Fiat Voluntas Tua

Belajar Melayani dari Para Pelayan

| 0 comments

Anak Manusia datang untuk melayani dan memberikan nyawaNya menjadi tebusan bagi banyak orang”

Teladan akan ketaatan diberikan Yesus yang menjalankan tugas berat Allah Bapa sampai detik terakhir Ia menyerahkan nyawanya demi tebusan jiwa banyak orang. Seberapa banyak? Sebanyak-banyaknya orang yang percaya akan rahmat penebusan Kristus. Iatelah menjadi silih, menjadi pembayar lunas atas dosa-dosa kita sehingga kita yang menerimanya sebagai Juru Selamat dibebaskan dari tanggungan dosa dikemudian hari.

Ketaatan terhadap panggilan pelayanan Yesus dapat kita rasakan dan alami melalui berbagai karya para rohaniwan serta biarawan/ti yang telah mendarmabaktikan hidupnya kepada Kristus. Mereka telahmenyalibkan kehidupan pribadinya demi Kristus dan mengabdikan seluruh hidupnya melayanibanyak orang, baik di dunia pendidikan, kesehatan, pengasuhan anak yatim piatu, lansia dan cacad dsb. Sepasang kaki mereka siap untuk melangkah kemana saja mereka diutus. Saat satu kaki berpijak untuk bekerja melayani umat, satu kaki lagi harus siap melangkah.

Dalam kehidupan kita masing-masing kita berjumpa dengan banyak rohaniwan serta biarawan/ti, sejak kita dibaptis sampai setiap orang disekitar kita seperti orang-tua dan anak-anak kita dibaptis. Demikian pula saat menerima sakramen ekaristi dan pengakuan dosa, bisa dihitung berapa banyak imam diutus melayani kita agar kita semakin dekat denganNya. Saat kita bersekolah sejakkecil, kita didampingi para suster mengenal Yesus dalam keseharian. Juga pada saat sakit kita bisa melihat tangan-tangan para suster melayani kita. Tuhan kirimkan mereka melayani tiap segi kehidupan iman kita. Belum terhitung karya mereka bagi anak-anak yang kurang beruntung, penderita lepra, para pengungsi dsb.

We just take it for granted, seolah semuanya memang sudah seharusnya ada….sampai suatu saat tibalah kita pada detik-detik perpisahan manakala mereka harus pergi melangkah menjalani tugas perutusan yang lain. Di saat inilah kita merasakan betapa kita merasa kehilangan akan kehadiran mereka yang selama ini setia mendampingi kita. Melalui perpisahan inipula kita bisa menyadari betapa Tuhan begitu baik mendampingi kita melalui karya mereka. Kita bisa merasakan ketaatan Kristus juga terpancar melalui ketulusan mereka dalam melayani kita.

Selamat menjalankan tugas baru di paroki St Teresia Bongsari Semarang kepada Romo R.Maryono SJ, terimakasih atas segala bimbingan, ketulusan dan kesabaran selama 6 tahun mendampingi kami, umat dan Dewan Paroki Blok Q sehingga kami b  isa sampai pada titik perjalanan iman saat ini. Tak terhitung berapa banyak bayi telah dibaptis, juga pasangan-pasangan baru menerima berkat pernikahan dari romo apalagi mereka yang mengalami pemulihan melalui sakramen pengakuan dosa, Para pengurus yang minim pengalaman belajar dari romo bagaimana melayani umat berbagai usia dan keadaan. Bukan hanya itu, kami para ibu selain belajar menjadi prodiakon juga belajar seni memasak dari romo yang senang melayani umat. Begitu banyak tantangan telah kita hadapi bersama-sama dengansuka-cita dalam membawa perubahan demi perubahan di berbagai segi pelayanan umat. Semoga ditempat yang baru romo senantiasa dilimpahi ketabahan, kesabaran dan kasih senantiasa.

Demikian pula kami ucapkan selamat datang kepada Romo J Sudriyanto SJ, sebagai romo paroki yang baru. Kami siap mendampingi romo menjalankan tugas penggembalaan umat termasuk menghadapi berbagai pembaharuan yang diperlukan. Kami berjanji membuat romo betah di paroki kami. Mungkin tidak sebaik paroki Duren Sawit, tetapi yang pasti harus bisa lebih baik lagi :D

Mari kita senantiasa doakan setiap rohaniwan serta para biarawan/ti yang telah Tuhan kirimkan dalam setiap sisi kehidupan kita agar mereka tetap dikaruniai kasih dan rahmat ditengah ketaatan dan ketulusan dalam memenuhi panggilan Kristus. Semoga kita senantiasa belajar dari para romo untuk tetap setia melayani dan siap menerima perutusan-perutusan yang baru. Bekerja dengan dua kaki, satu kaki menapak dan satu kaki bersiap melangkah menuju perubahan demi perubahan yang membuat kita lebih baik lagi dalam melayani Tuhan. Ad Maiorem Dei Gloriam.

===============================================================================================

Bacaan Injil Mat 20:17-28
Kata Yesus: “Apa yang kaukehendaki?” Jawabnya: “Berilah perintah, supaya kedua anakku ini boleh duduk kelak di dalam Kerajaan-Mu, yang seorang di sebelah kanan-Mu dan yang seorang lagi di sebelah kiri-Mu.” Tetapi Yesus menjawab, kata-Nya: “Kamu tidak tahu, apa yang kamu minta. Dapatkah kamu meminum cawan, yang harus Kuminum?” Kata mereka kepada-Nya: “Kami dapat.” Yesus berkata kepada mereka: “Cawan-Ku memang akan kamu minum, tetapi hal duduk di sebelah kanan-Ku atau di sebelah kiri-Ku, Aku tidak berhak memberikannya. Itu akan diberikan kepada orang-orang bagi siapa Bapa-Ku telah menyediakannya.” Mendengar itu marahlah kesepuluh murid yang lain kepada kedua saudara itu. Tetapi Yesus memanggil mereka lalu berkata: “Kamu tahu, bahwa pemerintah-pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi dan pembesar-pembesar menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka. Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu; sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.”

Leave a Reply

Required fields are marked *.