Fiat Voluntas Tua

Bapa Kami Kaum Tertindas – Alm Rm Adi Wardoyo SJ

| 0 comments

Romo Adi Wardaya SJ yang baru saja meninggal pada pkl. 17. 35 Kamis (8/12) setelah beberapa lamanya sakit gagal ginjal dan diabetes di RS. Carolus Jakarta tak hanya terkenal sebagai pastor yang getol mengampanyekan gerakan active non violence (ANV) di kalangan kaum muda tetapi juga peduli dengan keadaan masyarakat Indonesia pada umumnya.

Tak heran bila bersama Kelompok Keping di Solo dia membuat doa Bapa Kami bersuasana seperti ini

Bapa kami yang ada di surga
Engkaulah Allah yang memihak orang yang melarat, bukan pada orang yang gila harta
Engkaulah Allah yang berdiri di sisi orang yang tertindas, bukan pada orang yang gila kuasa
Engkaulah Allah yang berbelas kasih pada orang yang hina, bukan pada orang-orang yang gila hormat.

Dimuliakanlah namaMu
Di antara para petani, Yang harus menggarap sawah-sawah tergadai,
Di lingkungan para buruh, Yang harus berteduh di gubuk kumuh
Di kalangan anak asongan, Yang harus mandi di kali tercemar,
Di antara rakyat kecil, Yang tergusur demi suksesnya pembangunan

Datanglah KerajaanMu
Yakni dunia baru,
Yang berundang-undang cintakasih
Yang berhaluan kebebasan,
Yang bertatanan keadilan.

Jadilah kehendakMu di atas bumi,
Untuk memberi makan pada yang lapar
Untuk memberi minum pada yang haus
Untuk memberi tumpangan pada para pendatang
Untuk memberi pakaian pada yang telanjang
Untuk melawat mereka yang sakit
Untuk mengunjungi mereka yang ada dalam penjara
Untuk memperjuangkan hak-hak mereka yang tertimpa ketidakadilan

Seperti di dalam sorga,
Yang berpihak pada rakyat kecil
Yang mengutuk segala bentuk intimidasi
Yang menghilangkan segala upaya pembodohan masyarakat
Yang membongkar segala
praktek bisnis serakah tanpa moral
Yang mendobrak segala praktek penyalahgunaan kekuasaan

Berilah kami rejeki pada hari ini,
Agar kami kuat dan berkobar dalam membongkar budaya bisu
Agar kami kuat dan pantang mundur dalam melawan b udaya takut
Agar kami kuat dan berani menentang budaya pakewuh

Dan ampunilah kesalahan kami,
Karena kami diam, Ketika hutan-hutan dibabat untuk arena balap mobil
Karena kami bungkam, Ketika rumah dan ladang digusur untuk lapangan golf
Karena kami bisu, Ketika sawah-sawah dirampas untuk rumah mewah
Karena kami tak acuh, Ketika rakyat kecil disingkirkan demi gemerlapnya keindahan kota

Seperti kami pun mengampuni,
Mereka yang bersalah kepada rakyat
Melalui sistem pembodohan massal
Sehingga rakyat hanya mampu mengucap “ya, ya, dan ya”

Jangan masukkan kami ke dalam percobaan
Sehingga kami pun ikut melakukan kekerasan
Seperti mereka yang tidak mengenal Tuhan,
Sehingga kami hanya mampu melontarkan kritik
Tanpa kami sendiri bertindak adil, jujur, dan bertanggung jawab,
Sehingga kami berpihak dan membantu orang kecil
Tetapi kami sendiri tidak terlepas dari permainan manipulasi

Tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat,
Yakni pikiran yang memonopoli kekayaan alam,
Perkataan untuk memanipulasi pendapat umum,
Perbuatan yang melecehkan keinginan rakyat.
Amin
Berkah Dalem †

Greg Edwin

Leave a Reply

Required fields are marked *.