Fiat Voluntas Tua

Kiamat: Hari Penghakiman

| 0 comments

Tetapi tentang hari atau saat itu tidak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anakpun tidak, hanya Bapa saja. Bacaan: Daniel 12:1-3 Ibrani 10:11-14, 18 Mark 13:24-32 – Romo Tony Bilikon, SSCC

Pengantar

Hari ini adalah hari minggu biasa ke 33. Bacaan-bacaan hari ini mengingatkan kita akan salah satu kebenaran iman yang kita akui dalam syahadat: kedatangan Kristus kembali dalam kemuliaan-Nya untuk mengadili orang yang hidup dan yang mati. Sabda Tuhan hari ini berbicara tentang hari penghakiman. Bahwa keadilan sejati akan ditegakkan, orang-orang benar akan dibangkitkan untuk menikmati kemuliaan bersama Yesus, sedangkan orang-orang yang berdosa akan dihukum. Mereka menanggung akibat dari penolakan mereka terhadap panggilan Allah untuk bertobat.

Pesan dari bacaan-bacaan hari ini tentu memberikan harapan bagi kita untuk mencoba menata kembali kehidupan kita. Bagi kita para pendosa, ini merupakan bacaan-bacaan hari ini mengajak kita untuk meninggalkan dosa dan segera kembali kepada Allah, sebab kita tidak tahu kapan hari penghakiman itu akan terjadi. Untuk itu marilah kita hening sejenak mempersiapkan diri untuk perayaan yang menyelamatkan ini dengan terlebih dahulu mengakui segala dosa dan kesalahan kita serta mohon ampun dari Allah.

Homily

Pertanyaan: Apakah anda mengharapkan bahwa hari kiamat terjadi ketika anda masih hidup? Apakah anda kuatir dan takut akan hari kiamat itu?

Saudara dan saudariku

Akhir-akhir ini isu tentang hari khiamat menjadi hal yang banyak diminati oleh orang. Ada seminar tentang hari kiamat. Juga ada banyak film akhir-akhir ini mengambil isu tentang hari kiamat sebagai tema pokok karena film itu pasti akan laris terjual. Beberapa bulan yang lalu, kita mungkin melihat ada spanduk yang tertulis besar di depan Tembok Gereja Kristen yang ada di samping gereja kita ini: ”Khiamat akan terjadi pada 2012”. Saya secara pribadi tersentak ketika membaca spanduk tersebut. Kok bisa? Atas dasar apa?

Dalam kompas hari rabu yang lalu (mungkin ada yang baca) ditulis bahwa wacana tentang Kiamat pada 1012 itu didasarkan pada sistem kalender Maya. Antara lain disebutkan, pada tahun 2012 aktivitas Matahari, yang sudah dimulai sejak tahun 2003, akan mencapai puncaknya. Selain itu, Matahari dan Bumi akan berada segaris dengan lorong gelap di pusat Galaksi Bima Sakti.

Perjajaran ini akan menimbulkan gaya pasang yang akan memicu gempa bumi yang menghancurkan untuk menamatkan riwayat dunia. Gaya pasang yang sama juga akan memicu badai matahari yang akan menghancurkan Bumi. Bahkan, untuk menambah efek, planet-planet juga disebut akan berjajar pada tanggal 21 Desember 2012.

Saya tidak mau bicara soal tanda-tanda alam itu karena ini bukan seminar astrologi. Juga ini bukan seminar tentang Kiamat. Gereja tetangga itu pernah mengadakan seminar tentang khiamat pada 21 Desember 1012…mengundang salah seorang pendeta….saya tidak tahu pendeta itu bicara apa mengenai khiamat itu?

Ini hanya salah satu aspek manusia melihat khiamat dari tanda-tanda alam. Ada juga yang melihat tanda datangnya hari kiamat dari hasil populasi bumi dan eskploitasi alam yang berlebihan. Melalui isu pemanasan global, orang mengatakan bahwa dunia ini tidak akan bertahan sampai 2100.

Ada juga yang mengatakan bahwa jika terjadi perang dunia III maka senjata pemusna massal yang dikembangkan manusia zaman ini akan mengakhiri riwayat dunia ini.

Saudara dan saudariku
Penggambaran kiamat seperti di atas tentu tidak sesuai dengan iman kekatolikan kita. Akhir dunia semacam itu kiranya tidak pernah ada dalam rencana Allah. Kita bersyukur kepada pewahyuan Ilahi karena melalui pewahyuan itu kita tahu bahwa akhir dunia tidak seperti yang diramalkan oleh ilmu pengetahuan atau pandangan pesimistik dari kalangan tertentu.

Hal yang pasti bahwa kiamat itu pasti akan datang. Tetapi hal yang terpenting bahwa saat “Kristus, Anak Manusia akan datang dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya. Ia akan mengumpulkan orang-orang pilihan-Nya dari keempat penjuru bumi, dari ujung bumi sampai ke ujung langit” (Mrk 13:26-27).

Orang-orang yang ingin tahu tentang hari dan saat itu mulai mencari penjelasan-penjelasan dengan mengatakan akan ada penderitaan, bencana alam, peperangan hebat, atau dengan membaca tanda-tanda alam seperti saya sebutkan tadi.

Suatu hal yang pasti tentang kiamat itu adalah “tidak ada seorang pun yang tahu, malaikat-malaikat di surga pun tidak, dan Putera pun tidak, hanya Allah saja yang tahu.

Saudara dan saudariku
Hal yang terpenting bagi kita adalah bahwa kita harus selalu siap akan hari dan saat penghakiman itu. Bacaan-bacaan hari ini mengajak kita untuk senantiasa mengarahkan hidup kita bagi Yesus. Sebab jika kiamat itu terjadi besok maka persoalannya adalah bagimana kita hidup saat ini.

Oleh karena itu isu atau ide tentang hari kiamat harus selalu ada dalam hati dan pikiran kita….memenuhi kita bukan dengan ketakutan yang ‘melumpuhkan’ –tetapi harus membuat kita untuk senantiasa memperbaiki hidup kita sebagai persiapan diri untuk menyongsong kedatangan Anak Manusia.

Bagaimana bentuk persiapan diri itu? Bukan dengan membangun gedung yang tahan anti radiasi matahari atau dengan membangun bunker bawa tanah supaya sinar matahari tidak tembus – sebagaimana digambarkan oleh film-film Holywood akhir-akhir ini. Atau bukan juga dengan pergi ke luar angkasa – mencari planet yang mirip bumi dan mempelajari kemungkinan adanya kehidupan di sana. Ini bukan cara orang beriman mempersiapkan diri. Cara semacam itu terkesan sangat infantil (kekanak-kanakan) yang berusaha menyembunyikan diri dari peristiwa penghancuran.

Intermeso: Dalam Kompas 18 Sept 2009 diberitakan adanya penemuan planet baru yang sama seperti bumi. Planet itu dikenal dengan COROT-7b, berjarak 500 tahun cahaya dari bumi. Saya tertarik dengan komentar seseorang dalam berita tentang temuan planet baru ini: ”Tidak ada planet yang sama persisi dengan bumi dan mendukung kehidupan manusia seperti di bumi…..alat transportasi berkecepatan cahaya tidak ditemukan….manusia akan tetap tinggal di bumi…oleh karena itu marilah kita selamatkan bumi ini”

Sebagai orang beriman, cara kita untuk mempersiapkan diri bagi kedatangan Yesus yang kedua adalah hidup baik, sedapat-dapatnya banyak berbuat baik dengan tujuan yang baik pula yaitu karena cinta kepada Yesus. Perbuatan baik itu harus dilakukan kepada sebanyak-banyaknya orang, karena Kristus, sebagai hakim agung nanti, kini telah hadir dalam setiap manusia yang memerlukan bantuan (Lihat Mat 25: 35-36; 40-45).

Jika kita mempersiapkan diri dengan cara ini maka akhir dunia bukanlah menjadi hal yang menggetarkan tetapi akan kita sambut dengan sukacita karena kita ingin menyambut kedatangan Anak Manusia – Putera Allah – Tuhan kita Yesus Kristus. Saat itu kita akan melihat dia secara pribadi bukan secara tersamar dalam diri saudara dan saudari kita yang kadang sebagai manusia juga membuat kita kecewa. Tetapi secara pribadi…. Saat itu kita akan menyambut Dia sebagai Tuhan dan penyelamat kita. Dan Yesus sendiri pun akan menyambut kita ke dalam kerajaan-Nya sebagai saudara dan saudari-Nya.

Saudara dan saudariku….
Secara spiritual, sangatlah penting untuk membayangkan bahwa hari ini adalah hari terakhir kita hidup di atas dunia ini. Jika demikian, kita bisa berefleksi pada hidup kita selama ini: perubahan apa yang telah saya buat dalam hidup ini? Masih adakah dosa dan kesalahan yang kita sembunyikan? Masih adakah dendam yang belum dimaafkan? Masih adakah orang-orang yang kita benci, yang kita fitnah?

Mendakati akhir tahun liturgy, gereja mengajak kita untuk merenungkan akhir zaman – saat kepenuhan Kerajaan Allah tiba. Sebagaimana kita dengar dalam bacaan Injil tadi: “…tentang hari dan saat itu tidak seorang pun tahu, malaikat-malaikat di surga tidak dan Putera pun tidak, hanya Bapa saja” Walaupun mungkin agak menakutkan membayangkan hal tersebut, tetapi saya kira penting bagi kita untuk memikirkan dan merenungkan mengenai hal itu.

Mengapa? Karena kalau kita memikirkan tentang hari kiamat, maka kita akan mengarahkan hidup kita saat ini untuk hidup lebih baik. Apa yang selama ini salah…kita tinggalkan…. Dan betapa bahagianya jika kita berusaha untuk mengumpulkan harta yang bisa bertahan sampai kehidupan kekal.

Hari-hari dalam minggu ini, coba merenungkan bahwa saat kiamat itu akan tiba dan buatlah beberapa perubahan penting dalam hidupmu.

Masih adakah orang yang belum anda maafkan? Besarkan hatimu untuk memberi maaf kepadanya. Atau Masih adakah orang yang merasa sakit hati terhadapmu? Beranikan dirimu untuk meminta memaafkan? Apakah selama ini kita terlalu banyak ngoceh…banyak omong tanpa mau mendengarkan pendapat orang lain? Jika demikian, maka belajarlah untuk diam tidak membenarkan diri sendiri tetapi biarlah orang lain yang bicara seakan-akan mereka mengucapkan pesan terakhir kepada kita. Kalau selama ini ada orang yang selalu kita kritik, maka mungkin mulailah belajar untuk melihat kebaikan yang ada pada dirinya dan belajar untuk memuji dia.

Juga kita bisa belajar dari riwayat orang kudus yang hidupnya menjadi teladan bagi kita. Mereka adalah orang-orang yang dikatakan dalam bacaan I tadi sebagai: orang-orang bijaksana

“Orang-orang bijaksana akan bercahaya seperti cahaya cakrawala, dan yang telah menuntun banyak orang kepada kebenaran seperti bintang-bintang, tetapi indah selama-lamanya” Kita juga berharap akan kasih dan kerahiman Allah senantiasa.

Saudara dan saudariku…. Tidak ada seorang pun yang tahu akan hari dan saatnya…..karena itu marilah kita bersiap senantiasa. Amin.

==============================================================================================

Bacaan Injil Markus 13:24-32

“Tetapi pada masa itu, sesudah siksaan itu, matahari akan menjadi gelap dan bulan tidak bercahaya dan bintang-bintang akan berjatuhan dari langit, dan kuasa-kuasa langit akan goncang. Pada waktu itu orang akan melihat Anak Manusia datang dalam awan-awan dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya. Dan pada waktu itupun Ia akan menyuruh keluar malaikat-malaikat-Nya dan akan mengumpulkan orang-orang pilihan-Nya dari keempat penjuru bumi, dari ujung bumi sampai ke ujung langit. Tariklah pelajaran dari perumpamaan tentang pohon ara. Apabila ranting-rantingnya melembut dan mulai bertunas, kamu tahu, bahwa musim panas sudah dekat. Demikian juga, jika kamu lihat hal-hal itu terjadi, ketahuilah bahwa waktunya sudah dekat, sudah di ambang pintu.Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya angkatan ini tidak akan berlalu, sebelum semuanya itu terjadi.Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu.Tetapi tentang hari atau saat itu tidak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anakpun tidak, hanya Bapa saja.”

Leave a Reply

Required fields are marked *.