Fiat Voluntas Tua

Domba + Serigala + Ular + Merpati = ?

| 0 comments

“Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati”.

Bacaan Injil hari ini seperti dongeng sebelum tidur buat si kecil. Ada domba, serigala, ular dan merpati. Sekaligus semuanya disebut  dalam satu kalimat. Memang Yesus sering sekali menggunakan perumpamaan, tapi rasanya perumpamaan yang menyebut binatang paling banyak dalam satu kalimat hanya dalam perikop ini. Empat binatang ini memang membawa arti tersendiri dalam Alkitab, khususnya Injil.

Yesus baru saja mengutus murid-muridNya pergi berdua-dua, memberikan mereka kuasa lalu meneruskan apa yang telah Ia lakukan dalam pelayanan-pelayananNya sebelumnya. Para murid sudah ikut dan melihat apa yang telah dilakukan oleh Yesus. Sekarang saatnya mereka dilepaskan ke desa-desa tanpa disertai Yesus. Mereka harus melakukannya sendiri sebagai utusan Tuhan Yesus. Yesus tahu bahwa para murid pun akan berhadapan dengan berbagai tantangan seperti yang Ia alami.

Yesus yang beritikad baik ternyata juga bisa ditolak dan diusir di beberapa tempat, bahkan Ia didakwa sesat oleh Ahli Taurat. Maka para murid yang masih polos dan masih harus perlu dibimbing dan digembalakan ini laksana domba yang ditinggalkan gembalanya, berhadapan dengan para ahli Taurat dan Farisi yang seperti serigala. Biasanya kalau serigala datang, gembala turun tangan. Tapi kali ini sang gembala mengijinkan ‘domba’nya berhadap-hadapan dengan si serigala. Bisa dibayangan pertarungannya seperti apa. Gurunya saja diserang para Ahli Taurat dan Farisi, apalagi murid-murid Yesus yang mereka tahu cuma nelayan. Tinggal dicaplok lah.

Manusia adalah serigala bagi sesamanya. Homo Homini Lupus (Plautus) demikian lah manusia bisa menjadi ganas menghadapi manusia lain yang sekiranya mengancam keselamatan atau kepentingannya. Bukankah itu terjadi di dunia bisnis, juga di dunia politik? Hhm…di organisasi intelektual dan agamis pun terjadi kok. Maka apa yang dialami Yesus juga akan dialami para murid, termasuk kita juga yang menjadi para pengikut Kristus. Bisa-bisa malah kita dianggap aneh dan asing karena melawan ‘arus’ dan ‘sistem’ nilai yang berlaku disekitar kita.

Mungkinkah domba bisa selamat bila berhadapan dengan para serigala yang saling memangsa, tanpa bantuan sang gembala dengan tongkatnya? Lalu apa saran Yesus? JawabanNya juga menggunakan perumpamaan lagi ” Jadilah kombinasi antara ular dan merpati” Jangan jadi ular saja atau jangan juga jadi merpati doang. Ular adalah binatang paling cerdik ciptaan Allah (Kej 3:1). Ia berhasil menggocoh manusia di taman Eden, dan akhirnya jatuh dalam dosa. Merpati adalah lambang Roh Kudus yang penuh cinta dan tulus hati. Bahkan burung merpati tidak memiliki empedu, artinya tidakadayang pahit yang disimpannya. Merpati pun setia pada pasangannya. Jadilah tetap setia kepada janji Tuhan sama seperti Yesus setia pada Bapa.

Kombinasi antara ular dan merpati menuntut kita untuk menjadi pandai memanfaatkan dan melihat situasi, tapi jangan larut dengan hal yang jahat. Tetap setia pada panggilan perutusan Bapa kepada kita. Dengan kata lain jadilah bijaksana dan rendah hati, kepala tetap digunakan maksimal tapi hati tetap tertuju pada Tuhan. Kalau kita tidak berusaha menjadi kombinasi antara ular dan merpati tadi, maka bisa jadi kita akan masuk golongan orang yang cerdik tapi tidak tulus atau licik; pakai otak dan kepala tapi tidak pakai hati. Pilihan lain kita bisa terjerumus menjadi golongan orang-orang tulus tapi tidak cerdik; pakai hati tapi tidak pakai …… (tau deh) walhasil kita bisa jadi bulan-bulanan orang yang licik tadi. Kita bisa menjadi korban dari sistem yang ada disekitar kita karena ketidak tahuan atau bahkan ketidakpedulian kita. Inilah kelompok innocent and ignorant. KDL… Kecian D Lu

Hanya orang yang bijaksana lah yang akan luput dari mangsa serigala tadi. Dimanapun mereka hidup, baik di dunia bisnis, dunia politik dsb, hidup merekapun penuh dengan tantangan. Tetapi bila kita memilih hidup dipimpin Roh Kudus, maka apa yang dipikirkan, diperkatakan dan dilakukan selalu sejalan dengan rencana Tuhan. Walaupun sulit, bukannya tidak mungkin, dan karenanya tetap dijalani karena memang itulah tugas perutusan yang diberikan Tuhan. Maka jadilah innocent but not ignorant

=================================================================================

Bacaan Injil Mat 10:16-23
“Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati. Tetapi waspadalah terhadap semua orang; karena ada yang akan menyerahkan kamu kepada majelis agama dan mereka akan menyesah kamu di rumah ibadatnya. Dan karena Aku, kamu akan digiring ke muka penguasa-penguasa dan raja-raja sebagai suatu kesaksian bagi mereka dan bagi orang-orang yang tidak mengenal Allah. Apabila mereka menyerahkan kamu, janganlah kamu kuatir akan bagaimana dan akan apa yang harus kamu katakan, karena semuanya itu akan dikaruniakan kepadamu pada saat itu juga. Karena bukan kamu yang berkata-kata, melainkan Roh Bapamu; Dia yang akan berkata-kata di dalam kamu. Orang akan menyerahkan saudaranya untuk dibunuh, demikian juga seorang ayah akan anaknya. Dan anak-anak akan memberontak terhadap orang tuanya dan akan membunuh mereka. Dan kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku; tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat. Apabila mereka menganiaya kamu dalam kota yang satu, larilah ke kota yang lain; karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sebelum kamu selesai mengunjungi kota-kota Israel, Anak Manusia sudah datang”

Leave a Reply

Required fields are marked *.