Fiat Voluntas Tua

Bau Busuk Tapi Doyan

| 0 comments

“Sama seperti terjadi pada zaman Nuh demikian pulalah halnya kelak pada hari Anak Manusia”

Untuk anda yang sering turun-naik menggunakan taxi, pernahkah anda mendapatkan kendaraan taxi yang bau rokok dan (maaf) supir taxinya ber-BB (bukan black berry, tapi bau badan) yang mencolok hidung? Apa yang anda lakukan? Buka jendela atau memilih turun pada perhentian terdekat untuk ganti taxi lainnya? Kalau tidak ada pilihan lain, ditengah hujan deras misalnya, maka bersiaplah menutup hidung yang gatal seraya menahan nafas sampai tujuan. Pada umumnya mereka yang menjaga kebersihan pasti mengutamakan kebersihan lingkungan sekitarnya, baik rumah dan tempat kerjanya, termasuk kebersihan badannya sendiri. Mereka juga tidak ingin mengganggu ‘kenyamanan’ orang lain akibat dirinya yang kurang ‘bersih’.

Tidak persis sama, tapi paling tidak seperti itulah beda tipis antara kekudusan dan ketidak-kudusan. Tidak bisa disatukan. Begitu ada ketidak-kudusan, hilanglah kekudusan itu. Begitu ada bau sedikit saja, hilanglah kenyamanan. Dosa tidak bisa bersatu dengan kekudusan. Dibutuhkan perjuangan untuk hidup menjauh dari dosa.

Dimanakah Tuhan? Pertanyaan menarik yang dilemparkan kepada Yesus. Hhhmmm… dan sementara itu sekian banyak orang disekitarNya tidak ada yang menyadari kehadiranNya sebagai Tuhan sama sekali. Mereka sudah melihat apa yang dilakukanNya baik pengajaranNya dan segala mujizat dilakukanNya, toh tetap juga mereka  tidak menyadari siapa Yesus. Kenapa. Mereka yang lebih memilih hidupnya dikelilingi dosa akan sulit mengenali kehadiran Tuhan. Manusia sibuk dengan makan, minum dan segala yang keduniawian sehingga menafikan yang rohaniah. Tidak menyadari kehadiran Tuhan dalam hidupnya.

Manusia memilih tinggal didalam dosa, walaupun busuk baunya menjauhkannya dari Tuhan Sang pencipta. Manusia seperti burung nazar, lebih senang barang busuk, lebih senang menikmati hidup dalam dosa daripada tawaran kehidupan keselamatan yang diberikan untuk masuk kedalam Kerajaan Allah. Masih banyak yang mengutamakan kepentingan dirinya sendiri dan menjauh dari Tuhan, sehingga kematian kekal adalah ganjarannya. Tetapi mereka yang berjuang melawan kedosaan, berniat menjadi semakin sempurna dan bertobat untuk kembali memandang wajah Allah, justru akan mendapatkan kehidupannya dalam kekekalan.

Semoga di hari yang spesial ini 11/11/11 kita menyadari betapa busuk dan baunya kehidupan kita sehinga kitapun jijik karenanya. Hanya kemurahan Allah memampukan kita untuk bangkit dan kembali berpaling padaNya, sang pemilik kehidupan, yang telah menawarkan kekekalan melalui pengorbanan Kristus dikayu salib.  Jangan sampai kita menyalibkanNya lagi dengan kedosaan kita.

===========================================================================================

“ Dan sama seperti terjadi pada zaman Nuh, demikian pulalah halnya kelak pada hari-hari Anak Manusia: mereka makan dan minum, mereka kawin dan dikawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera, lalu datanglah air bah dan membinasakan mereka semua. Demikian juga seperti yang terjadi di zaman Lot: mereka makan dan minum, mereka membeli dan menjual, mereka menanam dan membangun. Tetapi pada hari Lot pergi keluar dari Sodom turunlah hujan api dan hujan belerang dari langit dan membinasakan mereka semua. Demikianlah halnya kelak pada hari, di mana Anak Manusia menyatakan diri-Nya. Barangsiapa pada hari itu sedang di peranginan di atas rumah dan barang-barangnya ada di dalam rumah, janganlah ia turun untuk mengambilnya, dan demikian juga orang yang sedang di ladang, janganlah ia kembali. Ingatlah akan isteri Lot! Barangsiapa berusaha memelihara nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan barangsiapa kehilangan nyawanya, ia akan menyelamatkannya. Aku berkata kepadamu: Pada malam itu ada dua orang di atas satu tempat tidur, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan. Ada dua orang perempuan bersama-sama mengilang, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan.” [Kalau ada dua orang di ladang, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan.] Kata mereka kepada Yesus: “Di mana, Tuhan?” Kata-Nya kepada mereka: “Di mana ada mayat, di situ berkerumun burung nasar.”

Leave a Reply

Required fields are marked *.