“Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.” (Luk 23:34)
Jumat Agung sering juga disebut Jumat Sepi, suatu ajakan untuk menyadari dan menghayati arti atau makna kesepian di dalam hidup kita.Kiranya di dalam perjalanan hidup kita sering merasa kesepian atau sendirian dan ditinggalkan baik orang sesama dan saudara-saudari maupun Allah. Maka marilah kita kenangkan dan satukan pengalaman kesepian tersebut bersama dengan Yesus yang tergantung di kayu salib. Kesepian sebagai konsekwensi kesetiaan atas panggilan dan tugas perutusan merupakan rahmat yang harus kita syukuri, karena dengan demikian kita berarti berpartisipasi dalam penderitaan dan salib Yesus, sebagai jalan penyempurnaan panggilan atau tugas perutusan. Curahkan dan persembahkan keluh kesah atau derita yang anda alami kepada Dia yang tergantung di kayu salib.
Jika kita sedang sengsara, sakit dan tersingkir sendirian serta masih dihina atau dilecehkan oleh orang lain, tentu saja kita semakin menderita dan sakit serta ada kemungkinan untuk marah-marah terhadap mereka yang menghina atau melecehkan kita. Dalam keadaan biasa atau sehat fisikpun ketika kita dihina atau dilecehkan pasti
cenderung untuk marah dan balas dendam terhadap mereka yang menghina dan melecehkan kita. Di puncak penderitaanNya di kayu salib Yesus dihina dan dilecehkan oleh orang-orang yang menyalibkanNya, namun Ia tidak marah, menggerutu atau menyalahkan serta balas dendam terhadap mereka yang menyalibkanNya, bahkan Ia mengampuni mereka dengan doaNya: “Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat”. Doa seorang pahlawan keselamatan yang luar biasa serta mengagumkan.
Mereka yang menyalibkan Yesus kiranya tidak merasa bersalah, bahkan kiranya merasa menjadi `pahlawan bangsa’, maka Yesus berkata bahwa `mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat’, dan mereka layak untuk diampuni. Mungkin kita sering juga merasa disakiti atau dipersulit orang lain, maka marilah kita bersikap seperti Yesus, karena mereka yang menyakiti atau mempersulit kita juga tidak merasa melakukan demikian. Mereka itu mungkin orang-orang yang dekat kita seperti suami/isteri, anak, pembantu, rekan kerja dst… Jika kita tidak berani langsung mengampuni secara berhadap-hadapan atau tatap muka, baiklah kita berdoa seperti Yesus bagi mereka yang menyakiti dan mempersulit kita: “Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat”.
[youtube=http://www.youtube.com/watch?v=yX2LasCa0pg&feature=related]