Dengan apakah Aku akan mengumpamakan Kerajaan Allah?
Hari ini kita memperingati 80 tahun Soempah Pemuda yang diawali dari keprihatinan beberapa orang muda akan ancaman terpecahnya persatuan sesama bangsa Indonesia. Masing-masing kelompok bertahan dengan bahasa daerah dan kepentingan sukunya. Maka sekelompok orang muda ini pun dengan berani menyuarakan kepeduliannya untuk menggugah rasa kebangsaan dengan mendeklarasikan Soempah Pemuda. Mereka berasal dari berbagai suku, agama dan ras termasuk beberapa orang pemuda tionghoa dan arab.
Kita mungkin tidak ingat kisah detilnya kecuali isi Sumpah Pemuda itu sendiri. Ada dua hal menarik dalam kejadian bersejarah pada tanggal 28 Oktober 2008 dimana peran umat katolik sungguh seperti ragi yang tidak kelihatan dan terlupakan. Konggres Pemuda II tersebut diadakan di tiga gedung berbeda dalam 3 rapat besar. Di hari pertama diadakan di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB), Lapangan Banteng, gedung tempat pertemuan orang muda katolik membuka diri bagi kongres pemuda yang sifatnya nasional ini. Hal kedua yang menarik adalah peran seorang muda katolik menjelang penutupan konggres. Wage Rudolf Supratman memainkan lagu Indonesia Raya dengan biolanya untuk pertama kali. Lagu ini disambut meriah oleh peserta konggres, dan akhirnya pada tahun 1945 di jadikan lagu kebangsaan Republik Indonesia.
Sungguh tidak mudah perjuangan segelintir pemuda disaat kritis 80 tahun lalu, untuk tinggal tetap menjadi ragi dan biji sesawi. Menjadi ragi yang walaupun kecil tidak berarti, pelan tapi pasti memberikan dampak secara nasional. Menjadi biji sesawi yang kecil tapi mau merasul menjadi orang-orang muda yang menumbuhkan harapan bagi bangsa Indonesia.
Mereka yang masih muda ini telah mengukir sejarah Indonesia 80 tahun lalu, dan sekarang bagian kitalah untuk memelihara dan meneruskannya. Akankah kita tetap berani menjadi ragi yang tidak perlu tampak tapi bisa memberikan pengaruh yang besar bagi masyarakat di sekitar kita? Berani kah kita berjuang untuk terus tumbuh beriman ditengah tantangan hidup? Memang jumah umta katolik tidak banyak di Indonesia, mungkin juga anda adalah satu-satunya orang katolik di tempat kerja anda. Tapi bukan berarti yang sedikit itu tidak memberikan arti kalau saja kita mengimani semangat Kerajaan Allah melalui kehadiran Yesus dalam kehidupan kita.
=====================================================================
Bacaan Lukas 13:18-21
13:18 Maka kata Yesus: “Seumpama apakah hal Kerajaan Allah dan dengan apakah Aku akan mengumpamakannya?
13:19 Ia seumpama biji sesawi, yang diambil dan ditaburkan orang di kebunnya; biji itu tumbuh dan menjadi pohon dan burung-burung di udara bersarang pada cabang-cabangnya.”
13:20 Dan Ia berkata lagi: “Dengan apakah Aku akan mengumpamakan Kerajaan Allah?
13:21 Ia seumpama ragi yang diambil seorang perempuan dan diadukkan ke dalam tepung terigu tiga sukat sampai khamir seluruhnya.”