Fiat Voluntas Tua

Tidak Melihat Namun Percaya

| 0 comments

Grape vine atau buah bibir – kata lain dari gossip adalah bukti bahwa kebanyakan orang lebih percaya pada setiap perkataan walaupun belum melihat buktinya. Umumnya yang dipercaya justru yang tidak baik, berita yang miring dan tidak mengenakkan. Justru itulah yang disebarkan dengan dimulai ” aku dengar….., katanya….., tahu nggak kalau…..” dst dst.  Hanya gara-gara isu berita tak sedap yang belum tentu kebenarannya, timbul ketidak percayaan bahkan stigma tertentu yang belum dibuktikan kebenarannya. Hal ini terjadi dimana-mana, tidak perempuan tidak laki-laki, rupanya senang bergossip. Bahkan sekarang lebih sering memforward email dan SMS atau pesan BB/FB yang ternyata hoax – belum terbukti benar tetapi yang jelas sempat menimbulkan kepanikan sesaat.

Membaca renungan hari ini, kita diingatkan sekali lagi tentang pentingnya pengalaman dan perjumpaan akan kasih Tuhan. Rasul Tomas dalam sekali perjumpaan langsung spontan mengakui bahwa Yesus adalah Tuhan dan Allahnya. Memang sulit percaya tanpa melihat dan meraba seperti alasan rasul Tomas. Tetapi kenyataannya kita lebih sering percaya pada ketidak benaran yang belum terbukti seperti isu, gossip dan hoax dari pada kebenaran yang memang sudah dinyatakan ‘benar-benar benar”.

Yang ingin disampaikan disini adalah kita  ternyata sering tidak konsisten dalam hal ‘percaya’. Kalau bicara gossip kok mudah percaya ya? tapi kalau dikatakan bahwa Tuhan itu hadir dalam keseharian kita kok pada tidak percaya ya? Padahal dua-duanya kan tidak ‘melihat ‘ juga. Memang sulit untuk bisa percaya akan kehadiran Tuhan, tanpa pengalaman akan sentuhan kasih Tuhan. Maka berbahagialah kita yang selalu menyadari bahwa kita ada dalam perlindungan kasih Tuhan senantiasa; kita ada dalam penyelenggaraan Ilahi – Providentia Devina. Kita tidak pernah merasa sendirian dan ditinggalkan sesuai janji Sang Imanuel. Untuk yang belum merasakan kasih Tuhan, gampang kok, Dia hanya sejauh doa. Hati-hati juga, sekali kita ‘kesetrum’ bisa-bisa berakibat seperti Rasul Tomas yang melejit menjadi pemberita Injil luar biasa di India

Kalau kita bisa percaya pada Tuhan yang tidak terlihat maka mulai saat ini, janganlah juga terlibat penyampaian pesan-pesan yang belum dan tidak terbukti kebenarannya seperti isu, gossip bahkan hoax. Sehingga yang dikabarkan hanyalah kebenaran dan berita sukacita. Bicarakanlah kebaikan dan kelebihan orang lain, bukan kekurangan dan kelemahannya. Kenapa? Percayakah anda bahwa manusia sulit berubah karakternya setelah berusia 19 tahun, maka fokuslah pada kelebihannya, maka ia akan berkembang searah dengan kekuatan yang dimilikinya. Bukan memperbesar kekurangannya. Dengan demikian kita justru menjadi pembawa kabar sukacita, bukan bigos – biang gosip dan akhirnya yang ada hanyalah “damai sejahtera’ diantara kita semua.

Tuhan bisa menyapa kita lewat berbagai cara mengatasi ruang dan waktu, tidak hanya lewat orang-orang disekitar kita tapi juga melalui segala ciptaan termasuk alam bahkan berbagai perangkat teknologi informasi seperti televisi, email, SMS bahkan blog seperti ini. Karena Allah kita adalah Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub. Ia bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup (Mat 22:32).  Mengutip kalimat terkenal St Tomas : He is really My Lord and My God…. How about you?                                                                                                                                                           ===============================================================================================

Bacaan Yoh 20:19-31

Ketika hari sudah malam pada hari pertama minggu itu berkumpullah murid-murid Yesus di suatu tempat dengan pintu-pintu yang terkunci karena mereka takut kepada orang-orang Yahudi. Pada waktu itu datanglah Yesus dan berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata: “Damai sejahtera bagi kamu!”
Dan sesudah berkata demikian, Ia menunjukkan tangan-Nya dan lambung-Nya kepada mereka. Murid-murid itu bersukacita ketika mereka melihat Tuhan. Maka kata Yesus sekali lagi: “Damai sejahtera bagi kamu! Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu.” Dan sesudah berkata demikian, Ia mengembusi mereka dan berkata: “Terimalah Roh Kudus. Jikalau kamu mengampuni dosa orang, dosanya diampuni, dan jikalau kamu menyatakan dosa orang tetap ada, dosanya tetap ada.”
Tetapi Tomas, seorang dari kedua belas murid itu, yang disebut Didimus, tidak ada bersama-sama mereka, ketika Yesus datang ke situ.
Maka kata murid-murid yang lain itu kepadanya: “Kami telah melihat Tuhan!” Tetapi Tomas berkata kepada mereka: “Sebelum aku melihat bekas paku pada tangan-Nya dan sebelum aku mencucukkan jariku ke dalam bekas paku itu dan mencucukkan tanganku ke dalam lambung-Nya, sekali-kali aku tidak akan percaya.”
Delapan hari kemudian murid-murid Yesus berada kembali dalam rumah itu dan Tomas bersama-sama dengan mereka. Sementara pintu-pintu terkunci, Yesus datang dan Ia berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata: “Damai sejahtera bagi kamu!”
Kemudian Ia berkata kepada Tomas: “Taruhlah jarimu di sini dan lihatlah tangan-Ku, ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam lambung-Ku dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah.” Tomas menjawab Dia: “Ya Tuhanku dan Allahku!”
Kata Yesus kepadanya: “Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya.”
Memang masih banyak tanda lain yang dibuat Yesus di depan mata murid-murid-Nya, yang tidak tercatat dalam kitab ini, tetapi semua yang tercantum di sini telah dicatat, supaya kamu percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam nama-Nya.

Leave a Reply

Required fields are marked *.