Fiat Voluntas Tua

Adakah Yang Baik dari Indonesia?

| 0 comments

“Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazaret?”

Rasanya hari-hari ini kita paling minder diapit negara-negara tetangga kita. Panggilan “indon” benar-benar melecehkan, apalagi dengan keadaan barter petugas DKP dengan nelayan negara tetangga membuat supir taksi bisa berkomentar “negara anda memang bodoh!” … hadooh! Apa yang baik dari Indonesia, kalau yang keluar hanya berita-berita tentang skandal korupsi, berita kemiskinan silih berganti dan skandal video mesum yang    jadi trending topic di twitter sekian lama. Ditambah lagi tingginya frekwensi kekerasan yang muncul oleh para ormas atas nama agama menjelang bulan puasa.

Betulkah tidak ada yang baik dari indonesia seperti apa yang dikatakan penduduk negara tetangga kita? Marilah kita berkaca pada diri-sendiri dengan pertanyaan yang sama. Kita – anda dan saya – adalah orang Indonesia, adakah yang baik yang kita lakukan selama ini? Apakah orang lain perlu tahu dan harus tahu?  Atau karena kita juga tidak mau tahu apa yang sudah baik yang dihasilkan Indonesia, sehingga kita tidak mau terlibat untuk ‘mensiarkan’ KABAR BAIK tentang Indonesia?

Injil hari ini menampar kita dengan dua hal, kita tidak pernah meminta untuk dilahirkan sebagai orang Indonesia tetapi apakah kita telah mengambil waktu merefleksikan diri dengan bertanya “Kebaikan apa saja yang telah saya lakukan selama ini?”. Baik untuk saya atau baik bagi orang lain? Kacamata siapa yang kita gunakan? Apakah orang lain merasakan dampak dari kebaikan kita? Menjadi lebih baikkah dia? Kabar baik apa yang kita akan utarakan saat seseorang bertanya “Apa kabar?” Bukan apa yang sudah dilakukan Indonesia, apa yang kudapat dari Indonesia, tetapi apa yang sudah aku lakukan bagi bangsaku ?

Hal kedua yang menjadi permenungan kita adalah sejauhmana kita mengajak orang lain untuk berbuat kebaikan seperti apa yang dilakukan Filipus pada Natanael yang melecehkan Yesus. Masih banyak orang yang menyangka hal-hal baik akan dihasilkan kalau semuanya baik, kalau keadaan sempurna. Tetapi Yesus membuktikan, dari Nazaret kota yang tidak pernah diperhitungkan – telah lahir seorang Juru Selamat. Tidak ada yang mustahil didalam Tuhan.Berbuat baik itu tidak mengenal ras, suku dan agama.  Mari kita saling mengajak satu sama lain untuk berbuat baik bagi semua orang tanpa pandang bulu. Semua pihak yang berkehendak baik  pastilah menyenangkan hati Tuhan.

Artinya tidak ada yang tidak mungkin dilakukan manakala segala sesuatu tidak seperti yang kita harapkan. Tetaplah berbuat baik walau orang lain mengganggap kita ‘carmuk’ -cari muka, cari kesempatan untuk menonjolkan diri. Tetaplah menolong orang lain, walau ternyata orang tersebut akhirnya menipu kita juga. Tetaplah mengasihi orang lain walaupun pada akhirnya orang tersebut tidak menghargai pengorbanan kita.

Saya yakin bila anda jauh dari negeri ini, anda semakin cinta bangsa ini. Dengar lagu Indonesia saja bisa mengalir air mata.  Melihat makanan Indonesia jadi ingat kampung halaman. Tetapi dimanapun kita berada tetaplah kita miliki keyakinan bahwa ada hal-hal yang baik dan dapat dilakukan setiap warga Indonesia. Kalau saja setiap orang Indonesia melakukan yang terbaik – apapun kondisinya, tetap optimis atas keadaan bangsa ini. Terus menerus melakukan perbaikan di berbagai bidang yang telah Tuhan percayakan kepada kita.  Tidak patah semangat, pantang menyerah. Ambil sikap, jangan berdiam diri dan stop blamming & complaining. Action speaks louder than words. Maka suatu saat nanti negara-negara tetangga kita bisa berkata ” Indonesia memang negara yang besar karena isinya adalah orang-orang yang berani berpikir besar dan berjiwa besar”

=============================================================================================
Bacaan Injil Yoh 1:45-51

“Filipus bertemu dengan Natanael dan berkata kepadanya: “Kami telah menemukan Dia, yang disebut oleh Musa dalam kitab Taurat dan oleh para nabi, yaitu Yesus, anak Yusuf dari Nazaret.” Kata Natanael kepadanya: “Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazaret?” Kata Filipus kepadanya: “Mari dan lihatlah!” Yesus melihat Natanael datang kepada-Nya, lalu berkata tentang dia: “Lihat, inilah seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya!” Kata Natanael kepada-Nya: “Bagaimana Engkau mengenal aku?” Jawab Yesus kepadanya: “Sebelum Filipus memanggil engkau, Aku telah melihat engkau di bawah pohon ara.” Kata Natanael kepada-Nya: “Rabi, Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang Israel!” Yesus menjawab, kata-Nya: “Karena Aku berkata kepadamu: Aku melihat engkau di bawah pohon ara, maka engkau percaya? Engkau akan melihat hal-hal yang lebih besar dari pada itu.” Lalu kata Yesus kepadanya: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya engkau akan melihat langit terbuka dan malaikat-malaikat Allah turun naik kepada Anak Manusia.”

Leave a Reply

Required fields are marked *.