angin dan danau itu, maka danau itu menjadi teduh sekali. Dan heranlah orang-orang itu, katanya: “Orang apakah Dia ini, sehingga angin dan danaupun taat kepada-Nya?”