Fiat Voluntas Tua

Tentang Kebangkitan

| 0 comments

Ia bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup

Tepat sekali perkataan Yesus hari ini, kita adalah mahluk hidup yang berakal budi dan sekaligus mahluk sosial yang bermoral, maka Allah yang kita sembah pun Allah kita sebagai orang hidup, bukan mereka yang telah meninggal, wafat atau mati. Sehingga jangan pernah berpikir bahwa apa yang kita buat semasa kita hidup ini sebagai bekal di Sorga, karena ini berarti berharap dan berpamrih artinya tidak tulus.

Seharusnya apa yang kita lakukan dalam perziarahan hidup bersama ini adalah sebuah keharusan, bukankah kebaikan demi kebaikan yang kita lakukan untuk menjaga kelangsungan hidup kita, keseimbangan relasi di dunia ini, keharmonisan lingkungan hidup dan juga merawat dan melestarikan segala hal yang telah diciptakan Allah untuk kita yang hidup.
Yesus menjelaskan soal kebangkitan, adalah kebangkitan roh kita yang telah meninggalkan raga, dimana hal itu merupakan kuasa Allah yang sudah diluar jangkauan kita, maka pertanyaan orang Saduki tersebut adalah pertanyaan aneh dan mengada-ada serta mencobai Tuhan Allah, dengan mencampur adukkan antara dunia orang hidup dan dunia orang mati.
Tugas utama kita adalah, mari kita jaga dan rawat kehidupan ini agar tetap harmonis dan lestari, bukan merusaknya, tidak perlulah kita memikirkan mengenai kematian, karena itu sudah merupakan kuasa Allah yang tidak perlu kita pikirkan, yang penting berbuatlah baik selalu seperti yang diteladankan Yesus.

Percaya atau tidak, tetapi dalam berbagai pengalaman, saya sering melihat dan mendengar, betapa orang-orang yang baik dan beriman, selalu pergi menghadap Allah dengan tanpa beban dan seperti orang tidur panjang, bahkan tidak jarang mereka pergi setelah menyelesaikan tugasnya dan tersenyum. Sebaliknya, orang-orang yang selalu jahat, iri, dengki hati dan mengabaikan nilai-nilai kemanusiaan, harus melalui tahapan-tahapan yang susah dan menderita terlebih dahulu, bahkan kadang meninggalkan beban bagi yang hidup. Jadi tidak perlulah mepersoalkan kebangkitan, karena Yesus pasti membangkitkan kita yang percaya. [Samsi Darmawan]

==============================================================================================

Markus 12:18-27

Datanglah kepada Yesus beberapa orang Saduki, yang berpendapat, bahwa tidak ada kebangkitan. Mereka bertanya kepada-Nya: “Guru, Musa menuliskan perintah ini untuk kita: Jika seorang, yang mempunyai saudara laki-laki, mati dengan meninggalkan seorang isteri tetapi tidak meninggalkan anak, saudaranya harus kawin dengan isterinya itu dan membangkitkan keturunan bagi saudaranya itu. Adalah tujuh orang bersaudara. Yang pertama kawin dengan seorang perempuan dan mati dengan tidak meninggalkan keturunan. Lalu yang kedua juga mengawini dia dan mati dengan tidak meninggalkan keturunan. Demikian juga dengan yang ketiga. Dan begitulah seterusnya, ketujuhnya tidak meninggalkan keturunan. Dan akhirnya, sesudah mereka semua, perempuan itupun mati. Pada hari kebangkitan, bilamana mereka bangkit, siapakah yang menjadi suami perempuan itu? Sebab ketujuhnya telah beristerikan dia.” Jawab Yesus kepada mereka: “Kamu sesat, justru karena kamu tidak mengerti Kitab Suci maupun kuasa Allah. Sebab apabila orang bangkit dari antara orang mati, orang tidak kawin dan tidak dikawinkan melainkan hidup seperti malaikat di sorga. Dan juga tentang bangkitnya orang-orang mati, tidakkah kamu baca dalam kitab Musa, dalam ceritera tentang semak duri, bagaimana bunyi firman Allah kepadanya: Akulah Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub? Ia bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup. Kamu benar-benar sesat!”

Leave a Reply

Required fields are marked *.