Fiat Voluntas Tua

Kabarkan Kebangkitan

| 1 Comment

Aku telah melihat Tuhan!” dan juga bahwa Dia yang mengatakan hal-hal itu kepadanya.

Ketika kedua murid itu pulang setelah mendapati kubur yang kosong itu, Maria tetap tinggal di sana. Tak henti-hentinya ia menangis, seseorang telah mengambil jenazah Yesus yang dikasihinya itu.
Umumnya wanita berusaha menyembunyikan tangisnya di hadapan orang yang tak dikenal, tetapi Maria tak mampu menahan tangisnya.
Ia tidak menyangka akan kebangkitan Yesus karena mata jasmaninya telah menutupi pengelihatannya, bahkan ia tidak mengenali Yesus yang menampakkan diri dan menyapanya. Ia menganggap Yesus sudah mati disalibkan, dan ia berfokus pada jenazah-Nya.

Selama tidak menggunakan mata rohani, bisa jadi kita tidak menyadari kehadiran Yesus di hadapan kita.   Bisa jadi kita menganggap Yesus adalah orang asing, seperti Maria menganggap Yesus adalah penunggu taman. Kalau kita mau, sebenarnya kita bisa mengenali tanda-tanda kehadiran-Nya itu, seperti yang dialami Maria Magdalena, ia mengenali Yesus setelah Yesus memanggil namanya, cerminan relasi yang eksklusif karena ia dibebaskan dari tujuh roh jahat. Dengan menjalin relasi yang eksklusif, akan lebih mudah bagi kita untuk menyadari kehadiran-Nya dalam hidup kita. Ketika Ia hadir, semestinya kita juga tahu bahwa Ia tidak sekedar mampir, tetapi memang secara khusus datang untuk menjumpai kita.

Maria Magdalena mendapat kehormatan sebagai orang yang pertama melihat Yesus setelah kebangkitan-Nya itu. Mengapa Yesus tidak menampakkan diri-Nya kepada Petrus atau murid-Nya yang lain padahal Petruslah yang pertama masuk ke dalam kubur itu?
Apakah Yesus khawatir Petrus akan menganggap-Nya sebagai hantu yang gentayangan? Saat itu Petrus memang dalam keadaan krisis iman, sampai tiga kali ia menyangkal Yesus.
Maria tidak ikut pulang, ia tetap di sana mencari tahu kemana gerangan jenazah Yesus dibawa, sementara Petrus lebih mementingkan memberi kabar kepada yang lain. Memang Marialah yang pertama kali datang ke kubur itu.

Maria juga mendapat kehormatan yang jauh lebih penting, mendapat tugas dari Yesus untuk menyampaikan kabar tentang kebangkitan-Nya, tentang kemenangan-Nya melawan kuasa maut, menjadi saksi Yesus. Kita memang bukan orang yang pertama seperti Maria ini, tetapi tugas pewartaan bukan semata-mata tugas Maria seorang.
Semestinya kita juga pergi kepada saudara-saudara kita dan mengabarkan tentang kebangkitan ini, untuk  mengabarkan bahwa rohani kita yang selama ini mati kini telah bangkit, menebar kebaikan dan belas-kasih kepada siapa saja. – Sandy Kusuma

==============================================================================================

Bacaan Injil, Yoh 20:11-18
Tetapi Maria berdiri dekat kubur itu dan menangis. Sambil menangis ia menjenguk ke dalam kubur itu, dan tampaklah olehnya dua orang malaikat berpakaian putih, yang seorang duduk di sebelah kepala dan yang lain di sebelah kaki di tempat mayat Yesus terbaring.
Kata malaikat-malaikat itu kepadanya: “Ibu, mengapa engkau menangis?” Jawab Maria kepada mereka: “Tuhanku telah diambil orang dan aku tidak tahu di mana Ia diletakkan.”
Sesudah berkata demikian ia menoleh ke belakang dan melihat Yesus berdiri di situ, tetapi ia tidak tahu, bahwa itu adalah Yesus.
Kata Yesus kepadanya: “Ibu, mengapa engkau menangis? Siapakah yang engkau cari?” Maria menyangka orang itu adalah penunggu taman, lalu berkata kepada-Nya: “Tuan, jikalau tuan yang mengambil Dia, katakanlah kepadaku, di mana tuan meletakkan Dia, supaya aku dapat mengambil-Nya.”
Kata Yesus kepadanya: “Maria!” Maria berpaling dan berkata kepada-Nya dalam bahasa Ibrani: “Rabuni!”, artinya Guru.
Kata Yesus kepadanya: “Janganlah engkau memegang Aku, sebab Aku belum pergi kepada Bapa, tetapi pergilah kepada saudara-saudara-Ku dan katakanlah kepada mereka, bahwa sekarang Aku akan pergi kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allah-Ku dan Allahmu.”
Maria Magdalena pergi dan berkata kepada murid-murid: “Aku telah melihat Tuhan!” dan juga bahwa Dia yang mengatakan hal-hal itu kepadanya.

One Comment

  1. Banyak tulisan anda yang masuk ke blog saya, baiklah saya akan coba menghibur dengan sebuah syai`r, sebagai jalan menuju akan akan Tuhan.

    Aku Di Mana
    Oleh M.Nasir Bako

    Sebuah gelas bening terlihat
    Tinggi di angkat putih bercahaya
    Di isi air penuh memuat
    Tak ada sifat kalau di terka

    Apa berisi di dalam padat
    Jauh terlihat tak tau sama
    Karna menyatu sama berkilat
    Tidak terhambat debu tiada

    Saat ku hampa tinggalkan jasad
    Kala ku sadar terpisah dua
    Saat menyatu Aku dengan Zat
    Fanalah jasad aku di mana

    Hancur lebur seluruh jasad
    Tiada tempat Tiada rasa
    Begitu asyik di dalam lezat
    Itu ibarat air dan kaca

    Kutpameu,020909

Leave a Reply

Required fields are marked *.