“Barangsiapa tidak mencintai nyawanya di dunia ini ia akan memeliharanya untuk hidup kekal”
Seorang sahabat yang sungguh pandai sekali dalam memahami Alkitab, bahkan dia mampu mendefinisikan teladan Yesus dengan baik sekali, namun sayang sekali akibat kecerdasannya itu membuatnya jenuh dengan kotbah atau homili para Pastor setiap kali ibadat misa, menurut dia kurang berbobot dan terlalu datar atau garing istilah anak-anak sekarang.
Sahabat ini berharap banyak dan berargumentasi bahwa para pastor/Imam itu punya waktu, seharusnya waktu seminggu itu cukup untuk mempersiapkan homili/kotbah yang inspiratif, apalagi mereka sungguh melayani dan bersentuhan dengan sikap dan kegiatan umat. Tetapi kenyataan tidak demikian, akhirnya dia memutuskan untuk mengikuti ibadat di Gereja seperlunya dan makin lama makin jarang, hingga akhirnya tidak sama sekali dan lebih banyak berdiam dirumah, bekerja dan membaca buku.
Disini Yesus mengingatkan kita bahwa, jika kita menjadi pengikut Kristus tidak menyangkal diri dan masuk dalam kehidupan menggereja, maka dipastikan jiwa kita akan kering dan lama-kelamaan menjadi tiada berguna. Seperti tulisan inspiratif yang saya dapat melalui facebook berjudul ”Jagung bakar”, dikisahkan bagaimana seorang Pastor menyadarkan orang seperti sahabat saya ini untuk kembali beribadat di Gereja, yaitu dengan menunjukkan bahwa, arang yang sudah merah membara dan siap membakar jagung tersebut, menjadi redup lalu mati ketika dipisahkan dari kumpulan bara arang yang lain.
Semoga firman ini menyadarkan semua orang yang menganggap dirinya hebat/pintar dan tidak perlu ke Gereja hanya karena kotbah atau homili pastor/imam yang kurang inspiratif. Kembali hadir dalam perjamuan kudus yang diadakan oleh Tuhan Yesus sendiri sama seperti, sebab kehadiran berarti melayani, dan melayani berarti kita menghormati Bapa di Surga.
Seperti juga kisah laut mati, yang tiada saluran air keluar masuk kedalam laut tersebut, akibatnya hampir tidak ada mahluk yang dapat hidup dan berkembang di laut ini, tidak seperti laut yang lain, yang merupakan hulu dan muara bagi seluruh perjalanan air dan saling berhubungan satu dengan lainnya. Akibatnya penguapan air di laut ini sangat tinggi dan membuat kadar air semakin berkurang sehingga setiap tahun kadar garam bertambah terus, keistimewaan dari tingginya kandungan garam tersebut hanyalah sanggup membuat kita mengapung. [Samsi Darmawan]
==============================================================================================
Bacaan Yoh 12:24-26
“Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah. Barangsiapa mencintai nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, tetapi barangsiapa tidak mencintai nyawanya di dunia ini, ia akan memeliharanya untuk hidup yang kekal. Barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikut Aku dan di mana Aku berada, di situ pun pelayan-Ku akan berada. Barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa”