Fiat Voluntas Tua

Garis Keturunan Sang Juru Selamat

| 0 comments

Yakub memperanakkan Yusuf, suami Maria, yang melahirkan Yesus yang disebut Kristus.

Kesetiaan kadang memang harus dilakukan dengan disiplin diri. Saat saya memaksakan diri untuk membaca Alkitab setiap hari satu bab  di masing-masing Kitab Perjanjian, ada bagian-bagian yang waktu itu saya baca saja tanpa saya pahami maksudnya. Yang penting saya lakukan bagian saya, nanti siapa tahu suatu saat baru akan dibukakan pengertian akan maksud perikop tersebut. Mungkin cara saya membaca Alkitab salah, tetapi akhirnya saya mampu menyelesaikan satu Alkitab sekitar hampir dua tahun; tapi jangan tanya apakah saya mengerti ‘semuanya’.  Yang jelas satu hal yang saya tahu, saya telah menaklukkan diri saya sendiri; ya saya menaklukkan kemalasan saya. Jadi saat saya membuka Alkitab lagi, saya seperti ‘recall’ memory tentang apa saja yang sempat masuk ke otak terus turun ke hati. Nah, bacaan Injil hari ini termasuk bagian yang saya ‘skip’ karena sulit dicerna.

Terus terang saja waktu itu saya gak mengerti blas. Ini apa-apan maksudnya ? kok ada silsilah segala dimasukkan ke dalam Alkitab. Tapi saya tidak mengeraskan hati, pokoknya baca aja terus deh. Gimana aja lah Tuhan juga tahu waktu itu kan saya masih pemula, ngerti gak ngerti baca aja teruuuus….

Membaca silsilah Yesus sebenarnya kita seperti membayangkan film sejarah yang panjaaang sekali. Film yang menayangkan betapa berlikunya janji yang diberikan Tuhan kepada Abraham, atau Nabi Ibrahim (dalam ajaran saudara kita)  dari saat disampaikan hingga menjadi kenyataan. Abraham yang disebut Bapa segala bangsa, yang disebut orang suci pada 3 agama besar didunia, harus percaya bahwa janji Tuhan akan menjadi kenyataan, walaupun istrinya mandul. Inilah seputar janji Tuhan di kitab Kejadian 18:18-19

18:18 Bukankah sesungguhnya Abraham akan menjadi bangsa yang besar serta berkuasa, dan oleh dia segala bangsa di atas bumi akan mendapat berkat?
18:19 Sebab Aku telah memilih dia, supaya diperintahkannya kepada anak-anaknya dan kepada keturunannya supaya tetap hidup menurut jalan yang ditunjukkan TUHAN, dengan melakukan kebenaran dan keadilan, dan supaya TUHAN memenuhi kepada Abraham apa yang dijanjikan-Nya kepadanya.”

Diantara keturunan Abraham pun pasti ada beberapa anak dan keturunan. Jadi ada juga yang dilewatkan dan ada juga yang tidak disebut. Berhubung tulisan ini mengikuti tradisi Yahudi, yang menganut faham paternalistik. pasti yang perempuan (maaf) tidak tercatat karena memang perempuan adalah warga negara kelas dua. Padahal yang melahirkan perempuan ya? Maksa deh… hahaha…

Diantara sedikit perempuan yang tercatat dalam silsilah Yesus Kristus tersebut, Rut termasuk  tokoh perempuan dalam Alkitab yang saya kagumi. Kalau baca kisah tentang Rut, dia seharusnya tidak masuk hitungan karena dia bukan keturunan Yahudi. Dia orang non-Yahudi, seharusnya tidak masuk dalam hitungan rencana Allah semula. Tapi karena ketulusannya pada mertuanya, Naomi, yang orang Yahudi, ia mau ikut sampai kekampung halamannya dan mengikuti Allahnya Naomi. And… woalla… lahirlah si Isai. Artinya, ternyata gak berlaku tuh ‘aturan’ Yahudi dan non Yahudi, sepanjang mereka mau dipakai sebagai saluran serta perwujudan rencana Allah yang menyelamatkan banyak orang.

Setelah mempelajari satu persatu ‘sejarah’ nama-nama yang kelewatan ‘dipakai’ menjadi bagian rencana kedatangan Juru Selamat, ternyata banyak yang gak bener juga kehidupannya. Daud gak suci-suci amat, pernah jatuh dalam dosa. Salomo apalagi, wuaaah bininya buanyak banget. Mau kawin politik lah or kawin bisnis, pokoknya itulah kekuatan dan sekaligus kelemahan Salomo.  Yang lain juga banyak dosanya, tapi yang penting mereka bertobat dan mau kembali menyerahkan sisa kehidupannya kepada rancangan Allah.

And it happens to us as well, siapapun kita, dimanapun or apapun yang kita lakukan, Tuhan bisa mengubahkannya menjadi bagian perwujudan rencana keselamatanNya bahkan menjadi saluran berkat dan rahmat bagi orang lain. Mereka yang disebut nama-namanya  dalam proses kelahiran Isa Almasih adalah orang-orang biasa,  mereka juga jatuh bangun imannya. Tapi menjadi ‘luar biasa’ karena mereka menyerahkan sisa kehidupannya pada Tuhan, Allah Maha Besar, Sang Pencipta.  Allah menginginkan semua orang, betul semua orang kembali kepadaNya, tidak satupun yang terhilang. Maka Ia memerlukan banyak orang  terlibat dalam menanggapi rancanganNya, rancangan damai sejahtera, agar semakin banyak orang mendapatkan jawaban bahwa mereka boleh kembali bersamaNya. Halleluya ! Bersukacitalah karena Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub adalah Allah yang hidup dan menghidupkan pengharapan setiap orang.

Pertanyaan berikutnya, apakah kita  juga telah mempersiapkan diri kita agar layak menerima tawaran keselamatan lewat kehadiran Bayi Yesus ditengah kegelapan kehidupan kita ? Masa lalu kita adalah sejarah yang tidak bisa kita ubah, betapapun kelamnya itu. Sama seperti orang-orang yang disebut diatas sebagai bagian dari sejarah kelahiran Kristus. Tapi masa depan kita masih dapat diubahkan bersama dengan Dia. Kalau janji Tuhan sudah jadi kenyataan lewat Bapa Abraham, janji yang sama pun bisa diteruskan lewat kita juga. But it’s all up to each of us, jawabannya ada di tangan kita…….

===============================================================================================

Bacaan Injil Matius (1:1-17)

Inilah silsilah Yesus Kristus, anak Daud, anak Abraham. Abraham memperanakkan Ishak, Ishak memperanakkan Yakub, Yakub memperanakkan Yehuda dan saudara-saudaranya. Yehuda memperanakkan Peres dan Zerah dari Tamar, Peres memperanakkan Hezron, Hezron memperanakkan Ram. Ram memperanakkan Aminadab, Aminadab memperanakkan Nahason, Nahason memperanakkan Salmon. Salmon memperanakkan Boas dari Rahab, Boas memperanakkan Obed dari Rut, Obed memperanakkan Isai. Isai memperanakkan Raja Daud, Daud memperanakkan Salomo dari isteri Uria. Salomo memperanakkan Rehabeam, Rehabeam memperanakkan Abia, Abia memperanakkan Asa. Asa memperanakkan Yosafat, Yosafat memperanakkan Yoram, Yoram memperanakkan Uzia. Uzia memperanakan Yotam, Yotam memperanakkan Ahas, Ahas memperanakkan Hizkia. Hizkia memperanakkan Manasye, Manasye memperanakkan Amon, Amon memperanakkan Yosia. Yosia memperanakkan Yekhonya dan saudara-saudaranya pada waktu pembuangan ke Babel. Sesudah pembuangan ke Babel, Yekhonya memperanakkan Sealtiel, Sealtiel memperanakkan Zerubabel. Zerubabel memperanakkan Abihud, Abihud memperanakkan Elyakim, Elyakim memperanakkan Azor, Azor memperanakkan Zadok, Zadok memperanakkan Akhim, Akhim memperanakkan Eliud. Eliud memperanakkan Eleazar, Eleazar memperanakkan Matan, Matan memperanakkan Yakub. Yakub memperanakkan Yusuf, suami Maria, yang melahirkan Yesus yang disebut Kristus. Jadi seluruhnya ada empat keturunan dari Abraham sampai Daud, empat belas keturunan dari Daud sampai pembuangan Babel, dan empat belas keturunan dari pembuangan ke Babel sampai Kristus.

Leave a Reply

Required fields are marked *.