Fiat Voluntas Tua

Ibadat Tobat Tanpa Komuni bagi peserta Komuni Pertama

| 1 Comment

Ritus Pembuka

Lagu Pembuka

Tanda Salib dan Salam

Pemimpin Ibadat      :        Dalam nama (…) Bapa dan Putera, dan Roh Kudus.

Umat                              :        Amin.

Pemimpin Ibadat      :        Rahmat Tuhan kita Yesus Kristus, cinta kasih Allah dan  persekutuan Roh Kudus besertamu.

Umat                              :        Dan sertamu juga.

Kata Pengantar

Pemimpin Ibadat      :

Anak-anak terkasih dalam Yesus Tuhan, kita berkumpul disini untuk bersama-sama melaksanakan Ibadat Tobat dan menerima Sakramen Tobat pribadi dalam rangka mempersiapkan diri dan hati menyambut Tubuh Kristus dalam rupa Hosti Suci untuk pertama kali secara pribadi pada Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus.

Sebagai umat Katolik, haruslah kita hayati sungguh-sungguh bahwa inti hidup Kristen adalah bertobat; meninggalkan dosa dan kegelapan, lalu hidup sebagai anak-anak terang (Ef 5:8). Orang yang bertobat adalah orang yang dengan tulus menyadari kelemahan dan kedosaanya, dan dengan rindu mendambakan perdamaian kembali dangan Allah dan dengan sesama manusia, seperti anak hilang yang kembali kepada bapanya yang penuh kasih (Luk 15:11-32). Yesus sendiri bersabda, “Akan ada sukacita besar di Surga karena satu orang berdosa yang bertobat.” (Luk 15:7).

Tobat berpuncak pada pengakuan dan pengampunan. Inilah yang disebut rekonsiliasi atau perdamaian kembali. Perdamaian ini merupakan peristiwa suka-cita yang membawa penyegaran dan hidup baru, karena itu Allah sendiri mendamaikan orang berdosa dengan diri-Nya (2 Kor 5:18). Karena itu ibadat tobat yang kita lakukan ini disebut Perayaan Tobat. Peristiwa tobat merupakan peristiwa sukacita yang harus dirayakan. (Luk 15:7).

Penerimaan Sakramen Tobat secara pribadi di hadapan Imam merupakan perwujudan dari tobat, berarti orang berdosa kembali menjalin ikatan yang baik dengan Allah dan sesama warga Gereja. Penerimaaan Sakramen Tobat pribadi menjadi suatu kebiasaan atau tradisi karena dalam perjalanan sejarahnya, tradisi Sakramen Tobat ini telah mampu melestarikan, menopang, meneguhkan, membentuk dan membangun kehidupan dan kesatuan umat.

Anak-anak terkasih, agar Sakramen Tobat yang akan kita terima ini sungguh merupakan peristiwa pertobatan yang sejati sehingga layak kita rayakan, marilah kita mengawali pertobatan kita ini dengan mohon terang dan bimbingan Roh Kudus.

 

U Doa Mohon Terang dan Bimbingan Roh Kudus (bersama-sama)

P & U : Ya Allah Bapa yang Maha Kuasa, kami bersyukur kepada-Mu karena Roh Kudus yang telah Kau curahkan ke dalam hati kami.

Kehadiran-Nya dalam hati kami telah membuat kami menjadi Bait kehadiran-Mu sendiri, dan bersama Dia pula kami telah Kau lahirkan kembali menjadi anak-anak-Mu.

Ya Allah Bapa yang Maha Kasih, Roh Kudus itulah yang menjadi penghibur dan penolong yang Kau utus dalam nama Kristus. Dialah Roh Kebenaran yang memimpin kami kepada seluruh kebenaran. Roh Kudus itu pula yang telah mengajarkan segala sesuatu kepada kami dan mengingatkan kami akan Firman yang telah dikatakan oleh Yesus agar kami selalu dituntun oleh Firman-Nya.

Melalui Roh Kudus-Mu ini kami mohon ya Allah Bapa yang Maha Murah, sudilah Engkau membimbing kami yang saat ini berkumpul bersama untuk merayakan tobat kami. Melalui bimbingan Roh Kudus-Mu, sudilah Engkau membimbing kami untuk peka akan dosa-dosa yang telah kami lakukan dan kembali setia pada kehendak-Mu dan dengan demikian kami Kau beranikan untuk menjadi saksi Putera-Mu dan menjadi pelayan sesama serta menjadi garam dan terang dunia.

Semoga Roh Kudus-Mu selalu memimpin kami dengan lembut dan ramah, menuntun kami dengan cermat dan teguh. Semoga Roh Kudus-Mu menjadi daya Ilahi didalam diri kami pribadi, didalam kehidupan beriman dan dalam bermasyarakat, dan menghantar kami masuk kedalam kemuliaan surgawi untuk berbahagia abadi bersama Bapa dan Putera dan Roh Kudus.

Amin.

 

Liturgi Sabda

U Bacaan Injil Lukas 15:11-32

Pemimpin Ibadat      :        Tuhan sertamu.

Umat                     :        Dan sertamu juga.

Pemimpin Ibadat      :        Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas.

Umat                     :        Dimuliakanlah Tuhan.

Pemimpin Ibadat      :

 

Yesus berkata lagi: “Ada seorang mempunyai dua anak laki-laki. Kata yang bungsu kepada ayahnya: Bapa, berikanlah kepadaku bagian harta milik kita yang menjadi hakku. Lalu ayahnya membagi-bagikan harta kekayaan itu di antara mereka. Beberapa hari kemudian anak bungsu itu menjual seluruh bagiannya itu lalu pergi ke negeri yang jauh. Di sana ia memboroskan harta miliknya itu dengan hidup berfoya-foya. Setelah dihabiskannya semuanya, timbullah bencana kelaparan di dalam negeri itu dan iapun mulai melarat. Lalu ia pergi dan bekerja pada seorang majikan di negeri itu. Orang itu menyuruhnya ke ladang untuk menjaga babinya. Lalu ia ingin mengisi perutnya dengan ampas yang menjadi makanan babi itu, tetapi tidak seorangpun yang memberikannya kepadanya. Lalu ia menyadari keadaannya, katanya: Betapa banyaknya orang upahan bapaku yang berlimpah-limpah makanannya, tetapi aku di sini mati kelaparan. Aku akan bangkit dan pergi kepada bapaku dan berkata kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa, aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa; jadikanlah aku sebagai salah seorang upahan bapa.

Maka bangkitlah ia dan pergi kepada bapanya. Ketika ia masih jauh, ayahnya telah melihatnya, lalu tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ayahnya itu berlari mendapatkan dia lalu merangkul dan mencium dia. Kata anak itu kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa, aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa.

Tetapi ayah itu berkata kepada hamba-hambanya: Lekaslah bawa ke mari jubah yang terbaik, pakaikanlah itu kepadanya dan kenakanlah cincin pada jarinya dan sepatu pada kakinya. Dan ambillah anak lembu tambun itu, sembelihlah dia dan marilah kita makan dan bersukacita. Sebab anakku ini telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali. Maka mulailah mereka bersukaria.

Tetapi anaknya yang sulung berada di ladang dan ketika ia pulang dan dekat ke rumah, ia mendengar bunyi seruling dan nyanyian tari-tarian. Lalu ia memanggil salah seorang hamba dan bertanya kepadanya apa arti semuanya itu.

Jawab hamba itu: Adikmu telah kembali dan ayahmu telah menyembelih anak lembu tambun, karena ia mendapatnya kembali dengan sehat.

Maka marahlah anak sulung itu dan ia tidak mau masuk. Lalu ayahnya keluar dan berbicara dengan dia.

Tetapi ia menjawab ayahnya, katanya: Telah bertahun-tahun aku melayani bapa dan belum pernah aku melanggar perintah bapa, tetapi kepadaku belum pernah bapa memberikan seekor anak kambing untuk bersukacita dengan sahabat-sahabatku. Tetapi baru saja datang anak bapa yang telah memboroskan harta kekayaan bapa bersama-sama dengan pelacur-pelacur, maka bapa menyembelih anak lembu tambun itu untuk dia.

Kata ayahnya kepadanya: Anakku, engkau selalu bersama-sama dengan aku, dan segala kepunyaanku adalah kepunyaanmu. Kita patut bersukacita dan bergembira karena adikmu telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali.”

Demikianlah Injil Tuhan.

Umat : Terpujilah Kristus.

U Renungan Singkat

 

Pemeriksaan Batin

Pemimpin Ibadat      :        Anak-anak terkasih, marilah kita mengadakan pemeriksaan batin secara pribadi dalam kebersamaan dan secara terpimpin.

Pemeriksaan batin adalah langkah awal untuk menuju ke pertobatan karena lewat pemeriksaan batin ini kita dibantu untuk jujur dihadapan Allah, menyadari dan mengakui kekurangan yang tidak dapat kita tutupi. Sebab kalau kita berkata bahwa kita tidak berdosa, kita menipu diri, dan kebenaran tidak ada dalan kita. (1 Yoh 1:8). Pemeriksaan batin dapat membantu kita semakin sadar akan kebaikan Allah dan membangkitkan penyesalan yang tulus atas dosa.

Mari kita masuk dalam keheningan didalam diri kita masing-masing dan bertanya secara jujur:

Menurut impian Allah: manusia di hadapan-Nya sebagai ciptaan-Nya. Bagaimana tanggung jawab atas imanku itu dan atas perintah Yesus untuk mengasihi Allah lebih dari segala sesuatu dengan segenap akal, budi, jiwa dan raga?

hening sejenak

Menurut impian Allah: manusia di hadapan manusia lainnya sebagai saudara. Bagaimana dengan tanggung jawabku atas perintah utama Yesus yakni kasih terhadap sesama khususnya mereka yang miskin, hina, kecil, lapar, terkucilkan, yang membenci aku, yang selalu menjengkelkan aku, yang memusuhi aku, yang memfitnah aku, seperti diriku sendiri?

hening sejenak

Menurut Impian Allah: anak-anak adalah gambaran empunya Kerajaan Allah. Bagaimana sikap dan tanggung jawab ku sebagai anak-anak yang amat dikasihi Yesus, terhadap orang tua, saudara, guru, teman, dan lingkungan?

hening sejenak

 

Penerimaan Sakramen Tobat secara Pribadi

 

Pemimpin Ibadat      :

 

Anak-anak terkasih dalam Yesus Kristus, saat ini Allah yang Maha Kasih dengan tangan terbuka menunggu pertobatan kita. Seperti anak yang hilang, setelah sadar akan kesalahannya mau kembali dan berkata jujur dihadapan Allah, marilah kita sekarang secara jujur juga mengakukan dosa kita dihadapan Allah melalui Imam-Nya dan menyatakan penyesalan kita serta mohon rahmat pengampunan-Nya.

Mari kita menerima Sakramen Tobat kita secara pribadi.

Para Imam memasuki ruangan yang sudah disediakan, umat menanti giliran sambil mendaraskan doa rosario disertai dengan menyanyikan beberapa lagu sebagai selingan, atau doa-doa devosi dari Puji Syukur seperti PS: 208, 209, 214, dll.

 

Berikut tatacara penerimaan Sakramen Tobat secara pribadi

 

Pada saat kita memasuki kamar yang telah dipersiapkan, kita berlutut dan menerima kata pengantar dari Imam, kemudian membuat tanda salib sebagai pembukaan pertobatan kita.

 

Kemudian katakanlah:

Umat : Romo, Sakramen Tobat yang terakhir saya terima ialah … (sebutkan kapan terakhir kali menerima Sakramen Tobat)

Jika ini pertama kalinya menerima Sakramen Tobat, katakanlah:

Umat : Romo, ini penerimaan Sakramen Tobat saya untuk pertama kalinya …

 

Kemudian ucapkanlah:

Umat : Romo, dari saat terakhir saya menerima Sakramen Tobat sampai saat ini, saya sadari telah melakukan dosa-dosa dan oleh karena itu pada saat ini dihadapan Romo saya mau mengaku kepada Allah Bapa yang Maha Kuasa dan kepada seluruh umat Allah yang kudus, bahwa saya telah berdosa dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan dan kelalaian, khususnya bahwa saya telah berdosa …

(sebutkan dosa Anda dengan jujur)

           Saya sungguh menyesal atas semua dosa saya itu, dan dengan hormat saya meminta pengampunan serta penintensi yang berguna bagi saya.

 

Setelah itu, dengarlah nasihat dari Romo dan apa yang harus anda lakukan sebagai penintensi atas dosa anda dengan seksama.

Jika sudah mendapatkan nasihat, Romo akan meminta anda untuk mengucapkan doa tobat PS 25

 

Umat : Allah yang Maha rahim, aku menyesal atas dosa-dosaku. Sungguh patut Engkau hukum, terutama karena aku telah tidak setia kepada Engkau yang Maha Pengasih dan Maha Baik bagiku. Aku benci akan segala dosaku, dan berjanji dengan pertolongan rahmat-Mu hendak memperbaiki hidupku dan tidak akan berbuat dosa lagi. Allah Yang Maha Murah, ampunilah aku orang berdosa ini. Amin.

 

Pada waktu Imam memberikan absolusi, anda harus membuat tanda salib, mengucapkan kata terima kasih, lalu keluar dari kamar pengakuan dan kembali ke tempat duduk.

 

Di tempat duduk, Anda diwajibkan melakukan apa yang telah diperintahkan oleh Imam sebagai penintensi dari dosa-dosa anda.

Kemudian bergabung dengan umat yang lain untuk mendaraskan doa rosario sembari menunggu hingga seluruh umat selesai menerima Sakramen Tobat.

 

 

 

 

Doa Syukur atas Pengampunan (PS 27)

 

Pemimpin Ibadat      :

 

Marilah kita berdoa bersama  —hening sejenak

Allah Bapa yang Maha Rahim, Engkau tidak menghendaki kematian orang berdosa. Sebaliknya, Engkau menghendaki supaya kami bertobat dan hidup. Maka Engkau mengundang orang berdosa untuk bertobat, dan kepada kami yang bertobat Engkau melimpahkan pengampunan. Kesalahan kami Engkau hapuskan, dan dosa kami tidak Kau ingat lagi.

Terima kasih ya Allah, atas pengampunan yang Kau berikan kepada kami. Semoga sukacita di Surga karena satu orang berdosa bertobat juga menjadi sukacita kami. Semoga sukacita pengampunan ini mendorong kami selalu hidup rukun dan damai dengan seluruh umat-Mu.

Ya Allah, perkenankanlah kini kami pergi dalam damai dan selalu ingat akan Sabda Putera-Mu yang menghendaki kami tidak berbuat dosa lagi. Amin.

 

Pemimpin Ibadat      :

Marilah kita berdiri serta menyatukan seluruh doa dan tobat kita, dan menutup seluruh Ibada Sakramen Tobat kita dengan mendaraskan doa yang diajarkan Yesus sendiri Bapa kami yang di Surga,…

 

Berkat dan Pengutusan

Pemimpin Ibadat      :        Marilah kita mohon berkat dari Tuhan

Semoga Tuhan beserta kita

Umat                     :        Sekarang dan selama-lamanya

Pemimpin Ibadat       :       Semoga seluruh tobat dan kehidupan kita selanjutnya selalu diberkati oleh Allah Bapa yang Maha Kuasa.

Umat                     :        Dalam Nama † Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin.

Pemimpin Ibadat        :      Marilah kita pulang untuk tidak berbuat dosa lagi dan menghasilkan buah sesuai dengan pertobatan kita.

Umat                     :        Syukur kepada Allah

U Lagu Penutup

One Comment

  1. makasih bu tulisannya
    saya diakon Asran Making, SSCC
    dulu pernah mengikuti program seminar hagai di jogja
    saya sekarang di Jakarta, tugas diakonat di paroki Pantai Indah Kapuk
    moga Tuhan memberkati karya-karya ibu

Leave a Reply

Required fields are marked *.