Fiat Voluntas Tua

Modal Boleh Sama, Prioritas Bisa Berbeda

| 0 comments

“Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepalaNya.”
Menjadi pengikut Kristus, atau tepatnya menjadi murid Kristus itu rupanya harus well tested dan proven. Harus tahan banting dan tahan uji. Ini penting karena tantangannya memang berat. pertama tantangan untuk memimpin diri sendiri, menjadi teladan atau Role Model dulu baru kemudian bisa memimpin dan mengarahkan orang lain menjadi serupa dengan Kristus. Belum lagi menghadapi tantangan dan serangan dari luar yang menggoda dan menjanjikan kenikmatan.
Motivasi menjadi murid Kristus akan terasah oleh waktu dan oleh berbagai situasi. Bisa jadi awalnya tegoda dengan nikmatnya menjadi pengikut Kristus. Mungkin ketenaran dan dikenal banyak orang karena menjadi buah bibir dimana-mana, begitu didambakan oleh sekelompok orang. Mereka lihat pengikut Yesus begitu banyak, mereka bisa memberikan apa saja yang diminta Yesus. Ini mungkin yang dicari sang Ahli Taurat. Ia melihat begitu nikmatnya dicari dan diikuti banyak orang. Tetapi Yesus mengetahui kedalaman hatinya, sang Ahli Taurat ini hanya ingin enaknya saja. ia memilih hanya keluar saat dicari orang, ingin popular dan dikenal banyak orang.Hanya ingin menikmati enaknya dipuji dan dicari banyak orang.
Yesus mengingatkan dia bahwa mengikuti Yesus itu harus bersedia meninggalkan zona nyaman. Tidak sempat istirahat, justru dicari banyak orang sampai tidurpun tidak sempat karena banyak yang ingin dilayani. Kita tidak bisa bekerja semau kita, berhenti sesuka kita. Tetapi kalau melayani tugas panggilan itu memang harus siap setiap saat dibutuhkan. Tidak cukup waktu untuk berleha-leha.
Disisi lain dalam bacaan hari ini, Yesus mengingatkan kita juga kemurnian kita mengikuti Yesus. Beranikah kita memprioritaskan Dia diatas segalanya? Seorang pengikut Kristus meminta ijin untuk menguburkan orangtuanya. Apakah tidak boleh meninggalkan pelayanan untuk mengutamakan keluarga kita? Tentu saja tidak demikian yang dimaksud dengan kalimat Yesus agar ‘orang mati menguburkan orang mati’.
Bagi orang Yahudi terutama laki-laki, warisan baru akan diterima setelah selesai penguburan orangtuanya. Maka apabila ia tidak menunjukkan darma baktinya saat penguburan, ia akan kehilangan hak warisnya. Disinilah pertentangan yang membutuhkan ketegasan seorang pengikut Kristus sejati. Mana yang lebih penting bagi kita, mendapatkan warisan keluarga atau mengutamakan warisan Anak Allah yang diberikan oleh Kristus? Apakah hidup kita dipenuhi dengan mencari warisan duniawi yang sifatnya fana?
 Atau kita mau mengikuti Kristus dengan setia karena ia mewariskan hidup kekal selamanya bagi mereka yang percaya kepadaNya.
Semoga kita semakin merendahkan hati untuk senantiasa dimurnikan selalu. Mengikuti Kristus sepanjang  sisa hidup kita adalah sebagai wujud syukur atas kasihNya yang terlebih dulu ditumpahkan bagi kita. Kita ditebusNya saat masih berdosa dan belum mengenal Dia. Semoga kiga juga semakin dimurnikan untuk tidak mencari jabatan, pangkat, posisi dan ketenaran apalagi ingin dikenal sebagai orang kudus dan orang baik. Kita mau mencari Kerajaan Allah dan kebenaranNya terlebih dulu, karena disitulah kunci sejauhmana kita bisa membangun relasi yang dekat denganNya.
Sehingga tidak heran kalau kita sama-sama diberikan modal hidup 7 hari seminggu, dan 24 jam sehari, ternyata tidak semua orang mampu memanfaatkannya dengan baik sekalipun ia ingin disebut sebagai pengikut Kristus. Orang Farisi memilih menggunakannya untuk tebar pesona, mencari popularitas. Sementara ada juga yang takut kehilangan bagian sebagai ahli waris sehingga setiap saat ia akan meninggalkan Kristus untuk kembali mengurus harta bendanya. Percayalah – carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semua itu akan ditambahkan kepadamu. (Mat 6:33)
===========================================================================================
Bacaan Injil Mat 8:18-22

Ketika Yesus melihat orang banyak mengelilingi-Nya, Ia menyuruh bertolak ke seberang. Lalu datanglah seorang ahli Taurat dan berkata kepada-Nya: “Guru, aku akan mengikut Engkau, ke mana saja Engkau pergi.” Yesus berkata kepadanya: “Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya.” Seorang lain, yaitu salah seorang murid-Nya, berkata kepada-Nya: “Tuhan, izinkanlah aku pergi dahulu menguburkan ayahku.” Tetapi Yesus berkata kepadanya: “Ikutlah Aku dan biarlah orang-orang mati menguburkan orang-orang mati mereka.”

Leave a Reply

Required fields are marked *.