Fiat Voluntas Tua

Hari H

| 0 comments

“Engkau tidak mengetahui saat bilamana Allah melawat engkau”

Begitu diketahui jadual kunjungan Uskup ke paroki, kami mempersiapkan segala sesuatunya termasuk keliling ke setiap lingkungan mendampingi ketua lingkungan membuat laporan. Rasanya waktu kunjungan yang tidak sampai 3 jam lamanya tidak sebanding dengan persiapan yang memakan waktu 6 bulan lebih. Semua ketua lingkungan yang hadir merasa puas akan hasil kunjungan tersebut yang dirasakan sebagai sarana komunikasi antara Bapak dan Anak, antara Gembala dan domba-dombanya. Maka bisa dibayangkan kalau yang mengunjungi kami adalah Sri Paus sendiri, wooow…. mana mungkin ya? Tapi yang pasti saat terjadi beberapa waktu, kedatangan Sri Paus membuat seluruh keuskupan ingin terlibat dan ingin hadir dalam kunjungan tersebut, apalagi umatnya. Persiapanpun dilakukan dalam waktu 2 tahun lebih agar kunjungan yang hanya beberapa hari itu berlangsung lancar.

Injil hari ini mengingatkan kita bahwa ada saatnya Allah sendiri melawat kita dan saat itu pastilah saat yang membawa damai sejahtera. Kalau kunjungan Uskup dan kunjungan Paus membawa damai dihati, apalagi kunjungan Allah sendiri, sudah seharusnya lebih dari semuanya itu. Sayangnya kedatangan Allah tidak diketahui saatnya sehingga membuat kita lengah. 

Hal yang pasti kita semua suatu saat nanti pasti menghadap Allah, walau tidak ada yang tahu kapan hari H itu datang. Bisa besok, bisa 3 bulan lagi, bisa 3 tahun lagi atau 30 tahun lagi. Tapi semakin lama seharusnya semakin kita memiliki kesempatan untuk mempersiapkan segala sesuatunya. Ya memang seharusnya, tetapi karena begitu banyak hal-hal yang menyibukkan kita maka seringkali kita melalaikan dan malalukan hari demi hari berlalu. Minggu demi minggu berlalu. Bulan demi bulan berlalu begitu saja. Dan… tahu-tahu kita sudah menua berjalannya waktu. Kesibukan membuat kita terlena untuk sesaat saja untuk senantiasa mempersiapkan kedatangan Allah.

Kemarin saya baru saja melayat ketua lingkungan yang  meninggal mendadak sesaat setelah memeriksakan diri ke dokter jantung. Walaupun usianya sudah 67 tahun, tidak ada yang menyangka betapa cepatnya ia berpulang. Tidak pernah ada yang siap saat waktu itu datang, saat kita harus kehilangan orang-orang yang kita kasihi. Kalau saja kita tahu pasti kita akan mempersiapkan segala sesuatunya.

Kalau bacaan hari-hari terakhir ini memang mengisahkan tentang hari-hari kedatangan Tuhan, atau yang kita kenal sebagai kiamat, ada juga saat ‘kiamat’ kecil yaitu saat kita harus meninggalkan dunia ini. Hari-hari itu pasti akan datang, tapi tidak ada seorangpun yang tahu kapan datangnya. Alangkah baiknya bila kita senantiasa menyisihkan waktu ditengah segala kesibukan dan kelelahan, sekedar merefleksi apa saja yang telah terjadi sehari ini. Siapa saja yang kita temui, siapa saja yang telah menyapa dan memperhatikan kita. Siapa saja yang juga menjadi perhatian kita dan apa yang telah kita lakukan. Bukan hanya untuk menyesali segala kekurangan dan ketidaksempurnaan kita, tapi justru untuk melihat adanya campur tangan Tuhan ditengah hiduk pikuk keseharian kita. Untuk menyadari bahwa Tuhan Allah pun hadir melalui orang-orang yang ada disekitar kita, yang menyapa kita, yang menegur kita dan yang meluangkan waktu mengingatkan kita pada Tuhan.

Ah… memang kalau kita tahu kapan Allah akan melawat kita tentu kita tidak ingin ‘kecolongan’, tetapi kita bisa tidak kecolongan hari ini kalau saja kita mengawali hari dengan menyediakan waktu untuk mengucap syukur akan kasihNya menyambut hari yang baru. Kita juga lebih siap paling tidak sesaat sebelum mengakhiri hari dengan mengucap syukur atas rahmat dan kasihNya yang telah kita terima.

===============================================================================================

Bacaan Injil Luk 19:41-44

“Dan ketika Yesus telah dekat dan melihat kota itu, Ia menangisinya, kata-Nya: “Wahai, betapa baiknya jika pada hari ini juga engkau mengerti apa yang perlu untuk damai sejahteramu! Tetapi sekarang hal itu tersembunyi bagi matamu. Sebab akan datang harinya, bahwa musuhmu akan mengelilingi engkau dengan kubu, lalu mengepung engkau dan menghimpit engkau dari segala jurusan, dan mereka akan membinasakan engkau beserta dengan pendudukmu dan pada tembokmu mereka tidak akan membiarkan satu batu pun tinggal terletak di atas batu yang lain, karena engkau tidak mengetahui saat, bilamana Allah melawat engkau.”

Leave a Reply

Required fields are marked *.