“Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!”
Bisa dibayangkan betapa kompleksnya persiapan kunjungan Obama beberapa waktu lalu. Melibatkan banyak pihak dari urusan keamanan sampai urusan kerupuk dan nasi goreng. Semua panitya dibuat heboh apalagi rencana kunjungan kenegaraan tersebut sempat tertunda beberapa kali, padahal waktu kunjungannya kurang dari 24 jam. Secara berseloroh, katamya Obama tidak punya KTP menteng dalam tempat dulu ia tinggal, jadi sebelum disuruh lapor RT/RW sudah memilih pulang… AAW… aya aya waee…
Sekarang yang kita persiapkan adalah kedatangan Sang Raja Segala Raja, dimana seluruh hidup kita bergantung kepadaNya. Bagaimana persiapan kita? Apakah cukup dengan mengeluarkan segala perbendaharaan dekorasi natal tahun lalu, menghias seluruh rumah dengan berbagai ornamen natal bernuansa hijau dan merah? Bukankah ‘rumah’ kita juga harus dibersihkan agar layak digunakan menerima Sang Tamu Agung yang akan berkunjung? Demikian juga dengan kehidupan spiritual kita perlu dipersiapkan agar layak menerima kehadiran Sang Juru Selamat.
Persis seperti tugas Johanes Pembaptis, ia merendahkan diri melayani orang lain mempersiapkan diri menyambut Sang Mesias yang kedatanganNya sudah diramalkan 700 tahun sebelumnya. Ia mengajak orang-orang yang datang kepadanya untuk bertobat dan kemudian menyediakan diri untuk dibaptis. Mereka yang meminta dibaptis adalah mereka yang merasa dirinya tidak sempurna, mau mengakui dosa dan kelemahan dirinya. Oleh karenanya mereka datang mempersiapkan diri untuk dibaptis dan berupaya untuk menjadi lebih baik. Mereka yang merasa paling benar seperti para orang Farisi dan orang Saduki, yang merasa tidak memerlukan pertobatan, memang tidak memerlukan pembaptisan, tidak memerlukan kehadiran Juru Selamat.
Sabtu kemarin, berdiri diantara 64 prodiakon yang dilantik oleh romo paroki berdasarkan surat tugas dari Uskup KAJ, kami mengakui segala kesalahan kami, kekurang sempurnaan yang ada. Kamipun yang masih jauh dari sempurna sudah selayaknya bersyukur karena telah dipilih dan dilantik untuk dapat membantu Uskup dan Pastor Paroki melaksanakan tugas yang diberikan. Dengan kerendahan hati kami memohon rahmat dan doa para umat yang hadir dalam misa kemarin, untuk mendoakan kami agar senantiasa mampu bertahan dalam melayani kebutuhan umat. Agar semakin menghayati makna Imamat umum yang ada pada kami melalui sakramen baptis, ekaristi dan Krisma yang kami terima.
Semoga kita semua semakin terdorong untuk menyiapkan jalan bagi Tuhan dengan saling mengampuni dan menjaga sikap kami agar didapati pantas melayaniNya. Kita saling mendoakan agar senantiasa hidup dalam pertobatan dan membuahkan perbuatan-perbuatan baik .
===============================================================================================
Bacaan Injil Mat 3:1-12
Pada waktu itu tampillah Yohanes Pembaptis di padang gurun Yudea dan memberitakan: “Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!” Sesungguhnya dialah yang dimaksudkan nabi Yesaya ketika ia berkata: “Ada suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya.” Yohanes memakai jubah bulu unta dan ikat pinggang kulit, dan makanannya belalang dan madu hutan. Maka datanglah kepadanya penduduk dari Yerusalem, dari seluruh Yudea dan dari seluruh daerah sekitar Yordan.Lalu sambil mengaku dosanya mereka dibaptis oleh Yohanes di sungai Yordan. Tetapi waktu ia melihat banyak orang Farisi dan orang Saduki datang untuk dibaptis, berkatalah ia kepada mereka: “Hai kamu keturunan ular beludak. Siapakah yang mengatakan kepada kamu, bahwa kamu dapat melarikan diri dari murka yang akan datang? Jadi hasilkanlah buah yang sesuai dengan pertobatan. Dan janganlah mengira, bahwa kamu dapat berkata dalam hatimu: Abraham adalah bapa kami! Karena aku berkata kepadamu: Allah dapat menjadikan anak-anak bagi Abraham dari batu-batu ini! Kapak sudah tersedia pada akar pohon dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan dibuang ke dalam api. Aku membaptis kamu dengan air sebagai tanda pertobatan, tetapi Ia yang datang kemudian dari padaku lebih berkuasa dari padaku dan aku tidak layak melepaskan kasut-Nya. Ia akan membaptiskan kamu dengan Roh Kudus dan dengan api. Alat penampi sudah ditangan-Nya. Ia akan membersihkan tempat pengirikan-Nya dan mengumpulkan gandum-Nya ke dalam lumbung, tetapi debu jerami itu akan dibakar-Nya dalam api yang tidak terpadamkan.”