Fiat Voluntas Tua

Mgr Luigi Padovese OFM Cap dibunuh di Turki

| 0 comments

Kita doakan arwah Mgr Luigi yang meninggal dalam tugas, semoga karyanya senantiasa diteruskan oleh seluruh umat penggembalaannya. Berikut saya postingkan email dari Romo Prof Dr Martino Sardi OFM, pimpinan biara Bonaventura yang mengenal beliau saat bertugas di Roma.

Tgl. 3 Juni, Telpon di meja kerja saya berbunyi. Telpon dari Ankara di Turki. Beritanya singkat dan mengagetkan, Mgr Luigi Padovese, Uskup di Anatolia Dibunuh di Turki oleh sopirnya sendiri. Dia diketemukan telah meninggal di tempat tinggalnya, akibat tusukan pisau bertubi-tubi pada tubuhnya. Berita sungguh sangat mengagetkan, dan beberapa orang komentar ini ada kaitannya dengan peristiwa di Gaza atau suatu provokasi untuk menyambut Paus yang mengadakan perjalanan apostoliknya ke Cyprus, yang seharusnya juga ditemani oleh Mgr Luigi Padovese ini. Beliau tidak jadi menemani Paus, karena telah berangkat ke rumah bapa surgawi terlebih dulu.

Saya bertemu untuk pertama kalinya dengan Mgr Luigi Padovese bulan Mei 1988 di Roma. Mgr Luigi adalah Imam Fransiskan Capusin. Waktu itu dia menjadi Professore di Fakultas Teologi dan sekaligus Ketua Institut Fransiskan pada Universitas Kepausan Antonianum Roma. Saya mengenalnya secara lebih dekat, ketika saya bersama-sama dengannnya menjadi dosen di Universitas yang sama.
Saya menjadi dosen di Fakultas Hukum, dan Mgr Luigi Padovese ini di Fakultas Teologi. Saya mengenalnya sebagai dosen yang sangat baik, sistematis dalam ajarannya, buku atau pun diktat bagi para mahasiswanya.

Orangnya  sangat ramah, rendah hati dan selalu menyapanya dengan penuh respek pada setiap orang yang ditemuinya. Semua orang dipandangnya sebagai sahabat dan putra-putri Allah. Menjabat sebagai ketua Institut Spiritualitas Fransiskan vukup lama, dan bidang patristik serta spiritualitas sangat dikuasinya. Para mahasiswa sangat akrab dengannya, dan para mahasiswa asing banyak yang mendapat bantuan darinya. Sungguh luar biasa. Ketika saya diperbantukan memberi kuliah di Fakultas Teologi, satu minggu empat jam, saya banyak bertemu dengannya, khususnya bila bersamaan memberi kuliah di Institut Agama-agama, yang menjadi bagian dari Fakultas Teologi.

Segi kepemimpinannya memang luar biasa, dapat bergaul dengan siapa saja, dan menguasai bidang ilmunya dengan luar biasa. Juga jejaringnya sangat luas, dikenal di berbagai kalangan baik katolik, islam, protestan maupun ortodoks. Ketika dipilih menjadi Uskup di Turki banyak komentar, sungguh pilihan Paus yang sangat tepat. 6 tahun telah dijalaninya sebagai gembala di Turki, kini sang maut menyambutnya. Sungguh berita yang mengagetkan hati saya.

Saya masih ingat ketika bertemu di Roma terakhir kalinya, menjelang dia berangkat ke Turki. Sempat saya mampir ke kantornya dan berbincang-bincang tentang tugasnya di tanah Turki, saya mengatakan bahwa tugas di Turki itu luar biasa, tetapi riskan danberbahaya. Dia tersenyum dan berkata kepada saya: berbahaya mana ya antara Turki dan Bosnia Herzegovina? Saya hanya senyum saja mendengar kata-kata itu. Karena mgr Luigi inilah yang dulu mendukung saya untuk menerima tugas, ketika saya  mengunjungi Bosnia Herzegovina, yang waktu itu sedang berkecamuk perang.

Sebelum berpisah, saya memohon didoakan agar seluruh perjalanan saya di Eropa membawa berkat dan dapat selamat, sampai saya kembali ke Indonesia. Diapun saya minta memberkati saya. Sungguh pertemuan yang penuh arti. Kami pun berpisah dengan bahagia sambil saling mau mendoakan. Mgr Luigi, Selamat Jalan. Tuhan menerima Mgr dalam kebahagian surgawi.

Salamku, Martino Sardi

Leave a Reply

Required fields are marked *.