Fiat Voluntas Tua

In Memoriam : Romo Blasius Slamet Lasmunadi Pr

| 3 Comments

RIP Telah berpulang kerumah Bapa Telah Berpulang ke rumah Bapa: RD. Slamet Lasmunadi, PR Di RS. Elizabet, Purwokerto,  pk 21.30 – 13 Agustus 2010. Misa Requiem Hari Senen, 16 Agustus 2010 di Katedral. Akan dimakamkan di Kaliori (berita dari Vikjen)

Sungguh saya sangat berduka kehilangan teman chatting, fesbukan, dan sering mendukung dengan doa-doanya termasuk yang memaksa saya untuk membuat blog ini dan menulis buku.  Selamat jalan romo, tugas sudah selesai, doakan kami senantiasa. Kami akan lanjutkan cita-cita dan impian serta perjuangan romo Slamet.

Setelah bertahun-tahun mengenal romo slamet di dunia maya akhirnya satu kesempatan kita kopidarat juga, saat itu kita sama-sama jadi peserta mengikuti kursus pastoral paroki di Jogya. Saya satu-satunya perempuan diantara para romo dan katekis. Seminggu tinggal bersama di asrama malah tambah gayeng. Dan diantara canda dan tawa, terselip pertanyaan romo: Kenapa ya mbak orang baik selalu dipanggil Tuhan terlebih dulu? Yang disisakan untuk kita ya yang iseng, jahil dan jahat. Waaaah mo… rupanya anda masuk kelas orang baik, Tuhanpun memanggilmu terlebih dulu. Terima kasih untuk semua renungan, untuk semua canda, dan terutama doa-doa bahkan ujub misa khusus untukku di saat perlu di’gembala’kan biar tidak tersesat dan terluka. Selamat beristirahat dalam suka cita dan damai Tuhan mo Slamet.

Ini adalah status fesbuk dua jam sebelum romo slamet dipanggil Tuhan:

Blasius Full : Ketidaksempurnaan hutan di lereng gunung menjadi pemandangan yang indah karena dilihat dari kejauhan. Ketidaksempurnaan manusia pun menjadi indah kalau kita bersedia menci…ptakan “jarak”, agar jelas perbedaan antara engkau dan aku. Allah pun membuat “jarak” dengan manusia, yakni dengan menganugerahkan kehendak bebas untuk mengasihi, bukan untuk berbuat dosa! Jarak yang dibangun menuntut resiko ditolak.

Berikut sisa email yang masih ada di mailbox dan blog ku. You are really the man of God mo !!

Jul 16 – Mbakyuku, maturnuwun nggih…sudah dukung aku banyaaaaak…..ternyata kita “sehati” yaaa…he he he…lebay banget ya…aku buat doa itu kan terinspirasi doa para calon pasangan pengantin yang minta suami dan isterinya nanti sempurna he he he…jadilah doa itu seperti yang Mbak mau juga…kan? Sukses ya buat hari ini Mbak..

warm regards – bslamet

Jul 16- Tuhanpun menjawab ….. (tulisan romo Slamet terhadap doanya mas Arswendo)

Tuhan,Kalau boleh, aku memohon kepada-MuAnugerahkanlah seorang imam yang muda, gantheng, namun ramah,

Janganlah imam itu orang yang judes dan mudah marah kepada umatnya,Kalau boleh imam itu orang yang pandai, tapi juga rendah hati.

Berilah kami seorang imam, yang pandai berkotbah, sehingga kami tidak ngantuk waktu misa, tapi juga dia imam yang bisa menyanyi merdu, jadi misa itu makin hikmat dan agung!

Kalau imam itu pandai bergaul, janganlah hanya bergaul dengan orang yang kaya, memberinya fasilitas yang mewah, tapi imam yang serba bisa bergaul dengan siapapun, dari anak-anak sampai orang tua dan kakek nenek!

Berilah kami imam yang mampu jadi pemimpin yang melayani berbagai macam ragam umat, ada yang mampu tapi tak mau, ada yang mau tapi tak mau, ada yang tidak mau dan tidak mampu.

Berilah kami imam yang hidupnya menghayati kemiskinan, dia lebih suka naik motor daripada mobil, meskipun harus kehujanan seperti umatnya yang miskin, dia tidak suka pakai baju yang mahal mahal harganya, dan syukur imam itu lebih suka pakai HP yang sederhana saja, tidak seperti BB

Berilah kami imam yang punya manegemen bagus, tapi dia tidak “sakleg” dan tahu menempatkan diri dan tahu bagaimana mengelola pekerjaan administratif dengan rapi!

Berilah kami imam yang pandai berkotbah, tapi juga kelakuannya bisa dicontoh oleh umat!

Seorang imam pun berdoa setelah tahbisannya,Tuhan, berilah aku umat paroki yang bisa mengerti diriku, kalau aku lemah dan sering mudah marah. Berilah aku umat yang tidak mudah menuntut dan mudah komentar terhadap kotbah dan kebijakan yang kuambil.

Berilah aku umat yang pendiam namun penurut padaku, sehingga aku bisa merancang karya pastoral dengan baik.

Berilah aku umat yang murah hati, kalaupun ia kaya, ia tidak akan pelit untuk memberikan sumbangannya kepada Gereja.

Berilah aku umat yang tidak pernah menyalahkan diriku, juga kalau akupun memang salah, kumohon mereka dapat memaklumi aku!

Berilah aku umat yang rendah hati yang ramah, tidak galak dan judes, tapi hati yang lapang, bisa menerima sikapku yang kadang kadang kasar dan semaunya..!

Berilah aku umat sebanyak mungikin yang mampu dan mau bekerja untuk terlibat di Paroki, terutama sebagai anggota Dewan Paroki, namun mereka juga pribadi yang murah hati dan tidak suka hitung untung rugi dengan kerja kerasnya.

Berilah aku umat yang selalu memujiku dan mengatakan “Pastor baik banget!” agar hidupku semakin enjoy.

Berilah aku umat yang menghormati wibawaku, bahwa aku bukanlah orang sembarangan, tapi aku orang yang pantas dihormati. Aku bangga kalau ada umat yang takut padaku!

TUHAN pun MENJAWAB DOA UMAT DAN DOA PARA IMAM:Umat-Ku dan para imam-Ku, bukankah kalian itu semua orang yang tidak sempurna? Namun kenapa, hai umat-Ku semuanya, kenapa kalian meminta seorang imam yang sempurna? Apakah adil, Aku memberikan imam yang sempurna untuk menjadi pemimpin parokimu, sementara kamu sendiri juga belum sempurna?

Hai para imam, bukankah kalian juga sama belum sempurna seperti Bapa sempurna di surga? Mengapa kalian semua juga menuntut umatmu menjadi sempurna seperti yang engkau pikirkan? Apakah adil, kalau aku mempercayakan kepadamu umat yang sempurna sementara dirimu tidak sempurna? Apalagi engkau malah bangga ditakuti umatmu? Janganlah engkau bangga bila orang takut padamu, justru kalau engkau membuat orang lain takut, perlulah engkau bertanya pada dirimu, adakah cinta dalam hidupmu?

Nah karena kalian semua, baik imam maupun umat belum sempurna, bertindaklah yang “ADIL”, berkembanglah menuju kesempurnaan bersama-sama! Roh-Ku akan Ku-utus agar kalian semua mampu bekerjasama dengan baik!

Akhirnya seorang imam itu menyadari kekeliruannya, ia tertantang untuk berubah menjadi pribadi yang tidak lagi perfeksionis, tapi menjadi pribadi yang rendah hati. Begitu jugalah umatnya, dia tergerak untuk berubah menjadi pribadi yang ramah dan tidak mudah menghakimi imamnya.

Semoga esok hari ada banyak kejutan yang membuat hidup makin bergairah dan penuh harapan!

Warm regards!

3 Comments

  1. Selamat jalan Romo …tulisan tulisan mu…air di saat aku haus …

  2. ibu… saya mohon pamit untuk “ngunduh” tulisan ibu ini ke FB & milis Gereja Katolik Maria Bunda Segala Bangsa – Nusa Dua, Bali yaa… matursuwun…

  3. “Semua yang diberikan Bapa kepada-Ku akan datang kepada-Ku, dan barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan Kubuang.” (Yoh.6:37)

    Selamat jalan menuju kebahagiaan abadi dalam Kerajaan Surga, Romo Blasius. Selamat menikmati janji TUHAN, yang juga pas dengan kalender liturgi hari JUMAT kemarin:

    “Ada orang yang tidak dapat kawin karena ia memang lahir demikian dari rahim ibunya, dan ada orang yang dijadikan demikian oleh orang lain, dan ada orang yang membuat dirinya demikian karena kemauannya sendiri oleh karena Kerajaan Sorga…. [Dan setiap orang yang karena nama-Ku meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan, bapa atau ibunya, anak-anak atau ladangnya, akan menerima kembali seratus kali lipat dan akan memperoleh hidup yang kekal.]” (Mat. 19:12.[29])

    Terima kasih Romo atas segala perhatian Romo selama ini—tentu saja juga warisan yang Romo tinggalkan dalam bentuk tulisan renungan harian yang akan terbit 14 September 2010. http://www.facebook.com/photo.php?pid=4838782&id=61682362360&ref=fbx_album

Leave a Reply to Caecilia Nita Cancel reply

Required fields are marked *.